Buddhisme melihat penderitaan sebagai peluang untuk:
Pencerahan: Melalui pemahaman mendalam tentang sifat kehidupan, penderitaan, dan keterikatan.
Pengembangan kebijaksanaan: Melepaskan keterikatan terhadap hal-hal duniawi untuk mencapai nirvana.
Keseimbangan batin: Menemukan kebahagiaan sejati melalui pelepasan ego dan keinginan.
3. Atheisme
Atheisme menekankan utilitas tertinggi yang bersifat manusiawi:
Meningkatkan kualitas hidup: Mengurangi penderitaan individu dan kolektif melalui usaha bersama.
Menciptakan makna pribadi: Dalam ketiadaan makna kosmis, individu dapat menciptakan tujuan hidup yang sesuai dengan nilai dan aspirasi mereka.
Kontribusi bagi kemanusiaan: Membantu orang lain dan menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera.
IV. Titik Temu dan Kolaborasi
Meskipun memiliki landasan metafisik yang berbeda, Islam, Buddhisme, dan Atheisme memiliki kesamaan dalam menghadapi penderitaan: