c. Kluster Galaksi
Sekelompok galaksi mulai membentuk kluster galaksi, mencerminkan interaksi multi-node: Parameter: Interaksi gravitasi antar galaksi, energi panas gas intrakluster. Kompleksitas meningkat karena jumlah node dalam sistem bertambah:
Ckluster=γCgalaksi+δPgalaksi
(C_{\text{kluster}} = \gamma C_{\text{galaksi}} + \delta P_{\text{galaksi}})
d. Cosmic Web
Pada skala terbesar, galaksi dan kluster galaksi membentuk struktur jaringan kosmik (cosmic web): Struktur Filamen: Terbentuk melalui penggabungan galaksi dan kluster sepanjang filamen materi gelap. Model Multi-Dimensi: Mengintegrasikan kompleksitas gravitasi, probabilitas interaksi, dan stabilitas skala besar.
3. Kompleksitas Interaksi Kosmologis
Evolusi kosmologis dapat dimodelkan dengan Synergy Complexity Formula:
Ctotal(t)=∑i=1n∑j=1nwij(t)⋅Pij(t)
Di mana bobot Interaksi (wij) mencerminkan kekuatan gravitasi antar elemen (bintang, galaksi, dll.). Probabilitas Interaksi (Pij) mencerminkan peluang penggabungan elemen dalam kondisi tertentu.
Pada tahap awal (bintang tunggal), Ctotal rendah karena jumlah node dan interaksi terbatas. Namun, nilai ini meningkat secara eksponensial seiring pembentukan galaksi, kluster, dan jaringan kosmik.