Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Matematika Sistem Berbasis Kompleksitas, Probabilitas, Stabilitas, dan Waktu.

19 Januari 2025   10:20 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:06 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompleksitas total sistem (Ctotal(t) dihitung berdasarkan bobot interaksi antar suku dan probabilitas keberhasilan interaksi. Formula kompleksitas total adalah:

Ctotal(t)=∑i=1n∑j=1nwij(t)⋅Pij(t)

Di mana: wij(t): Bobot interaksi antara suku i dan j pada waktu t. Pij(t): Probabilitas keberhasilan interaksi antara suku i dan j pada waktu t. Misalnya, jika w12=+2 (kerja sama kuat) dan P12=0.8 (probabilitas keberhasilan tinggi), kontribusi interaksi antara suku 1 dan 2 terhadap kompleksitas total adalah: C12(t)=2â‹…0.8=1.6

5. Stabilitas Sistem: Reaction Stability

Stabilitas sistem (S(t) dihitung berdasarkan dinamika perubahan kompleksitas dan stabilitas hasil reaksi antar suku. Formula perubahan stabilitas adalah:

S(t)=ddt[αCt−βRt]

Di mana: α\alpha: Koefisien pengaruh kompleksitas terhadap stabilitas. β\beta: Koefisien pengaruh stabilitas reaksi terhadap stabilitas total. Rt: Stabilitas hasil interaksi antar suku pada waktu t. Sebagai contoh, jika α=1.5\alpha = 1.5, β=1.0\beta = 1.0, Ct=10, dan Rt=7, maka stabilitas sistem adalah: S(t)=1.5⋅10−1.0⋅7=15−7=8

6. Polarisasi dan Titik Krisis

Ketika kompleksitas total (Ct) melebihi ambang batas tertentu (Ct>threshold), sistem memasuki titik krisis. Hal ini dapat terjadi akibat: Peningkatan konflik: Interaksi negatif (wij<0) meningkat. Ketidakstabilan hubungan: Probabilitas keberhasilan interaksi (Pij) menurun drastis. Sebagai contoh, jika suku S1 dan S2 terus berkonflik (w12=−2) dan suku S3 mulai ikut terlibat dalam konflik (w13=−1), sistem secara keseluruhan akan mengalami ketidakstabilan yang memicu kehancuran total.

7. Validasi Teori

Hasil perhitungan dan simulasi ini dapat divalidasi melalui studi empiris: Sejarah interaksi antar suku: Analisis pola interaksi historis di wilayah tertentu, seperti interaksi antar suku di Afrika, Polinesia, atau Asia Tenggara. Studi konflik dan aliansi modern: Menggunakan teori ini untuk memodelkan hubungan antar negara atau kelompok sosial yang berinteraksi dalam konteks global. Prediksi stabilitas sosial: Memodelkan stabilitas suatu masyarakat berdasarkan tingkat kompleksitas hubungan internalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun