Mohon tunggu...
Alifia DwiGustami
Alifia DwiGustami Mohon Tunggu... Psikolog - Baru baru

Ig : alfdw_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Looking for: Amour

3 Februari 2020   11:00 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Bukan urusanmu. Lagipula, kau lemah sekali tidak bisa membuka pintu ini. Ini tidak terkunci."

Setelah itu mereka berdua keluar.

Vanilla yang telah turun dari atap sekolah, segera beranjak pulang. Meletakkan earphone di telinganya menjadi suatu hal yang dibatalkan olehnya, karena Dia seperti mendengar suara tangisan di tangga lantai 4 yang tepatnya tangga menuju atap sekolah.

"John ... apakah itu Kau?" tanyanya sambil berjalan kembali ke atas, "Ada apa? Apa Kau terjatuh?"

Vanilla yang sudah berada di tangga lantai 4, tidak melihat siapapun. Dia sempat berpikir bahwa orang yang menangis tersebut bukan di tangga lantai 4. Kemudian, Dia menulusuri di lorong lantai 4 untuk mencari orang yang menangis dan menurut si pemilik badan mungil itu adalah John. Namun, suara tangisan itu tetap saja terasa berasal dari tangga dan seketika Vanilla mulai merinding. Vanilla mulai berkhayal dan itu sangat mengganggunya.

"Tidak ... tidak mungkin itu hantu!" gumamnya meyakinkan.

Dengan cepat, Vanilla berlari ke bawah namun sesosok lelaki berbalutkan seragam sekolah dan bersuraikan coklat muncul di hadapannya. Sontak Vanilla histeris akan kehadirannya.

"Ah! Kakak membuatku kaget!" ungkap Vanilla.

Dia -Travis Roui- yang sempat dikira hantu oleh adik kelasnya itu. "Sedang apa kau di sini? Aku kira Kau sudah pulang ... sekolah sudah sepi," tanyanya bingung.

"Um ... tadi aku ... habis dari atap sekolah. Ingin lihat lingkungan sekolah dari atas," jelasnya pada Travis yang selalu saja diiringi dengan kegugupannya.

"Van, Kau tampak gemetaran ... ada apa?" tanya Travis yang sontak membuat Baekhyun terdiam. Ah, apa Aku harus jujur saja padanya? gumam Vanilla dalam hati.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun