Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penderitaan sebagai Inti Eksistensi

18 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 18 Desember 2024   19:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi ini menganalisis perbedaan dan persamaan antara Islam, Buddhisme, dan Atheisme dalam memandang penderitaan, upaya mengatasinya, serta mencapai utilitas tertinggi. Fokus utamanya adalah pada cara setiap pandangan menjelaskan asal-usul penderitaan, strategi untuk mengatasinya, dan makna yang dapat diperoleh dari pengalaman tersebut.

I. Asal-Usul Penderitaan

1. Islam

Dalam Islam, penderitaan merupakan bagian integral dari ujian kehidupan (fitnah) yang dirancang Allah untuk menguji keimanan manusia (QS. Al-Baqarah: 155-157).

Dimensi teologis: Penderitaan sering dikaitkan dengan hikmah ilahiyah yang tidak selalu dapat dipahami manusia.

Dimensi moral: Penderitaan dapat menjadi konsekuensi dari dosa, tetapi juga sebagai cara untuk membersihkan jiwa (tazkiyah) dan mendekatkan diri kepada Allah.

Dimensi eksistensial: Kehidupan dunia dianggap sebagai tempat ujian, dengan penderitaan sebagai alat untuk membentuk ketabahan dan kesabaran.

2. Buddhisme

Buddhisme melihat penderitaan (dukkha) sebagai fakta universal kehidupan, yang dijelaskan dalam Empat Kebenaran Mulia (Four Noble Truths):

Kehidupan penuh dengan penderitaan.

Penderitaan berasal dari keinginan dan keterikatan (tanha).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun