D. Kosmologi dari Bintang hingga Cosmic Web
Evolusi kosmologi memberikan bukti empiris yang kuat terhadap teori kita, menunjukkan bagaimana interaksi awal di tingkat lokal (seperti pembentukan bintang) berkembang menjadi struktur kosmologis yang lebih kompleks, seperti galaksi, kluster galaksi, hingga jaringan kosmik (cosmic web). Proses ini mencerminkan dinamika multi-parameter yang dapat dimodelkan dengan kerangka matematis teori kita, terutama dalam aspek kompleksitas, stabilitas, dan probabilitas interaksi.
1. Konteks Kosmologi
Setelah Big Bang, alam semesta berisi gas hidrogen dan helium yang tersebar secara homogen. Interaksi gravitasi mulai menciptakan ketidakseragaman, menghasilkan struktur awal seperti bintang, yang kemudian berkembang menjadi galaksi, kluster galaksi, hingga struktur jaringan kosmik. Evolusi ini adalah contoh nyata dari bagaimana interaksi antar parameter (massa, energi, gravitasi, waktu) menghasilkan kompleksitas yang lebih tinggi dalam sistem kosmologis.
2. Tahapan Evolusi Kosmologis
a. Pembentukan Bintang
Pada tahap awal, gravitasi memampatkan gas hidrogen dan helium menjadi protobintang. Proses ini mencerminkan interaksi level 2: Parameter: Massa gas (M), tekanan (P), dan suhu (T). Model: Kompleksitas interaksi gravitasi antar elemen gas menentukan apakah bintang dapat terbentuk.
Cbintang=∑i,jwij⋅Pij(t)t)
b. Galaksi
Ketika banyak bintang terbentuk, mereka mulai berinteraksi melalui gravitasi untuk membentuk galaksi: Interaksi Level 3: Melibatkan bintang, gas antarbintang, dan materi gelap. Model Stabilitas: Galaksi tetap stabil melalui keseimbangan antara gravitasi dan rotasi:
S(t)=ddt[αCt−βRt]  (S(t) = \frac{d}{dt}[\alpha C_t - \beta R_t])