Kurangnya Panduan Spiritual: Tidak ada teks atau sistem resmi yang berfungsi sebagai panduan universal untuk mengatasi penderitaan pada tingkat individu maupun kolektif.
Fragmentasi: Ketiadaan kodifikasi menyebabkan atheisme lebih bergantung pada kerangka eksternal, seperti filsafat sekuler atau kebijakan politik, yang sering kali tidak terintegrasi secara menyeluruh.
Usulan untuk Atheisme
Untuk memenuhi kebutuhan akan pijakan tertulis dan terstruktur, atheisme dapat mengadopsi pendekatan berikut:
Membangun Falsafah Terintegrasi:
Mengembangkan kerangka yang menggabungkan temuan sains, humanisme sekuler, dan filsafat moral untuk memberikan panduan tentang penderitaan.
Menyusun "Kitab Panduan Atheistik":
Sebuah buku atau dokumen resmi yang menyajikan analisis penderitaan, strategi untuk mengatasinya, dan cara menciptakan makna dalam hidup.
Memanfaatkan Teknologi dan Data:
Menggunakan alat berbasis data untuk mengidentifikasi penyebab penderitaan pada skala individu dan kolektif, sekaligus mengukur efektivitas solusi yang diterapkan.
Menawarkan Praktik Berbasis Bukti: