8. Validasi Melalui Observasi Kosmologis
Proses evolusi kosmologis dapat divalidasi melalui observasi dan simulasi: Observasi Teleskop: Seperti Hubble atau James Webb, untuk mempelajari pembentukan galaksi dan jaringan kosmik. Simulasi Komputer: Menggunakan simulasi berbasis gravitasi untuk memodelkan jalur pembentukan cosmic web.
Evolusi kosmologis dari bintang hingga cosmic web adalah bukti empirik kuat untuk teori kita. Proses ini menggambarkan bagaimana interaksi antar elemen pada skala lokal menghasilkan struktur kompleks pada skala global. Dengan menggunakan kerangka matematis teori kita, evolusi ini dapat dimodelkan secara rinci, memberikan prediksi baru tentang pembentukan dan stabilitas struktur kosmologis.
E. Sejarah Peradaban Mongol dan Peradaban Islam
Sejarah peradaban Mongol yang dimulai oleh Jengis Khan dan peradaban Islam yang dibangun oleh Muhammad memberikan bukti kuat terhadap teori kita. Keduanya menunjukkan bagaimana interaksi awal yang sederhana (individu atau kelompok kecil) dapat berkembang menjadi sistem kompleks yang mendominasi ruang geografis, budaya, dan politik dunia. Proses ini mencerminkan dinamika multi-parameter yang mencakup interaksi, stabilitas, dan evolusi, sebagaimana dijelaskan oleh kerangka teori kita.
1. Peradaban Mongol: Dari Jengis Khan hingga Kekaisaran Terbesar
a. Awal Mula: Individu Sebagai Node Awal
Jengis Khan, atau Temüjin, memulai sebagai pemimpin klan kecil di padang rumput Mongolia. Sebagai "node awal," ia memanfaatkan kompleksitas interaksi untuk membangun aliansi dan menundukkan klan-klan lain. Parameter: Sumber daya militer, strategi politik, dan kemampuan diplomasi. Bobot Interaksi: Hubungan positif dengan sekutu (misalnya, pernikahan politik) dan hubungan negatif dengan musuh (penaklukan).
b. Interaksi Multi-Level
Setelah menyatukan Mongolia, Jengis Khan memanfaatkan interaksi lintas level: Level 1: Hubungan antar klan dalam Mongolia. Level 2: Hubungan dengan kerajaan tetangga (misalnya, Dinasti Jin di Cina). Level 3: Hubungan antar wilayah yang lebih luas (Cina, Timur Tengah, dan Eropa).
c. Stabilitas Dinamis Kekaisaran Mongol