Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penderitaan sebagai Inti Eksistensi

18 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 18 Desember 2024   19:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam memberikan pijakan tertulis yang kokoh melalui Al-Qur'an dan Hadis, yang kemudian dikembangkan menjadi sistem teologi, hukum, dan etika yang komprehensif.

Kekuatan Sistem Islam:

Keterpaduan: Islam menawarkan pandangan holistik tentang penderitaan, menggabungkan dimensi spiritual, moral, dan sosial.

Panduan Praktis: Shalat, dzikir, doa, sabar, dan tawakal adalah contoh langkah konkret yang tertulis dan dapat diterapkan secara langsung.

Kodifikasi Formal: Fiqih, ilmu tasawuf, dan tafsir memberikan kerangka yang terstruktur untuk memahami penderitaan secara teologis dan eksistensial.

Keterbatasan Sistem Islam:

Tidak semua ajaran Islam langsung menjawab tantangan penderitaan dalam konteks modern, seperti penderitaan akibat perubahan iklim atau ketidakadilan struktural, yang membutuhkan interpretasi baru melalui ijtihad.

2. Buddhisme

Buddhisme juga memiliki pijakan tertulis yang kokoh melalui teks-teks seperti Tripitaka, yang menguraikan ajaran Buddha secara rinci.

Kekuatan Sistem Buddhisme:

Kerangka Falsafah yang Mendalam: Buddhisme memiliki analisis penderitaan yang sangat filosofis, seperti dalam konsep Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun