Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Matematika Sistem Berbasis Kompleksitas, Probabilitas, Stabilitas, dan Waktu.

19 Januari 2025   10:20 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:06 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Stabilitas Dinamis Molekul

Stabilitas molekul bergantung pada energi ikatan kimia dan pengaruh eksternal. Formula stabilitas dinamis dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan stabilitas ini: S(t)=ddt[αCt−βRt], di mana αCt (alpha C_t): Kontribusi kompleksitas molekul terhadap stabilitas. βRt (beta R_t): Faktor resistansi (seperti energi panas atau radiasi) yang dapat memutus ikatan kimia. Molekul sederhana seperti H2 dan H2O memiliki stabilitas tinggi, sementara molekul kompleks seperti protein memiliki stabilitas yang lebih rentan terhadap gangguan eksternal.

5. Hubungan dengan Assembly Theory

Assembly Theory menekankan pentingnya urutan pembentukan dalam kompleksitas struktur: Atom-atom bergabung untuk membentuk molekul sederhana (H2O). Molekul sederhana berinteraksi lebih lanjut untuk membentuk molekul kompleks (NaOH atau molekul organik). Proses ini mencerminkan prinsip pathway complexity, di mana langkah-langkah pembentukan molekul mengikuti jalur tertentu yang dapat dihitung melalui teori kita.

6. Analogi Probabilitas dengan Click Chemistry

Dalam konteks Click Chemistry, pembentukan molekul sederhana dan kompleks mengikuti pola probabilitas reaksi: Reaksi sederhana seperti pembentukan H2OH_2O memiliki probabilitas tinggi (Pij→1 (P_{ij} \to 1). Reaksi kompleks seperti sintesis molekul organik memiliki probabilitas lebih rendah (Pij≪1), tetapi menghasilkan struktur yang lebih kompleks. Pendekatan ini sejalan dengan teori ini yang menggunakan probabilitas untuk memodelkan dinamika sistem.

7. Dinamika Titik Kritis

Sistem molekuler juga menghadapi titik kritis, di mana perubahan kondisi (seperti tekanan atau suhu) dapat memicu transisi fase atau keruntuhan struktur molekul. Misalnya: Pada suhu tinggi, molekul kompleks seperti protein dapat terdenaturasi, menunjukkan hilangnya stabilitas. Pada suhu rendah, molekul air dapat membeku menjadi es, mengubah struktur interaksinya. Titik kritis ini dapat dimodelkan menggunakan ambang batas kompleksitas (Ct>threshold) dalam teori ini.

8. Validasi Melalui Kimia Eksperimental

Proses evolusi molekul dari atom bebas ke struktur kompleks dapat divalidasi melalui eksperimen: Spektroskopi molekuler untuk mengamati pembentukan molekul.Simulasi komputer untuk memodelkan jalur pembentukan molekul kompleks. Reaksi kimia terkontrol dalam laboratorium untuk mempelajari stabilitas dan probabilitas interaksi.

Evolusi kimia dari atom tunggal hingga molekul kompleks adalah bukti empirik dari teori ini. Proses ini menunjukkan bagaimana interaksi antar elemen dasar menciptakan kompleksitas yang lebih tinggi, dengan pola-pola yang dapat dimodelkan melalui kompleksitas, probabilitas, dan stabilitas. Teori ini memberikan kerangka kerja matematis yang baru untuk memahami dinamika molekuler dan prediksi evolusi struktur kimia dalam skala makro maupun mikro.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun