Mohon tunggu...
Alifia DwiGustami
Alifia DwiGustami Mohon Tunggu... Psikolog - Baru baru

Ig : alfdw_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Looking for: Amour

3 Februari 2020   11:00 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Vanilla kembali ke barisan awalnya setelah dipindahkan sambil bersumpah serapah. Lelaki itu, Frans, hanya bisa terkikik. "Ada-ada saja anak kayak gini di SMA," gumamnya dalam hati.

Tak lama kemudian, upacara pembukaan selesai dengan diakhiri pelepasan balon-balon. Setelahnya, Ketua OSIS SMA L'amour memberi pengumuman untuk murid-murid baru di sekolahnya. Frans yang sedang serius memperhatikan, tiba-tiba ada yang memegang pundak lebarnya dari belakang.

"Kau, yang tadi bercanda bersama anak ini, kan?" orang itu menunjuk seseorang yang tepat berada di sebelahnya.

"Tidak, Aku bahkan tidak mengenalnya," jawab Frans singkat.

"Jangan bohong, dia sendiri yang mengatakannya kepadaku setelah Saya bertanya kepadanya," selidik salah satu pengurus OSIS.

"Sudah kukatakan tidak, Kak!" Frans mengelak. Daripada mendengar pengurus OSIS itu, si pemilik bahu lebar itu lebih baik memperhatikan pengumumannya. Akhir kata, sang Ketua OSIS menutup pengumumannya.

Di dalam isi pengumumannya dikatakan bahwa, murid-murid baru dipersilahkan mengelilingi sekolah dan tentu boleh bertanya-tanya dengan pengurus-pengurus OSIS. Telah diberikan waktu 1 jam untuk berkeliling SMA favorit ini, setelah itu murid-murid baru dipersilahkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Terlihat banyak murid-murid lain yang berkeliling bersama teman-temannya di SMP dulu, terkecuali Vanilla. Dia baru saja pindah dari kota Colmar ke ibukota negara penghasil anggur ini, yaitu Paris. Tentu saja, Dia tidak memiliki teman untuk diajak berkeliling, setidaknya ada note yang selalu menemaninya.

"Hei, kau tampak seperti tersesat .... " Vanilla menoleh ke sumber suara. Vanilla tercengang.

"Halo, namaku Travis Roui dari kelas 3," tampak seorang lelaki berparas menawan dengan rambut coklat dan ocean eyes miliknya, "Aku kasihan kepadamu, kau sepertinya tidak ada teman disini," Travis menepuk pundak Vanilla.

"Me-memang, aku baru saja pindah ke kota ini, dan ... sayangnya teman-temanku tidak ada yang bersekolah di sini .... " Vanilla tiba-tiba gugup dan mulai mengepalkan tangannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun