Mohon tunggu...
Alifia DwiGustami
Alifia DwiGustami Mohon Tunggu... Psikolog - Baru baru

Ig : alfdw_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Looking for: Amour

3 Februari 2020   11:00 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Woah ... di sini menunya enak semua!" ungkap Vanilla.

"Oh iya, Kau baru pertama kali ke Paris, ya! Cafe ini memang sangat populer karena menu dan desain bangunannya yang klasik. Di sini juga sering dikunjungi oleh beberapa seniman untuk berbagi gagasan mereka dalam hal seni. Paris memang kota yang indah. Kau harus tau itu!" jelas Travis lalu dibalas dengan anggukan oleh adik kelasnya itu.

"Kalau begitu, Aku akan pesan Tarte au citron dan Caf Viennois." pinta Vanilla yang langsung dicatat oleh pelayan.

"Pilihan bagus. Kesegaran rasa asam lemon dirasakan, rasa menyegarkan tidak terlalu manis. Kue Prancis yang terlalu manis untuk orang Jepang. Pelacur lemon dianjurkan saat Anda ingin makan hal-hal ringan. Wiewer kopi disajikan dengan menyajikan krim segar pada gelas anggur," jelas sang pelayan yang membuat Vanilla tidak sabar merasakannya.

"Bagaimana denganmu, Kak?" tanya Vanilla.

"Aku pesan Mille Feuilles dan Caf Crme," pinta Travis dan itu membuat sang pelayan mengakhiri tugas mencatatnya dan pergi menyerahkan pesanannya ke Chf.

"Jadi, kita mulai saja membahasnya?" tanya Travis yang langsung di-iya-kan oleh Vanilla.

"Sekitar Aku masih berada di kelas 1, ada kabar bahwa siswi SMA kita bunuh diri karena dia memiliki masalah dengan kekasihnya. Dia bernama Quinn Turner dan kekasihnya yang bernama Andrew Fist. Quinn yang masih amatir dengan dunia percintaan, mudah dipermainkan oleh seseorang yang dia anggap 'kekasih'. Dia terkenal anggun dan sexy, maksudku ... siapa, sih yang tidak menginginkan tubuhnya? Terkhususnya, Andrew," jelas Travis belum selesai.

"Jadi, maksudmu ... Quinn dilecehkan, kah?" tanya Vanilla polos.

"Awalnya kekasihnya ingin demikian, namun Quinn menolaknya karena dia takut akan hamil. Pada saat itu, Andrew memarahinya, bahkan hampir menyiksanya. Tapi, Andrew mengurungkan niatnya. Quinn ditinggalkan begitu saja di atap sekolah. Dia menangis dan menurut kabar dari teman terdekatnya, Charice bercerita bahwa Quinn yang pada saat itu sedang mencari apa arti kata dari cinta. Dan menurutnya, cinta itu sebuah kesakitan, cinta itu satu hal yang membuatmu menjadi orang yang gila. Cinta itu permainan. Jika kau menang, kau akan bahagia ... jika kau kalah, kau akan sengsara," jelas Travis panjang lebar sampai Dia tidak menyadari bahwa pesanannya sudah datang.

Vanilla yang sedari tadi serius mendengarkan cerita Travis, teralihkan oleh hidangan menyedapkan di depannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun