Pijakan yang tertulis dan terkodifikasi memungkinkan manusia memahami penderitaan dengan cara yang konsisten, terukur, dan dapat ditransmisikan lintas generasi. Hal ini penting untuk membangun kesadaran kolektif tentang sifat penderitaan dan penyebabnya.
Kemudahan Akses dan Implementasi:
Kerangka yang terstruktur menyediakan pedoman yang jelas untuk individu dalam menghadapi penderitaan, baik melalui praktik spiritual, terapi psikologis, maupun reformasi sosial.
Pemberdayaan Individu:
Kerangka ini memberi individu alat dan pengetahuan untuk menghadapi tantangan hidup, menjadikan mereka lebih resilien dalam mengelola kesulitan.
Potensi Kolaborasi Lintas Budaya dan Ideologi:
Sebuah sistem yang tertulis dan terstruktur membuka peluang untuk dialog global dan kolaborasi dalam mengatasi penderitaan pada skala individu maupun masyarakat.
Pengembangan Solusi Berbasis Bukti:
Dalam masyarakat modern, solusi berbasis bukti memerlukan dokumentasi yang sistematis untuk mengukur efektivitas strategi mengatasi penderitaan secara empiris.
Analisis Kemampuan Islam, Buddhisme, dan Atheisme dalam Memenuhi Syarat Ini
1. Islam