BAB III
- METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Penelitian
- Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk memecahkan masalah serta untuk menguji hipotesis sebuah penelitian. Sugiyono (2014: 2) menyatakan bahwa "Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu".
- Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini dipilih untuk meneliti masalah dan mendapatkan gambaran tentang proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples yang dilakukan oleh guru dan siswa serta menjadi sumber data penelitian ini.
- Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memaparkan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2007: 234) yang mengatakan bahwa "Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan".
- Uraian di atas telah jelas memberikan alasan dengan dipilihnya metode deskriptif sebagai metode untuk memecahkan masalah penelitian, karena pada dasarnya penelitian deskriptif menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat, serta memberikan gambaran mengenai proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi yang dilakukan oleh siswa.
- Desain Penelitian
- Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksperimen. Desain tersebut menggunakan penelitian prates dan pascates pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain ini merupakan perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah diberikan perlakukan atau perbandingan hasil prates dan pascates. Sehingga, untuk dapat membedakan dari  kedua kelompok tersebut bahwa grup eksperimen diberi perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol diberikan perlakuan seperti keadaan biasanya.
- Sejalan dengan uraian tersebut Arikunto (2013: 125) menyatakan Tru Experimental Desain, yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok yang disebut kelompok pembanding atau kelompok control ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan perlakuan.
- Berdasarkan uraian di atas desain dalam penelitian ini menggunakan jenis desain control group pre-test post-test yang dapat digambarkan sebagai berikut:
E Â Â Â O1X1O2
K Â Â Â O3X2O4
- Keterangan:
- E Â = Kelas eksperimen, yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples (contoh non contoh).
- K Â = Â Kelas kontrol yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci).
- X1 = Â Perlakuan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples (contoh non contoh).
- X2 = Â Perlakuan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci).
- O1 dan O3 = pra tes
- O2 dan O4 = pasca tes
- Secara sederhana pengembangan desain di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
- Kelompok E, yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples.
- Kelompok K, yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran  memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci).
- Kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan materi pembelajaran dalam setiap kelompok  tidak ada perbedaan.
- Operasionalisasi VariabelÂ
- Dalam melaksanakan suatu penelitian tentunya ada objek yang akan diteliti yang biasanya disebut variabel. Sugiyono (2014: 38) mengatakan bahwa "variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya".
Penelitian ini terdiri dari satu variabel yaitu pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples. Variabel  ini mempunyai tiga subvariabel yaitu: (1) perencanaan pembelajaran, (2) langkah-langkah pembelajaran, dan (3) perubahan kemampuan peserta didik.
Tabel 3.1.
Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Subvariabel
Indikator
      Pengukuran
Pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples
- Perencanaan pembelajaran
- Merumuskan kompetensi inti
- Merumuskan kompetensi dasar
- Merumuskan  indikator pembelajaran
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Memilih materi pembelajaran
- Merumuskan model, media dan sumber pembelajaran.
- Menyusun  langkah-langkah pembelajaran
- Merumuskan penilaian.
Kriteria penyusunan perencanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
- Langkah-langkah pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples, meliputi tahap-tahap berikut:
Kegiatan awal:
- Guru mengucapkan salam
- Ketua kelas memimpin doa
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Memberikan apresiasi dan motivasi dengan maksud supaya siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan berpegang teguh pada konsep dasar belajar dan berlatih.
- Guru menyampaikan kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah  pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Guru menugaskan peserta didik  memproduksi teks negosiasi sebagai tes awal (prates).
- Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Kegiatan inti:
Mengamati
Peserta didik membaca contoh  teks negosiasi.Â
Peserta didik mencermati contoh teks negosiasi yang diberkaitan dengan  struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan atau ketidakpuasaan)).
Mempertanyakan
Mempertanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan))
Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks negosiasi.
Mengeksplorasi:
Peserta didik mengidentifikasi  struktur isi teks negosiasi yang dibaca.
Peserta didik mengidentifikasi  ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca.
Peserta didik mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur.
Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan lewat OHP/ infocus.
Peserta didik mencermati  gambar yang telah ditempelkan oleh guru.
- Peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan gambar yang ditempelkan.
- Peserta didik diminta untuk menentukan topik berdasarkan gambar yang ditempelkan.
Peserta didik diminta untuk menuliskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gambar.
Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi dengan memanfaatkan topik dan tokoh-tokoh yang tersedia sesuai dengan gambar yang telah ditempelkan.
Peserta didik mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi teks negosiasi yang utuh.
Mengasosiasi
Guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat.
Mengomunikasikan
Peserta didik membacakan teks negosiasi dengan intonasi dan ekspresi yang tepat
Peserta didik yang tidak persentasi memberikan komentar/sanggahan.
Kegiatan akhir
- Guru memberikan tes akhir (pascates)
- Peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan pembelajaran
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Kriteria pelaksanaan pembelajaran berdasarkan model examples non examples
- Perubahan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi
Pascates lebih baik daripada prates dilihat dari kemampuan:
- Peserta didik mampu membuat topik-topik dan menentukan tokoh-tokoh yang terlibat hingga dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- Peserta didik mampu menyusun kerangka teks negosiasi
- Peserta didik mampu memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
TES
Â
Â
Â
- Sumber Data (Populasi/Sampel)
- Sumber data merupakan hal penting yang dijadikan objek dalam penelitian. Arikunto (2013: 172) mengatakan bahwa "sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh".
Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
- Penulis sebagai peneliti
- Siswa kelas X SMK Miftahul Ihsan Kota Banjar.
- Â Â Â Â Â Â Â Â Arikunto (2013: 173) menyatakan "Sumber data dilihat dari subjek dimana data menempel. Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan sebagai subjek penelitian maka terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel". Berikut ini populasi dan sampel yang digunakan penelitian ini.
- Populasi Penelitian
- Populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti. "Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya". (Sugiyono, 2014: 215)
- Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi pada penelitian ini diambil dari siswa kelas X SMK Miftahul Ihsan Kota Banjar  yang terdiri dari du akelas yaitu, X RPL dan X TSM  dengan jumlah siswa sebagai berikut.
Tabel 3.2.
Populasi Penelitian
- Â
- Sampel Penelitian
- Sampel adalah sebagian dari jumlah keseluruhan populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2014: 81) "sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu".
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X RPL yang berjumlah 17 siswa dan kelas X TSM yang berjumlah 15 siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Â Menurut Sugiyono (2014: 85) "sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Â Alasan penulis menggunakan teknik purposive sample ini didasari oleh tujuan tertentu serta pengambilan sampel ini didasarkan pada pertimbangan keterbatasan waktu, dan tenaga. Adapun alasan lain pengambilan purposive sampling adalah; karakteristik 1). karakteristik siswa kelas X Â RPL SMK Miftahul Ihsan yang bersifat homogen, 2). siswa kelas X TSM SMK Miftahul Ihsan kurang memahami bahan pembelajaran memproduksi teks negosiasi.
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMK Miftahul Ihsan pada kelas X RPL 1 dan TSM tahun ajaran 2018/2019. Sekolah ini dipimpin oleh Ibu Hj. Siti Pipih Sopiah, S.Pd. selaku kepala sekolah SMK Miftahul Ihsan Kota Banjar.
- Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
- Teknik pengumpulan data sebagai salah satu teknik yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data yang benar. Berikut adalah beberapa teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
- Teknik Telaah Pustaka
- Teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh berbagai informasi, yaitu dengan cara menelaah berbagai buku untuk menemukan teori-teori yang menjelaskan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam teknik ini adalah berupa buku-buku yang berisi penjelasan masalah penelitian.
- Teknik Observasi
- Melalui teknik observasi dapat diketahui data sebagai bukti untuk menjawab pokok permasalahan melalui pengamatan langsung di sekolah. Instrumen yang digunakan untuk pemerolehan data tersebut adalah lembar observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
- Teknik Pembelajaran
- Teknik pembelajaran digunakan ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan materi pelajaran oleh guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Instrumen yang digunakan adalah perencanaan pembelajaran dan pedoman pelaksanaan pembelajaran.
- Teknik Tes
- Teknik tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur, dan kaidah kebahasaan. Instrumen yang digunakan adalah tes memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples.
- Teknik Pengolahan Data
- Data yang sudah diperoleh baik melalui tes atau observasi, langkah selanjutnya adalah teknik pengolahan data yang ditempuh dengan cara-cara yang disesuaikan data penelitian yang diperlukan. Yakni terdiri dari pengeditan data atau pemeriksaaan data yang telah terkumpul, kemudian proses tabulasi data yaitu proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tahap selanjutnya adalalah analisis data. Analisis data yang dilakukan melalui empat tahap, yaitu reduksi data, paparan data, analisis data dan penyimpulan hasil analisis.
- Reduksi data, yaitu proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi pengelompokan dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informan bermakna.
- Paparan data, yaitu suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, tabel atau bentuk lainnya.
- Analisis data, yaitu proses dimana setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka data tersebut diolah atau dianalisis untuk mengetahui hasil dari treatment yang telah dilakukan, serta untuk membuktikan hipotesis.
- Untuk mengetahui perubahan kemampuan siswa antara prates dan pascates, serta perbandingan kemampuan menulis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka dalam penelitian ini digunakanlah uji signifikasi, sebanyak 5 tahap dengan rumus seperti berikut.
- Menentukan rata-rata nilai prates dan pascates
- Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus
- Menentukan derajat kebebasan atau dree of freedom (df) dengan rumus
- df = (n1-1) + (n2-1)
- Menentukan thitung
- t =Â
Keterangan:
M1= Â nilai rata-rata yang dicari dari nilai pascates
x = Â jumlah nilai pascates
- N1 = Â jumlah anggota sampel
M2= Â nilai rata-rata yang dicari dari nilai prates
- y = jumlah nilai prates
- N2 = Â jumlah anggota sampel
- S1= Â Â simpangan baku sampel pascates
- S2= Â simpangan baku sampel prates
- t  =  nilai t yang dihitung
- df = Â dree of freedom atau derajat kebebasan (db)
- Penafsiran data
Menentukan taraf signifikan dengan mengkonsultasikan nilai thitung terhadap nilai ttabel dengan taraf signifikasi 5% atau taraf kepercayaan 95% (taraf signifikasi 0,05).
- Perubahan kemampuan siswa dikatakan signifikan jika nilai ttabel < thitung, artinya Ha diterima sedangkan Ho ditolak.
- Perubahan kemampuan siswa dikatakan tidak signifikan jika nilai ttabel > thitung, artinya Ha ditolak sedangkan Ho diterima.
- Â (Diadaptasi dari Sugiyono, 2014:197)
- Penyimpulan, yaitu pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna.
- Prosedur Kegiatan Penelitian
- Prosedur merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian. Prosedur yang akan ditempuh saat melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Tahap Awal
- Menyusun instrumen penelitian.
- Mempersiapkan surat izin penelitian dan mengkonsultasikannya kepada pihak yang terkait.
- Menyusun silabus, RPP, dan rancangan penelitian.
- Pemilihan sumber bahan ajar.
- Memahami langkah-langkah pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples
- Tahap Pelaksanaan
- Melaksanakan pembelajaran memproduksi teks negosiasi sesuai dengan desain penelitian.
- Melaksanakan pembelajaran memproduksi teks negosiasi sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran examples non examples.
- Mengumpulkan data hasil penelitian.
- Menganalisis data serta mengolah hasil data yang telah diperoleh.
- Membandingkan hasil prates dan pascates.
- Mengklasifikasi dan menginterpretasi data hasil penelitian dengan cara mengkajinya sesuai dengan alat ukur yang digunakan.
- Mendeskripsikan hasil analisis.
- Membuat simpulan hasil analisis.
- Tahap Akhir
- Menyusun laporan hasil penelitian.
- Mengonsultasikan laporan hasil penelitian kepada pembimbing.
- Melakukan revisi mengenai laporan yang telah dikonsultasikan kepada pembimbing.
- Menyusun laporan akhir.
- Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian diperlukan untuk mengatur jadwal penelitian agar bisa selesai pada waktu yang diinginkan, adapun jadwal penelitian sebagai berikut.
Tabel 3.3: Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Bulan
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
1.
Penyusunan proposal
2.
Menentukan informasi dan menyiapkan peralatan dan instrumen
3.
Pengajuan surat perizinan penelitian
4.
Pengumpulan data
5.
Analisis data
6.
Penyempurnaan laporan
Â
Â
Â
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Hasil Penelitian
- Penelitian ini dilakukan dengan empat putaran, yaitu dua putaran di kelas eksperimen pertemuan I dan IV dua putaran lagi di kelas kontrol pertemuan II dan III yang masing-masing terdiri dari tahap prates dan pascates, maka setelah dilakukan serangkaian kegiatan penelitian dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples pada siswa kelas X RPL dan X TSM SMK Miftahul Ihsan  diperoleh data penelitian yang meliputi: 1) bentuk perencanaan yang dikembangkan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples; 2) langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples; 3) perubahan kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi model examples non examples.
- Lebih jelasnya mengenai hasil penelitian ini akan diuraikan secara rinci dan terpisah sebagai berikut.
- Bentuk Perencanaan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Examples Non Examples
- Bentuk perencanaan pembelajaran sudah dituangkan di dalam silabus dan guru harus menyelenggarakan proses pembelajaran dengan menyusun rencana pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Pada dasarnya RPP berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum 2013. Perencanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi yang disajikan dengan menerapkan model examples non examples ini berpedoman pada bentuk pembelajaran yang dianjurkan oleh Kurikulum 2013 meliputi: 1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; 2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema; 3) kelas/semester; 4) materi pokok; 5) alokasi waktu, 6) kompetensi inti; 7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; 8) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD; 9) materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan; 10) metode pembelajaran; 11) media pembelajaran; 12) sumber belajar; 13) penilaian hasil pembelajaran.
- Berdasarkan penjelasan di atas hasil penelitian mengenai komponen-komponen rencana pembelajaran diperoleh gambaran sebagai berikut:
- Rumusan Identitas RPP
Identitas RPP merupakan ciri atau beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai penanda atau penjelas terhadap perencanaan pembelajaran yang hendak dibuat, yakni minimalnya mencantumkan identitas sekolah, identitas mata pelajaran atau tema/ subtema, kelas/semester, materi pokok, dan alokasi waktu yang biasanya diletakkan pada awal RPP. Maka indetitas RPP pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples adalah sebagai berikut.
- RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah            :  SMK Miftahul Ihsan
Mata Pelajaran       :  Bahasa Indonesia
Kelas / Semester     :  X / Genap
Materi Pokok        :  Teks Negosiasi
Alokasi Waktu       : 2 x 45 menit
- Menentukan Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) merupakan penjabaran lebih lanjut dari SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk jenjang pendidikan tertentu. Pada kurikulum 2013, KI dirancang dalam empat kelompok yang saling berkaitan, yaitu berkenaan dengan sikap spiritual (KI 1), sikap sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4). Keempat KI tersebut harus tercantum dalam RPP yang akan dipersiapkan oleh guru sebelum memulai proses pembelajaran. Keempat KI dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
KI 1  :  Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Â : Â Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 Â : Â Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, Â kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Â : Â Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
- Rumusan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi dasar dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples terdapat pada poin 4.2 yang berbunyi  "Memproduksi teks  negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun  tulisan". Dengan diketahuinya kompetensi dasar memudahkan rumusan indikator hasil belajar yang merupakan target minimal yang harus dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples.
- Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Pada dasarnya indikator hasil belajar merupakan target minimal yang harus dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples. Atas dasar itulah, maka Indikator pencapaian kompetensi dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples meliputi:
- menentukan topik dan tokoh-tokoh yang terlibat hingga dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi;
- menyusun kerangka teks negosiasi;
- memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- Rumusan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan tujuan pembelajaran harus berkaitan dengan kompetensi dasar, maka tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples adalah sebagai berikut.
- Melalui kegiatan membaca teks negosiasi peserta didik mampu mengetahui langkah-langkah memproduksi teks negosiasi.
- Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat membuat topik-topik dan menentukan tokoh-tokoh yang terlibat hingga dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- Melalui kegiatan mencoba dan diskusi, peserta didik dapat menyusun kerangka teks negosiasi.
- Melalui kegiatan mencoba dan diskusi, peserta didik dapat memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples memuat  fakta,  konsep,  prinsip,  dan  prosedur yang  relevan,  yang ditulis  dalam  bentuk  butir-butir  sesuai  dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Adapun materi pembelajaranya sebagai berikut:
- Fakta
- Teks negosiasi berjudul "Negosiasi antara Penjual dan pembeli di Pasar Seni Sukawati" halaman 135-136
Negosiasi Antara Penjual dan Pembeli
- di Pasar Seni Sukawati
Penjual     : Good morning, Mam. Selamat pagi.                    Â
Pembeli    : Selamat pagi.
Penjual    : Mari, mau beli apa?
Pembeli    :  Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?
Penjual    : Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?
(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)
Pembeli    : Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?
Penjual    :  Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.
Pembeli    : Ya, dari kayu tidak apa-apa.
(Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
Penjual    :  Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.
Pembeli    : Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
Penjual    : Tiga ratus ribu.
Pembeli    : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya?
Penjual    :  Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam.  Di tempat lain lebih mahal.
Pembeli    : Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu.
Penjual    : Belum boleh. Naik sedikit, Mam.
Pembeli    : Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
Penjual    :  Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?
Pembeli    : Tidak. Itu saja. Ini uangnya.
(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).
Penjual    : Ya, terima kasih.
Pembeli    : Terima kasih. Bye, bye.
Penjual    : Have a nice day.
- (Pembeli pergi meninggalkan kios itu)
- Konsep
- Mengetahui teks negosiasi dan langkah-langkah penulisan teks negosiasi
- membuat tema dan menentukan pihak yang terlibat dalam teks negosiasi
- penyusunan kerangka teks negosiasi
- memproduksi teks negosiasi
- PrinsipÂ
- Struktur teks negosiasi
- pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihak. Meliputi: pengenalan isu/masalah.
- isi berupa adu tawar dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang meliputi: pengajuan dan penawaran
- penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak yang biasanya meliputi: kesepakatan, kepuasan, ketidakpuasaan.
- Kaidah kebahasaan teks negosiasi
- keberadaan kalimat berita, tanya, dan perintah
- banyak menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan atau harapan
- banyak menggunakan kalimat bersyarat
- banyak menggunakan konjungsi penyebaban (kausalitas)
- Prosedur
- Langkah-langkah memproduksi teks negosiasi
- menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang memerlukan kesepakatan. hal itu, Â mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, agama, bahasa, dan sebagainya.
- menentukan tujuan negosiasi
- menentukan pihak yang terdiri dari dua atau lebih perorangan atau sekelompok orang yang terlibat dalam proses tawar-menawar;
- mengumpulkan bahan dan data baik dengan membaca surat kabar, majalah, buku, ataupun internet.
- menyusun kerangka tulisan sesuai struktur teks negosiasi agar tersusun secara sistematis, lengkap dan tidak tumpang tindih.
- mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi suatu teks yang padu.
- Rumusan Metode Pembelajaran
Metode dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi ini menggunakan metode diskusi dan penugasan dengan menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Rumusan model pembelajaran dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi adalah dengan menggunakan model examples non examples.Â
- Rumusan Media, Alat dan Sumber Belajar
Sumber atau media pembelajaran merupakan alat/sarana yang digunakan guru dalam pembelajaran. Pemilihan sumber atau media pembelajaran harus disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai. Media yang digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi adalah contoh teks negosiasi, powerpint. Sumber belajar untuk memproduksi teks negosiasi adalah buku Kemdikbud, 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Serta Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
- Rumusan Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran merupakan tahapan-tahapan belajar yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Rumusan langkah-langkah pembelajaran dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples yang terdiri dari tiga kegiatan yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Kegiatan Awal:
- Guru mengucapkan salam
- Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik
- Memberikan apresiasi dan motivasi dengan maksud supaya siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan berpegang teguh pada konsep dasar belajar dan berlatih.
- Guru menyampaikan kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah  pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Guru menugaskan peserta didik  memproduksi teks negosiasi sebagai tes awal (prates).
- Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya.
- Kegiatan inti:
Mengamati
- Peserta didik membaca contoh  teks negosiasi.Â
- Peserta didik mencermati contoh teks negosiasi yang diberkaitan dengan  struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan atau ketidakpuasaan)).
Mempertanyakan
- Mempertanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan))
- Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks negosiasi.
Mengeksplorasi:
- Peserta didik mengidentifikasi  struktur isi teks negosiasi yang dibaca.
- Peserta didik mengidentifikasi  ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca.
- Peserta didik mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur.
- Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan lewat OHP/ infocus.
- Peserta didik mencermati  gambar yang telah ditempelkan oleh guru.
- Peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan gambar yang ditempelkan.
- Peserta didik diminta untuk menentukan topik berdasarkan gambar yang ditempelkan.
- Peserta didik diminta untuk menuliskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gambar.
- Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi dengan memanfaatkan topik dan tokoh-tokoh yang tersedia sesuai dengan gambar yang telah ditempelkan.
- Peserta didik mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi teks negosiasi yang utuh.
Mengasosiasi
- Guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat.
Mengomunikasikan
- Peserta didik membacakan teks negosiasi dengan intonasi dan ekspresi yang tepat
- Peserta didik yang tidak persentasi memberikan komentar/sanggahan.
- Kegiatan Penutup
- Guru memberikan tes akhir (pascates)
- Peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan pembelajaran
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Rumusan Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples, meliputi : 1) penilaian proses (sikap) yang terdiri dari sikap religius, tanggung jawab, kerjasama, jujur dan santun. 2) penilaian hasil belajar yang diukur melalui indikator hasil belajar.
- Penilaian sikap
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran     :
Kelas/ semester     :
Topik             :
Waktu pengamatan  :
Indikator         :perkembangan sikap berbahasa yang diamati; jujur,  disiplin, tanggung jawab, peduli, dan proaktif  Â
Pedoman Penskoran Â
SKOR
KUALITAS
DESKRIPSI
1
Kurang
BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas
2
Sedang
MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, tetapi masih sedikit dan belum konsisten
3
Baik
MB (mulai berkembang) jika menunjukan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai konsisten
4
Sangat Baik
MK (mulai konsisten/ membudaya) jika menunjukan adanya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus menerus dan konsisten.
NO
NAMA SISWA
ASPEK SIKAP YANG DINILAI
Jujur
Disiplin
Tanggung jawab
Peduli
Proaktif
Jumlah skor
1
2
3
4
dst.
- Penilaian pengetahuan
Penilaian hasil belajar diukur melalui indikator hasil belajar. Berikut ini adalah contoh penilaian hasil belajar yang diukur melalui indikator hasil belajar.
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Â
Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester    : X/2
Tema            : Seni Bernegosiasi dalam Kewirausahaan
Topik            : Teks Negosiasi
Kompetensi Dasar : 4.2
Waktu           : Hari, tanggal dan jam
Indikator         : mampu memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks negosiasi
Soal:
- Buatlah topik yang dapat dikembangkan menjadi sebuah teks negosiasi!;
- Susunlah kerangka teks negosiasi berdasarkan topik yang telah dibuat!;
- Buatlah teks negosiasi sehingga menjadi teks negosiasi yang sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi!
Format PenilaianÂ
No
Nama
Aspek yang Dinilai
Jml. Skor
Nilai
Topik Teks Negosiasi
Kerangka
Kesesuaian dengan struktur dan kaidah kebahasaan
Â
Â
1
Â
Â
Â
Â
Â
Â
2
Â
Â
Â
Â
Â
Â
3
Â
Â
Â
Â
Â
Â
4
Â
Â
Â
Â
Â
Â
dst.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Pedoman Pensekoran
- Aspek yang dinilai
- Skor
- Kriteria
- Keterangan
- Menentukan topik-topik  dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 4
- Mampu
- Mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 3
- Cukup mampu
- Cukup mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 2
- Kurang Mampu
- Kurang mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 1
- Tidak mampu
- Tidak mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- Menyusun kerangka teks negosiasi
- 4
- Mampu
- Mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- 3
- Cukup mampu
- Cukup mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- 2
- kurang mampu
- Kurang mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- 1
- Tidak mampu
- Tidak mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- Memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi
- 4
- Mampu
- Mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- 3
- Cukup Mampu
- Cukup mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan  teks negosiasi.
- 2
- Kurang Mampu
- Kurang mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan  teks negosiasi.
- 1
- Tidak Mampu
- Tidak mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
Nilai akhir  =  Â
(Permendikbud, 2013:50)
Kriteria Penilaian Peserta Didik
- No
- Kuantitas
- Kualitas
- 1.
- Mampu
- 80-100
- 2.
- Cukup Mampu
- 66-79
- 3.
- Kurang Mampu
- 56-65
- 4.
- Tidak Mampu
- 40-55
- 5.
- Gagal
- 0-39
- (Arikunto:245)
- Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi
- Langkah-langkah pembelajaran merupakan pengaplikasian dari RPP yang telah dibuat sesuai dengan tujuan dan materi ajar yang hendak dicapai, dalam hal ini proses pembelajaran yang berlangsung akan terjadi proses interaksi antara guru dan peserta didik. Begitupun dengan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples tentu saja harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah diprogramkan dalam pembelajaraan. Pelaksanaan pembelajaran tersebut dilakukan dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan model examples non examples dan kelas kontrol yaitu dengan menggunakan model concept sentence. Setiap kelas menempuh tiga kegiatan pembelajaran, yakni: 1) kegiataan awal; 2) kegiatan inti; 3) kegiatan akhir.
- Langkah-langkah dalam kegiatan tersebut lebih jelasnya dapat di deskripsikan sebagai berikut:
- Kelas Eksperimen
- Pada kelas eksperimen langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.
- Kegiatan Awal:
- Guru mengucapkan salam
- Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik
- Guru memberikan apresiasi dan motivasi dengan maksud supaya siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan berpegang teguh pada konsep dasar belajar dan berlatih.
- Guru menyampaikan kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah  pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Guru menugaskan peserta didik  memproduksi teks negosiasi sebagai tes awal (prates).
- Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya.
- Hal yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa (prates) dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi, maka guru memberikan sebuah pertanyaan yaitu: 1) tentukanlah sebuah topik yang dapat dijadikan teks negosiasi!; 2) buatlah kerangka teks negosiasi berdasarkan topik yang telah ditentukan!; 3) kembanglah kerangka teks yang telah dibuat sehingga menjadi sebuah teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi!. Setelah selesai mengerjakan, hasilnya dikumpulkan kepada guru untuk dilihat sejauh mana kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Kegiatan Inti
- Kegiatan inti yang dilaksanakan adalah langkah-langkah proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples. Hal ini proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui beberapa tahap yakni: mengamati, menanya, menalar, mengeksplorasi, dan mengomunikasikan.
Mengamati
- Peserta didik membaca contoh  teks negosiasi.Â
- Peserta didik mencermati contoh teks negosiasi yang diberkaitan dengan  struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan atau ketidakpuasaan)).
Mempertanyakan
- Mempertanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan))
- Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks negosiasi.
Mengeksplorasi:
- Peserta didik mengidentifikasi  struktur isi teks negosiasi yang dibaca.
- Peserta didik mengidentifikasi  ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca.
- Peserta didik mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur.
- Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan lewat OHP/ infocus.
- Peserta didik mencermati  gambar yang telah ditempelkan oleh guru.
- Peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan gambar yang ditempelkan.
- Peserta didik diminta untuk menentukan topik berdasarkan gambar yang ditempelkan.
- Peserta didik diminta untuk menuliskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gambar.
- Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi dengan memanfaatkan topik dan tokoh-tokoh yang tersedia sesuai dengan gambar yang telah ditempelkan.
- Peserta didik mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi teks negosiasi yang utuh.
Mengasosiasi
- Guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat.
Mengomunikasikan
- Peserta didik membacakan teks negosiasi dengan intonasi dan ekspresi yang tepat
- Peserta didik yang tidak persentasi memberikan komentar/sanggahan.
- Kegiatan Akhir
- Guru memberikan tes akhir (pascates) untuk mengetahui apakah ada perubahan kemampuan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan model examples non examples.
- Peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan pembelajaran
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Kelas Kontrol
- Pada kelas kontrol langkah-langkah kegiatan pembelajaran memproduksi teks negosiasi menggunakan model concept sentence (kata kunci). Sama halnya pada kelas eksperimen, langkah-langkah kegiatan memproduksi teks negosiasi pada kelas kontrol mencakup tiga kegiatan yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir/penutup. Untuk lebih jelasnya mengenai proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada kelas kontrol dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci) dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Kegiatan Awal:
- Guru mengucapkan salam
- Ketua kelas memimpin doa
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik
- Memberikan apresiasi dan motivasi dengan maksud supaya siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan berpegang teguh pada konsep dasar belajar dan berlatih.
- Guru menyampaikan kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah  pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Guru menugaskan peserta didik  memproduksi teks negosiasi sebagai tes awal (prates).
- Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya.
- Hal yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa (prates) dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi, maka guru memberikan sebuah pertanyaan yaitu: 1) tentukanlah sebuah topik yang dapat dijadikan teks negosiasi!; 2) buatlah kerangka teks negosiasi berdasarkan topik yang telah ditentukan!; 3) kembanglah kerangka teks yang telah dibuat sehingga menjadi sebuah teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi!. Setelah selesai mengerjakan, hasilnya dikumpulkan kepada guru untuk dilihat sejauh mana kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Kegiatan Inti
- Kegiatan inti yang dilaksanakan pada kelas kontrol adalah proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence. Sama halnya di kelas eksperimen, Â proses pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol melalui beberapa tahap yakni: mengamati, menanya, menalar, mengeksplorasi, dan mengomunikasikan.
Mengamati
- Peserta didik membaca contoh  teks negosiasi.Â
- Peserta didik mencermati contoh teks negosiasi yang diberkaitan dengan  struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan atau ketidakpuasaan)).
Mempertanyakan
- Mempertanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan))
- Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks negosiasi.
Mengeksplorasi:
- Peserta didik mengidentifikasi  struktur isi teks negosiasi yang dibaca.
- Peserta didik mengidentifikasi  ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca.
- Peserta didik mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur.
- Guru menyajikan beberapa kata kunci (concept sentence) sesuai materi yang disajikan
- Guru menuliskan di papan tulis beberapa kata kunci yang dapat dipilih peserta didik untuk dijadikan sebagai bahan untuk memproduksi teks negosiasi. Meliputi sengketa tanah, penentuan calon ketua kelas, memilih ketua OSIS, menentukan waktu untuk belajar kelompok, dan memilih tujuan wisata.Â
- Peserta didik memilih salah satu kata kunci yang akan dijadikan sebagai topik bahasan dalam memproduksi teks negosiasi.
- Peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan kata kunci yang telah dipilih.
- Peserta didik diminta untuk menentukan tokoh-tokoh yang akan terlibat sesuai dengan kata kunci yang telah ditentukan.
- Guru meminta peserta didik untuk membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimatnya.
- Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi berdasarkan kata kunci yang telah diberikan guru serta tokoh-tokoh yang telah ditentukan.
- Peserta didik mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi sebuah teks negosiasi yang sesuai dengan struktur dan kaidah bahasa teks negosiasi.
Mengasosiasi
- Guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat berdasarkan kata kunci yang dipilih.
Mengomunikasikan
- Peserta didik membacakan hasil teks negosiasi dengan intonasi dan ekspresi yang tepat
- Peserta didik yang tidak persentasi memberikan komentar/sanggahan serta saran yang dapat memperbaiki teks negosiasi yang dibuat.
- Kegiatan Akhir
- Guru memberikan tes akhir (pascates) untuk mengetahui apakah ada perubahan kemampuan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan model concept sentence (kata kunci).
- Peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan pembelajaran
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas eksperimen tidak berbeda jauh dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol. Perbedaannya hanya terletak pada model pembelajaran yang digunakan pada setiap kelasnya. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran examples non examples, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran concept sentence (kata kunci). Namun, Dengan perbedaan penggunaan model pembelajaran diharapkan dapat memperlihatkan perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi khususnya pada kelas eksperimen. Atas dasar itulah model pembelajaran dapat mempengaruhi perubahan kemampuan belajar siswa, sehingga penggunaan model pembelajaran harus tepat sesuai dengan materi dan kemampuan para siswa itu sendiri.
- Perubahan Kemampuan Siswa Setelah Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Examples Non Examples
- Perubahan kemampuan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi baik sebelum maupun sesudah mengikuti proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples (contoh non contoh), dapat diketahui melaui tes awal (prates) dan tes akhir (pascates). Sehingga untuk mengetahui perubahan kemmapuan siswa maka dilakukanlah pengukuran yang berfungsi untuk mengukur dan mengetahui kemampuan siswa baik sebelum maupun sesudah mengikuti pembelajaran.
- Untuk lebih jelasnya, tes awal bertujuan untuk mengukur tingkat awal kemampuan peserta didik terhadap materi yang akan diberikan. Tes awal dilaksanakan sebelum siswa diberikan perlakuan sehingga dari hasil tes awal dapat diketahui materi yang belum dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan tes akhir dilakukan setelah siswa diberikan perlakuan sehingga dari hasil tes akhir dapat diketahui tercapai tidaknya indikator yang ditetapkan. Tujuan dilaksanakannya prates dan pascates yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi. Adapun aspek yang dinilai dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan model examples non examples yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4.
- Pedoman Penilaian Memproduksi Teks NegosiasiÂ
- dengan Menggunakan Model Examples Non ExamplesÂ
- Â
- Aspek yang dinilai
- Skor
- Kriteria
- Keterangan
- Menentukan topik-topik  dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 4
- Mampu
- Mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 3
- Cukup Mampu
- Cukup mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 2
- Kurang Mampu
- Kurang mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- 1
- Tidak Mampu
- Tidak mampu menentukan topik-topik dan tokoh-tokoh yang terlibat agar dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- Menyusun kerangka teks negosiasi
- 4
- Mampu
- Mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- 3
- Cukup Mampu
- Cukup mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- 2
- Kurang Mampu
- Kurang mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- 1
- Tidak Mampu
- Tidak mampu menyusun  kerangka teks negosiasi.
- Memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi
- 4
- Mampu
- Mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- 3
- Cukup Mampu
- Cukup mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- 2
- Kurang Mampu
- Kurang mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- 1
- Tidak Mampu
- Tidak mampu memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
Nilai akhir  =  Â
(Permendikbud, 2013:50)
Kriteria Penilaian Peserta Didik
Kuantitas
Kualitas
80 -- 100
Mampu
66 -- 79
Cukup mampu
56 -- 65
Kurang mampu
40 -- 55
Tidak mampu
0 -- 39
Gagal
(Arikunto:245)
- Peserta didik dapat dikatakan mampu apabila memenuhi kriteria nilai 80 sampai dengan 100, cukup mampu apabila memenuhi kriteria nilai 66 sampai dengan 79, kurang mampu apabila memenuhi kriteria nilai 56 sampai dengan 65, dan tidak mampu apabila memenuhi kriteria nilai 40 sampai dengan 55. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil prates dan pascates pada setiap putaran, penulis sajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.5.
Rekapitulasi Kemampuan Siswa Berdasarkan Hasil Tes Prates dan Pascates Kelas EksperimenÂ
- No
- Subjek
- Skor Prates
- Skor Total
- Nilai
- Skor Pascates
- Skor
- Total
- Nilai
- Indikator Kemampuan
- Indikator Kemampuan
- 1
- 2
- 3
- 1
- 2
- 3
- 1
- 01
4
3
3
10
83,33
3
3
4
10
83,33
- 2
- 02
2
2
2
6
50
3
3
3
9
75
- 3
- 03
3
3
4
10
83,33
3
4
4
11
91,67
- 4
- 04
4
2
3
9
75
4
3
4
11
91,67
- 5
- 05
3
3
3
9
75
3
3
4
10
83,33
- 6
- 06
3
2
3
8
66,67
4
2
3
9
75
- 7
- 07
3
3
4
10
83,33
3
4
3
10
83,33
- 8
- 08
3
2
2
7
58,33
3
3
2
8
66,67
- 9
- 09
3
3
3
9
75
4
3
4
11
91,67
- 10
- 10
3
2
2
7
58,33
3
3
3
9
75
- 11
- 11
3
3
4
10
83,33
4
3
4
11
91,67
- 12
- 12
3
3
3
9
75
3
3
4
10
83,33
- 13
- 13
2
3
2
7
58,33
3
3
3
9
75
- 14
- 14
3
3
3
9
75
3
3
3
9
75
- 15
- 15
3
3
3
9
75
2
3
3
8
66,67
- 16
- 16
3
2
3
8
66,67
3
4
3
10
83,33
- 17
- 17
2
2
3
7
58,33
3
3
3
9
75
- 18
- 18
2
2
3
7
58,33
3
3
3
9
75
- 19
- 19
3
2
2
7
58,33
3
3
3
9
75
- 20
- 20
2
3
3
8
66,67
4
3
4
11
91,67
57
51
58
166
1383,33
64
62
67
193
1608,33
M
2,85
2,55
2,9
8,3
69,17
3,2
3,1
3,35
9,65
80,42
Â
Â
Tabel 4.6.
Rekapitulasi Kemampuan Siswa Berdasarkan Hasil Tes Prates dan Pascates Kelas KontrolÂ
- No
- Subjek
- Skor Prates
- Skor Total
- Nilai
- Skor Pascates
- Skor
- Total
- Nilai
- Indikator Kemampuan
- Indikator Kemampuan
- 1
- 2
- 3
- 1
- 2
- 3
- 1
- 01
3
3
3
9
75
4
3
4
11
91,67
- 2
- 02
3
3
2
8
66,67
3
3
4
10
83,33
- 3
- 03
2
3
3
8
66,67
2
2
3
7
58,33
- 4
- 04
3
3
3
9
75
3
3
4
10
83,33
- 5
- 05
2
2
3
7
58,33
3
3
3
9
75
- 6
- 06
3
2
3
8
66,67
3
3
4
10
83,33
- 7
- 07
3
3
3
9
75
3
3
3
9
75
- 8
- 08
3
2
2
7
58,33
2
2
3
7
58,33
- 9
- 09
3
3
2
8
66,67
3
2
3
8
66,67
- 10
- 10
2
3
2
7
58,33
3
3
3
9
75
- 11
- 11
3
2
2
7
58,33
2
3
3
8
66,67
- 12
- 12
3
3
4
10
83,33
3
4
3
10
83,33
- 13
- 13
2
3
2
7
58,33
3
3
2
8
66,67
- 14
- 14
3
3
2
8
66,67
3
3
4
10
83,33
- 15
- 15
2
2
2
6
50
2
3
3
8
66,67
- 16
- 16
3
3
3
9
75
3
3
3
9
75
- 17
- 17
3
3
2
8
66,67
3
3
4
10
83,33
- 18
- 18
3
3
3
9
75
3
3
4
10
83,33
- 19
- 19
2
2
2
6
50
2
3
3
8
66,67
- 20
- 20
3
2
2
7
58,33
3
3
3
9
75
54
53
50
157
1308,33
56
58
66
180
1500,00
M
2,7
2,65
2,5
7,85
65,42
2,8
2,9
3,3
9
75,00
Â
Keterangan:
1 Â : Kemampuan membuat topik-topik dan menentukan tokoh-tokoh yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
2 Â : Kemampuan menyusun kerangka teks negosiasi.
3 Â : Kemampuan memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
 : Jumlah
M : Rata-rata
Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan dua kali dalam setiap kelas, yaitu prates dan pascates.
- Rekapitulasi hasil kemampuan siswa kelas eksperimen dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples pada tahap pascates lebih baik dibandingkan dengan prates/sebelum dilakukan perlakuan. Hal tersebut didasarkan pada hasil pengukuran yakni terdapat perubahan kemampuan siswa. Hal ini tampak pada perbandingan rata-rata skor prates 69,17dan pascates 80,42, sehingga selisih antara prates dan pascates pada kelas eksperimen adalah 11,23.
- Begitu pula dengan rekapitulasi hasil kemampuan siswa kelas kontrol dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan model concept sentence pada tahap pascates lebih baik dibandingkan dengan prates/sebelum dilakukan perlakuan. Hal tersebut didasarkan pada hasil pengukuran yakni terdapat perubahan kemampuan siswa. Hal ini tampak pada perbandingan rata-rata skor prates 65,42 dan pascates 75,00, sehingga selisih antara prates dan pascates pada kelas kontrol adalah 9,58.
- Berdasarkan hasil rekapitulasi kemampuan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada setiap kelas terdapat perubahan kemampuan siswa. Jika dilihat dari hasil analisis maka pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples lebih baik hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan model concept sentence.
- Pembahasan
- Pembelajaan memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples meliputi: (1) perencanaan pembelajaran; (2) pelaksanaan pembelajaran; (3) perubahan kemampuan siswa. Dari ketiga data hasil penelitian, hasilnya diproses dan dianalisis untuk memberikan jawaban atas suatu permasalahan yang diajukan oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya mengenai uraian analisis dapat dilihat pada subbab di bawah ini.
- Analisis Bentuk Perencanaan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Examples Non Examples
- Proses pembelajaran harus dipersiapkan sematang mungkin sehingga guru harus mempersiapkan dan menyusun terlebih dahulu perencanaan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman  pada saat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
- Â Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar harus sesuai dengan kurikulum 2013 dan materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Adapun hasil analisis yang telah dilakukan dapat dideskripsikan sebagai berikut.
- Analisis Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan hal terpenting dalam sebuah perencanaan pembelajaran, sebab tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang dibangun, sehingga rumusan tujuan pembelajaran yang peneliti susun dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples pada siswa kelas X RPL, dan TSM SMK Miftahul Ihsan adalah sebagai berikut: 1) melalui kegiatan membaca teks negosiasi peserta didik mampu mengetahui langkah-langkah memproduksi teks negosiasi; 2) melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat membuat topik-topik dan menentukan tokoh-tokoh yang terlibat hingga dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi; 3) melalui kegiatan mencoba dan diskusi, peserta didik dapat menyusun kerangka teks negosiasi; 4) melalui kegiatan mencoba dan diskusi, peserta didik dapat memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- Analisis Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang disusun dalam perencanaan pembelajaran tidak dicantumkan semua, namun hanya garis besar bahan yang harus dipelajari dan dipraktikkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya yang berupa fakta, prinsip, prosedur, dan sebagainya. Pemilihan materi pembelajaran hendaknya harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam indikator pencapaian kompetensi. Materi untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi yaitu memahami sebuah contoh teks negosiasi, menentukan struktur isi teks negosiasi berdasarkan contoh teks, menentukan ciri bahasa teks negosiasi, menentukan tema serta menyusun kerangka teks negosiasi, dan memahami langkah-langkah penulisan teks negosiasi sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasa. Materi tersebut cukup menunjang untuk tercapainya indikator pencapaian kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
- Analisis Metode Pembelajaran
Keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh pemilihan/ penggunaan metode serta model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran  adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 65 tahun 2013 tentang standar proses menyatakan bahwa "Proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskusi dan penugasan dengan menggunakan pendekatan saintifik  atau metode ilmiah".
Sejalan dengan hal tersebut yang terpenting dalam penelitian adalah karena mengujicobakan sebuah model pembelajaran, maka rumusan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi adalah model examples non examples untuk kelas eksperimen dan model concept sentence (kata kunci) untuk kelas kontrol.
- Analisis Media, Alat, dan Sumber Belajar
Rumusan Media, alat dan sumber belajar dalam perencanaan pembelajaran jangan dianggap sepele, karena hal tersebut juga penting digunakan untuk menunjang  keberhasilan pembelajaran. Media, alat dan sumber pembelajaran ini tidak boleh diabaikan, karena berfungsi ganda, yakni membantu guru juga membantu siswa pada saat mempelajari bahan pembelajaran.
Media, alat dan sumber belajar merupakan alat/sarana yang digunakan guru dalam pembelajaran. Pemilihan sumber atau media pembelajaran harus disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai. Media yang digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi adalah teks negosiasi, powerpint. maka sumber belajar  yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan pembelajaran untuk memproduksi teks negosiasi adalah 1) buku Kemdikbud, 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2) buku Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
- Analisis Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran berisikan langkah-langkah pembelajaran yang dimaksudkan agar guru dan siswa mempunyai tujuan yang tepat dan sesuai dengan indikator hasil belajar yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran dilakukan terhadap dua kelas dengan rincian sebagai berikut:
- Kelas eksperimen, yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples.
- Kelas kontrol/ kelas pembanding yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence.
Langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan di setiap kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontol adalah berdasarkan langkah-langkah pembelajaran kurikulum 2013. Baik kelas eksperimen maupun kontrol, guru melakukan 3 langkah kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup/akhir sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Pembelajaran yang dilakukan pada kegiatan awal dan kegiatan akhir adalah sama, yang membedakan pada setiap kelasnya adalah pada kegiatan inti. Sebab disesuaikan dengan langkah-langkah penggunaan model pembelajaran yang digunakan.
- Analisis Penilaian Pembelajaran
Penilaian pembelajaran pada dasarnya memberikan sebuah penilaian terhadap tingkat kemampuan peserta didik sebelum dan setelah mengalami proses belajar dan menentukan tindak lanjut terhadap  pencapaian indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Bentuk penilaian disesuaikan dengan rencana yang akan ditempuh, meliputi penilaian proses belajar dalam bentuk tes awal (prates), dan penilaian dalam bentuk hasil belajar dalam bentuk tes akhir  (pascates).
Prosedur penilaian yang telah ditetapkan tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, baik sebelum maupun sesudah mengikuti pembelajaran serta untuk mengetahui perubahan kemampuan siswa sebagai hasil belajar yaitu dengan cara membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir dari masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses penilaian dilakukan dalam bentuk tes tertulis. Jenis tes tertulis ini  digunakan untuk mempermudah proses  penilaian. Soal yang diajukan dalam tes digunakan untuk mengukur setiap indikator hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran memproduksi teks negosiasi.
Berikut ini disajikan hasil penilaian pengamat (observer) terhadap setiap indikator perencanaan pembelajaran. Penilaiannya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.7.
Rekapitulasi Hasil Penilaian Pengamat
Terhadap Analisis Perencanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Â
No.
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nilai Observer
- A.
- Identitas Mata Pelajaran
Â
- 1.
- Terdapat : satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan
4
- B.
- Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Â
- 2.
- Kompetensi inti
4
- 3.
- Kompetensi dasar
4
- C.
- Perumusan Indikator
Â
- 4.
- Kesesuaian dengan kompetensi dasar
4
- 5.
- Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
4
- 6.
- Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan
3
- 7.
- Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan
4
- D.
- Perumusan Tujuan Pembelajaran
- 8.
- Kesesuaian dengan kompetensi dasar
4
- 9.
- Kesesuaian dengan indikator
4
- 10.
- Kesesuaian perumusan  dengan aspek audience, behaviour, condition, dan degree
3
- E.
- Pemilihan Materi Ajar
- 11.
- Kesesuaian dengan kompetensi dasar
4
- 12.
- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
4
- 13.
- Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3
- 14.
- Keruntunan uraian materi
4
- F.
- Pemilihan Sumber Belajar
- 15.
- Kesesuaian  dengan tujuan pembelajaran
4
- 16.
- Kesesuaian dengan materi pembelajaran
4
- 17.
- Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4
- G.
- Pemilihan Media Belajar
- 18.
- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
4
- 19.
- Kesesuaian dengan materi pembelajaran
4
- 20
- kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4
- 21
- Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3
- H.
- Model Pembelajaran
- 22.
Kesesuaian model examples non examples dengan tujuan pembelajaran
4
- 23.
Kesesuaian model examples non examples dengan karakteristik materi
4
- 24.
Kesesuaian model examples non examples dengan karaketeristik peserta didik
3
- I.
- Metode Pembelajaran
- 25.
- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
4
- 26.
- Kesesuaian dengan karakteristik materi
4
- 27.
- Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
4
- J.
- Skenario Pembelajaran
- 28.
- Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas
4
- 29.
- Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi (mengumpulkan informasi), mengasosiasi (menalar),
- mengomunikasikan)
4
- 30.
- Kesesuaian dengan langkah-langkah  model pembelajaran examples non examples
4
- 31.
Kesesuaian topik dan tokoh dengan konsep gambar model examples non examples yang ditempel.
3
- 32.
Kesesuaian menyusun kerangka teks negosiasi dengan model exampels non examples
4
- 33.
Kesesuaian pengembangan kerangka teks negosiasi menjadi teks negosiasi yang utuh
3
- 34.
- Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntunan materi
4
- 35.
- Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan cakupan materi
3
- K.
- Rancangan Penilaian Pembelajaran
- 36.
- Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi
4
- 37.
- Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian sikap
4
- 38.
- Kesesuaian antara bentuk, tekhnik dan instrumen penilaian pengetahuan
3
- Jumlah skor
143
- Nilai=(jumlah skor/152)X 4
3,76
Pedoman penskoran:
- = Kurang Baik
- = Cukup Baik
- = Baik
- = Baik Sekali
Keterangan nilai:
Sangat baik   (3,34-4,00)
Baik         (2,34-3,33)
Cukup       (1,34-2,33)
Kurang             (1,00-1,33)
Kurang sekali  (   0-0,99)
(Permendikbud, 2013:49-50)
Berdasarkan perolehan nilai pada kelas eksperimen, dapat disimpulkan bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran memproduki teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples di kelas X RPL SMK Miftahul Ihsan tergolong sangat baik yaitu 3,76 dan memenuhi kriteria penyusunan perencanaan pembelajaran.
Tabel 4.8.
Rekapitulasi Hasil Penilaian Pengamat
Terhadap Analisis Perencanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
Â
No.
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nilai Observer
- A.
- Identitas Mata Pelajaran
Â
- 1.
- Terdapat : satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan
4
- B.
- Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
- 2.
- Kompetensi Inti
4
- 3.
- Kompetensi dasar
4
- C.
- Perumusan Indikator
- 4.
- Kesesuaian dengan kompetensi dasar
4
- 5.
- Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
4
- 6.
- Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan
3
- 7.
- Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan
3
- D.
- Perumusan Tujuan Pembelajaran
- 8.
- Kesesuaian dengan kompetensi dasar
4
- 9.
- Kesesuaian dengan indikator
4
- 10.
- Kesesuaian perumusan  dengan aspek audience, behaviour, condition, dan degree
3
- E.
- Pemilihan Materi Ajar
- 11.
- Kesesuaian dengan kompetensi dasar
4
- 12.
- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
4
- 13.
- Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
- 14.
- Keruntunan uraian materi
3
- F.
- Pemilihan Sumber Belajar
- 15.
- Kesesuaian  dengan tujuan pembelajaran
4
- 16.
- Kesesuaian dengan materi pembelajaran
4
- 17.
- Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4
- G.
- Pemilihan Media Belajar
- 18.
- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
4
- 19.
- Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3
- 20
- kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4
- 21
- Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
4
- H.
- Model Pembelajaran
- 22.
Kesesuaian model concept sentence dengan tujuan pembelajaran
4
- 23.
Kesesuaian model concept sentence dengan karakteristik materi
4
- 24.
Kesesuaian model concept sentence karaketeristik siswa
4
- I.
- Metode Pembelajaran
- 25.
- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
4
- 26.
- Kesesuaian dengan karakteristik materi
4
- 27.
- Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3
- J.
- Skenario Pembelajaran
- 28.
- Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas
4
- 29.
- Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi (mengumpulkan informasi), mengasosiasi (menalar),
- mengomunikasikan)
4
- 30.
- Kesesuaian dengan model pembelajaran concept sentence
4
- 31.
Kesesuaian topik dan tokoh dengan konsep kata kunci yang dituliskan di papan tulis
4
- 32.
Kesesuaian menyusun kerangka teks negosiasi dengan menggunakan kata kunci yang  telah diberikan
4
- 33.
Kesesuaian pengembangan kerangka teks negosiasi menjadi teks negosiasi yang utuh
3
- 34.
- Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntunan materi
4
- 35.
- Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan cakupan materi
4
- K.
- Rancangan Penilaian Pembelajaran
- 36.
- Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi
4
- 37.
- Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian sikap
4
- 38.
- Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian pengetahuan
4
- Jumlah skor
141
- Nilai=(jumlah skor/152)X 4
3,71
Pedoman penskoran:
- = Kurang Baik
- = Cukup Baik
- = Baik
- = Baik Sekali
Keterangan nilai:
Sangat baik   (3,34-4,00)
Baik         (2,34-3,33)
Cukup       (1,34-2,33)
Kurang             (1,00-1,33)
Kurang sekali  (   0-0,99)
(Permendikbud, 2013:49-50)
Berdasarkan perolehan penilaian observer pada kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence di kelas X TSM SMK Miftahul Ihsan tergolong sangat baik yaitu 3,71 dan memenuhi kriteria penyusunan perencanaan pembelajaran.
Rekapitulasi hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat yakni guru mata pelajaran bahasa Indonesia itu sendiri, maka dapat disimpulkan bahwa hasil di atas menujukkan bahwa baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol penyusunan perencanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi sudah memenuhi kriteria karena nilainya tergolong sangat baik.
- Analisis Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran
- Pelaksanaan pembelajaran merupakan penerapan dari perencanaan pembelajaran yang telah disusun berdasarkan kurikulum 2013. Guru sebagai fasilitator harus mampu mengkondisikan para siswa agar proses pembelajaran yang dihasilkan itu kreatif, aktif, produktif, inovatif, dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
- Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya langkah-langkah kegiatan yang memuat unsur kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi menggunakan kurikulum 2013, sehingga pada kegiatan inti harus mencakup 5M (mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, mengomunikasikan) atau yang sering dikenal dengan pendekatan saintifik. Pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi telah disesuaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pelaksanaan dilakukan sebanyak dua kali yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence setiap putaran dianalisis sebagai berikut.
- Analisis Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi dengan Model Examples Non Examples
- Langkah-langkah pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran examples non examples tentuanya ada yang menjadi harapan yaitu guru dan siswa mampu menjalani langkah-langkah pembelajaran dengan benar, baik saat mereka menempuh kegiatan awal, kegiatan inti maupun kegiatan akhir. Berikut analisis pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples.
- Kegiatan Awal
Kegiatan pendahuluan pada kelas eksperimen dilaksanakan dengan setelah bel berbunyi guru memasuki kelas sambil mengucapkan salam, selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai, kemudian mengabsen kehadiran siswa, mengkondisikan kelas untuk dibawa ke arah pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa agar siap dan bersemangat dalam menerima materi yang akan disampaikan. Â Setelah suasana peserta didik kondusif, langkah selanjutnya guru memberi tahu para siswa bahwa pada hari ini akan dilaksanakan penelitian tentang penggunaan model examples non examples dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi. Guru juga memberi tahu siswa apa itu model examples non examples dan bagaimana pelaksanaannya. Penelitian diawali dengan memberikan tes awal (prates) memproduksi teks negosiasi kepada peserta didik.
- Kegiatan Inti
- Mengamati
Setelah pelaksanaan prates, guru kemudian melanjutkan pembelajaran. Guru membagikan sebuah contoh teks negosiasi, lalu peserta didik membaca contoh teks yang disediakan oleh guru secara intensif, setelah itu peserta didik mencermati contoh teks negosiasi yang diberkaitan dengan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan atau ketidakpuasaan)).
- Menanya
Kegiatan membaca dan mencermati contoh teks negosiasi yang kaitannya dengan struktur dan ciri bahasanya, selanjutnya peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan teks tersebut. Pada tahap menanya peserta didik mempertanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan)), dan bertanya jawab mengenai isi teks negosiasi sehingga suasana pembelajaran pun menjadi aktif.
- Mengekplorasi
Tahap mengeksplorasi inilah proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples mulai diterapkan. Namun sebelum menerapkan model tersebut peserta didik mengidentifikasi struktur isi dan ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca. Setelah memahami struktur dan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi yang dibaca peserta didik mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur. Setelah siswa mampu menentukan langkah-langkah memproduksi teks negosiasi langkah selanjutnya adalah peneliti menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan lewat OHP/ infocus yaitu gambar mengenai kesepakatan bisnis. Dengan penuh perhatian peserta didik pun mencermati  gambar yang telah ditempelkan, kemudian peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan gambar yang ditempelkan untuk dijadikan topik yang akan ditulisnya. Selanjutnya,  peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi dengan memanfaatkan topik dan tokoh-tokoh yang tersedia sesuai dengan gambar yang telah ditempelkan, dan akhirnya peserta didik mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi teks negosiasi yang utuh.
- Mengasosiasi
Tahap mengasosiasi adalah tahap ketika guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat. Serta menghubungkan isi dengan topik yang dibuat sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks.
- Mengomunikasikan
Tahap terakhir dalam kegiatan inti yaitu mengomunikasikan. Pada tahap ini, siswa membacakan hasil teks negosiasi yang sudah dibuat berdasarkan gambar yang ditempel dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, sedangkan siswa yang lain yang tidak persentasi dapat memberikan komentar/sanggahan presentasi teman dengan santun.
- Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilakukan dengan memberikan tes akhir (pascates) untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan model examples non examples. Setelah melakukan pascates dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru, peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran dan menyimpulkan bahwa kegiatan guru dan siswa dalam langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan renacana pembelajaran dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Pada kelas eksperimen, guru telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan seperti yang telah direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples. Hal ini dapat diketahui setelah melakukan pengamatan secara langsung terhadap jalannya pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru dan siswa yang menjadi sumber data penelitian ini.
- Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan hasil penilaian pengamat(observer) terhadap setiap indikator pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pengamat (observer) terhadap siswa. Penilaiannya dapat dilihat sebagai berikut.
- Tabel 4.9.
- Rekapitulasi Hasil Penilaian Pengamat
- Terhadap Kegiatan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi  pada Kelas Eksperimen
- Â
- No.
- Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
- Skor
- A.
- Kegiatan PendahuluanÂ
- Â
- 1.
- Perhatian Peserta Didik
- Guru mengucapkan salam
4
- 2.
- Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai
4
- 3.
- Mengabsen siswa
4
- 4.
- Guru memberikan pengarahan kepada peserta didik agar materi pelajaran memproduksi teks negosiasi mampu menambahkan wawasan sehingga lebih bijak dalam menghadapi suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama
4
- Â
- Apersepsi dan Motivasi
- 5.
- Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat mempelajari teks negosiasi
4
- 6.
- Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
3
- 7.
- Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya
4
- Penyampaian KompetensiÂ
- 8.
Guru menyampaikan kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4
Pengetesan Kemampuan Awal Siswa
- 9.
- Menugaskan peserta didik untuk memproduksi teks negosiasi sebagai tes awal (prates).
4
- B.
- Kegiatan Inti
- 10.
MengamatiÂ
Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca teks negosiasi yang berjudul "Negosiasi Antara Penjual dan Pembeli di Pasar Seni Sukawati" dengan teliti dan menemukan struktur isi dan kaidah kebahasaan teks dengan tepat.
4
- 11.
Guru mengarahkan peserta didik untuk mencermati uaraian yang berkaitan dengan penjelasan penulisan teks negosiasi
3
- 12.
Guru mengamati kegiatan membaca siswa.
4
- 13.
- MenanyaÂ
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan) yang telah dicermati.
3
- 14.
- Guru merumuskan masalah yang terkait dengan isi teks dan bertanya kepada siswa.
4
- 15.
MengeksplorasiÂ
Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari dari berbagi sumber dalam memperkuat jawaban dari rumusan masalah tersebut.
4
- 16.
Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi  struktur isi teks negosiasi yang dibaca.
4
- 17.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi  ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca.
3
- 18.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur.
4
- 19.
- Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan lewat OHP/ infocus.
4
- 20.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk mencermati  gambar yang telah ditempelkan oleh guru.
4
- 21.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan gambar yang ditempelkan.
4
- 22.
- Peserta didik diminta untuk menentukan topik berdasarkan gambar yang ditempelkan.
4
- 23.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gambar.
4
- 24.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menyusun kerangka teks negosiasi dengan memanfaatkan topik dan tokoh-tokoh yang tersedia sesuai dengan gambar yang telah ditempelkan.
3
- 25.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi teks negosiasi yang utuh.
4
- 26.
- MengasosiasiÂ
- Guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat.
4
- 27.
Guru mengarahkan peserta didik untuk mendiskusikan dan  mencari hubungan antara topik dengan struktur isi teks negosiasi yang telah dibuat
3
- 28.
- Mengomunikasikan
Guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk mempersentasikan hasil teks negosiasi yang telah dibuat dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.
4
- 29.
Guru mengarahkan untuk peserta didik yang lain memberikan komentar/sanggahan presentasi teman atau kelompok lain dengan santun
3
- 30.
Guru melakukan penilaian
4
C
PenutupÂ
31.
Pengetesan kemampuan akhir (pascates)
3
32.
Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran
3
33.
Guru dan peserta didik merefleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan
3
34.
Guru menutup pembelajaran dengan doa dan mengakhirinya dengan salam
4
- Jumlah
126
- Nilai = (jumlah skor/ 136x4)
3,70
Â
Pedoman penskoran:
- Kegiatan Awal
Kegiatan pendahuluan pada kelas kontrol dilaksanakan dengan setelah bel berbunyi guru memasuki kelas sambil mengucapkan salam, selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai, kemudian mengabsen kehadiran siswa, mengkondisikan kelas untuk dibawa ke arah pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa agar siap dan bersemangat dalam menerima materi yang akan disampaikan. Â Setelah suasana peserta didik kondusif, langkah selanjutnya guru memberi tahu para siswa bahwa pada hari ini akan dilaksanakan penelitian tentang penggunaan model concept sentence (kata kunci) dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi. Peneliti juga memberi tahu siswa apa itu model concept sentence (kata kunci) dan bagaimana pelaksanaannya. Penelitian diawali dengan memberikan tes awal (prates) memproduksi teks negosiasi kepada peserta didik, dan setelah selesai peserta didik mengeumpulkan tugasnya.
- Kegiatan Inti
- Mengamati
Setelah pelaksanaan prates, guru kemudian melanjutkan pembelajaran. Guru membagikan sebuah contoh teks negosiasi, lalu peserta didik membaca contoh teks yang disediakan oleh guru secara intensif, setelah itu peserta didik mencermati contoh teks negosiasi yang diberkaitan dengan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan atau ketidakpuasaan)).
- Menanya
Kegiatan membaca dan mencermati contoh teks negosiasi yang kaitannya dengan struktur dan ciri bahasanya, selanjutnya peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan teks tersebut. Pada tahap menanya peserta didik mempertanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan)), dan bertanya jawab mengenai isi teks negosiasi sehingga suasana pembelajaran pun menjadi aktif.
- Mengekplorasi
Tahap mengeksplorasi inilah proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci) mulai diterapkan. Namun sebelum menerapkan model tersebut peserta didik mengidentifikasi struktur isi dan ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca. Setelah memahami struktur dan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi yang dibaca peserta didik mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur. Setelah siswa mampu menentukan langkah-langkah memproduksi teks negosiasi langkah selanjutnya adalah peneliti menyajikan beberapa kata kunci (concept sentence) sesuai materi yang disajikan dengan menuliskannya di papan tulis. salah satu dari beberapa kata kunci tersebut harus dipilih peserta didik untuk dijadikan sebagai bahan untuk memproduksi teks negosiasi. Meliputi sengketa tanah, penentuan calon ketua kelas, memilih ketua OSIS, menentukan waktu untuk belajar kelompok, dan memilih tujuan wisata. Setelah siswa memilih satu kata kunci yang akan dijadikan bahan dalam memproduksi teks negosiasi, selanjutnya peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan kata kunci yang telah dipilih dan menentukan tokoh-tokoh yang akan terlibat sesuai dengan kata kunci yang telah ditentukan. Kemudian peserta didik diminta untuk membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimatnya baru peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi berdasarkan kata kunci yang telah diberikan guru serta tokoh-tokoh yang telah ditentukan. Selesai menyusun kerangka peserta didik pun mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi sebuah teks negosiasi yang sesuai dengan struktur dan kaidah bahasa teks negosiasi.
- Mengasosiasi
Tahap mengasosiasi adalah tahap ketika guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat berdasarkan kata kunci yang telah disajika dan dipilih. Selanjutnya peserta didik diminta untuk menghubungkan isi dengan topik yang dibuat sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks.
- Mengomunikasikan
Tahap terakhir dalam kegiatan inti yaitu mengomunikasikan. Pada tahap ini, siswa membacakan hasil teks negosiasi yang sudah dibuat berdasarkan gambar yang ditempel dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, sedangkan siswa yang lain yang tidak persentasi dapat memberikan komentar/sanggahan presentasi teman dengan santun.
- Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilakukan dengan memberikan tes akhir (pascates) untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan model concept sentence. Setelah melakukan pascates dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru, peserta didik dan peneliti merefleksi hasil pembelajaran dan menyimpulkan bahwa kegiatan guru dan siswa dalam langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan renacana pembelajaran dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Berdasarkan hasil analisis mengenai langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi, maka hasil ini menunjukan bukti untuk memperkuat hasil pengamatan yang telah dilakukan. Adapun untuk melengkapi bukti tersebut pada tabel berikut ini disertakan hasil analisis penilaian yang diperoleh dari observer yang turut mengamati jalanya proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi. Berikut adalah hasil penilaian pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada kelas kontrol baik kegiatan guru maupun siswa.
- Tabel 4.11.
- Rekapitulasi Hasil Penilaian Pengamat
- Terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Kelas Kontrol
- Â
- No.
- Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
- Skor
- A.
- Kegiatan PendahuluanÂ
- Â
- 1.
- Perhatian Peserta Didik
- Guru mengucapkan salam
- 4
- 2.
- Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai
- 4
- 3.
- Mengabsen siswa
- 4
- 4.
- Guru memberikan pengarahan kepada peserta didik agar materi pelajaran memproduksi teks negosiasi mampu menambahkan wawasan sehingga lebih bijak dalam menghadapi suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama
- 4
- Â
- Apersepsi dan Motivasi
- 5.
- Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat mempelajari teks negosiasi
4
- 6.
- Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
3
- 7.
- Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya
4
- Penyampaian KompetensiÂ
- 8.
Guru menyampaikan kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- 4
Pengetesan Kemampuan Awal Siswa
- 9.
- Menugaskan peserta didik untuk memproduksi teks negosiasi sebagai tes awal (prates).
- 3
- B.
- Kegiatan Inti
- 10.
MengamatiÂ
Peserta didik membaca teks negosiasi yang berjudul "Negosiasi Antara Penjual dan Pembeli di Pasar Seni Sukawati" dengan teliti dan menemukan struktur isi dan kaidah kebahasaan teks dengan tepat.
- 4
- 11.
Guru mengarahkan peserta didik untuk mencermati uaraian yang berkaitan dengan penjelasan penulisan teks negosiasi
- 3
- 12.
Guru mengamati kegiatan membaca siswa.
4
- 13.
- MenanyaÂ
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan) yang telah dicermati.
3
- 14.
- Guru merumuskan masalah yang terkait dengan isi teks dan bertanya kepada siswa.
3
- 15.
MengeksplorasiÂ
Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari dari berbagi sumber untuk memperkuat jawaban dari rumusan masalah tersebut.
3
- 16.
Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi  struktur isi teks negosiasi yang dibaca.
3
- 17.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi  ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca.
4
- 18.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur.
3
- 19.
- Guru menyajikan beberapa kata kunci (concept sentence) sesuai materi yang disajikan
4
- 20.
- Guru menuliskan di papan tulis beberapa kata kunci yang dapat dipilih peserta didik untuk dijadikan sebagai bahan untuk memproduksi teks negosiasi. Meliputi sengketa tanah, penentuan calon ketua kelas, memilih ketua OSIS, menentukan waktu untuk belajar kelompok, dan memilih tujuan wisata.Â
4
- 21.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk memilih salah satu kata kunci yang akan dijadikan sebagai topik bahasan dalam memproduksi teks negosiasi.
4
- 22.
- Peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan kata kunci yang telah dipilih.
4
- 23.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menentukan tokoh-tokoh yang akan terlibat sesuai dengan kata kunci yang telah ditentukan.
4
- 24.
- Guru meminta peserta didik untuk membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimatnya.
4
- 25.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menyusun kerangka teks negosiasi berdasarkan kata kunci yang telah diberikan guru serta tokoh-tokoh yang telah ditentukan.
4
- 26.
- Guru mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi sebuah teks negosiasi yang sesuai dengan struktur dan kaidah bahasa teks negosiasi
4
- 27.
- Mengomunikasikan
Guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk mempersentasikan hasil teks negosiasi yang telah dibuat dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.
4
- 28.
Guru mengarahkan peserta didik untuk peserta didik yang tidak persentasi dapat memberikan komentar/sanggahan presentasi teman atau kelompok lain dengan santun
3
- 29.
Guru melakukan penilaian
4
C
PenutupÂ
30.
Guru melakukan tes akhir (pascates)
4
31.
Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran
4
32.
Guru dan peserta didik merefleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan
3
33.
Guru menutup pembelajaran dengan doa dan mengakhirinya dengan salam
4
Jumlah
122
- Nilai = (jumlah skor/ 132x4)
3,69
- Â
Pedoman penskoran:
- menentukan topik dan tokoh-tokoh yang terlibat hingga dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi;
- menyusun kerangka teks negosiasi;
- memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
- Berikut ini dipaparkan analisis terhadap tulisan siswa kelas X RPL kelas eksperimen.
- Analisis Kemampuan Siswa Berdasarkan Hasil Prates dan Pascates
- Evaluasi pembelajaran dalam bentuk prates dan pascates, bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencapai indikator pencapaian kompetensi yang merupakan ukuran tingkat kemampuan siswa baik melalui prates maupun pascates. Sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dalam evaluasi pembelajaran, maka analisis kemampuan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi yang tertuang dalam hasil prates dan pascates dapat dideskripsikan sebagai berikut.
- Kemampuan Menentukan Topik-topik yang dapat Dikembangkan Menjadi Teks Negosiasi
- Kemampuan siswa yang diharapkan adalah kemampuan menentukan topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi. Berdasarkan hasil prates dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian, ada 2 Â subjek dinyatakan mampu membuat topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, 13 subjek dinyatakan cukup mampu membuat topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, dan 5 subjek dinyatakan kurang mampu membuat topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- Berdasarkan pascates dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian, ada 5 subjek dinyatakan mampu membuat topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, 14 subjek dinyatakan cukup mampu membuat topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, dan 1 subjek dinyatakan kurang mampu membuat topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi. Berikut adalah deskripsi mengenai hasil prates dan pascates dalam menentukan topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- Subjek 01
- Kemampuan awal yang dimiliki subjek 01 dalam menentukan topik dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini terbukti adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, sebagaimana diketahui pada waktu pelaksanaan tes awal. Di bawah ini disajikan bukti dari tema yang dipilih subjek 01.
- Menyontek PR (Pekerjaan Rumah)
- Pelaksanaan tes akhir dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples, subjek 01 termasuk ke dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik berikut yang fokus permasalahannya memang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, namun kurang sesuai dengan gambar model pembelajaran yang telah disediakan.
Kenaikan Gaji
- Berdasarkan hasil prates dan pascates dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi, maka subjek 01 mengalami penurunan kemampuan dalam menentukan topik berdasarkan gambar yang telah disediakan.
- Subjek 02
- Pelaksanaan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi sebelum diberikan treatment, diketahui bahwa subjek 02 dalam menentukan topik termasuk pada kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahan dan topik yang dipilih kurang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya.
Saat Berbelanja
- Berbeda dengan tes awal, pada  pelaksanaan tes akhir dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 02 termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan karena cukup adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Hal ini terbukti dari tema yang dipilih.
Bisnis Perusahaan Sasuke
- Berdasarkan hasil prates dan pascates dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi, maka subjek 02 mengalami perubahan kemampuan dalam menentukan topik berdasarkan gambar yang telah disediakan, serta sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya.
- Subjek 03
- Pelaksanaan tes awal pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi subjek 03 termasuk pada katergori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan cukup adanya kejelasan dan kesesuaian antara topik yang dipilih dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, sebagaimana diketahui pada waktu pelaksanaan tes awal. Di bawah ini disajikan bukti dari tema yang dipilih subjek 03.
Uang Jajan
- Hasil kemampuan dalam pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi subjek 03 termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan hasil subjek 03 dalam menentukan topik yang akan dikembangkan menjadi teks negosiasi cukup sesuai dengan isi teks yang ditulisnya. Berikut adalah topik yang dipilih subjek 03.
Kesepakatan Bisnis
- Berdasarkan hasil prates dan pascates dalam menentukan topik yang akan dikembangkan menjadi teks negosiasi, maka subjek 03 tidak mengalami perubahan, karena pada tes awal dan tes akhir subjek 03 termasuk kategori cukup mampu. Namun, subjek 03 sudah cukup mampu menyesuaikan topik yang dipilih dengan isi teks negosiasi yang dibuat.
- Subjek 04
Subjek 04 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, termasuk kategori mampu  dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahannya sudah tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci, selain itu topik yang dipilih sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya.
Toko Buku
Tidak berbeda dengan tes awal, subjek 04pun dalam pelaksanaan tes akhir pembelajaran teks negosiasi termasuk dalam kategori mampu dengan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan, topik yang dipilih mampu disesuaikan dengan isi teks yang di tulisnya, sehingga adanya keterkaitan antara isi dan topik yang dipilih. Di bawah ini topik subjek 04 yang dipilih.
Bisnis Online Shop
Berdasarkan deskripsi di atas, maka subjek 04 telah mampu menentukan topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, serta keterkaitan antara isi dan topik sangat baik.
- Subjek 05
Subjek 05 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena cukup adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Hal ini terbukti dari tema yang dipilih.
Minta Uang untuk Membeli LKS
Kemampuan akhir subjek 05 tidak mengalami perubahan, artinya subjek 05 tetap termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dikarenakan topik yang dipilih cukup sesuai dengan gambar yang telah disediakan namun topik yang dipilih kurang spesifik, tetapi subjek 05 cukup mampu menyesuaikan topik dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Di bawah ini topik yang dipilih subjek 05.
Bekerjasama dengan Perusahaan Lain.
Berdasarkan deskripsi di atas maka subjek 05 cukup mampu menentukan tema dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi, namun belum ada perubahan kemampuan.
- Subjek 06
Hasil tes awal subjek 06 termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahannya sudah tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci.
Toko Tas
Hasil tes akhir subjek 06 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit sehingga hasil tulisannya fokus pada permasalahan utama serta dapat dengan mudah dikembangkan. Selain itu cakupan permasalahannya masih bersifat umum dan belum diuraikan sacara lebih rinci.
Kerjasama Membangun Batik
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 06 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 06 dinyatakan mampu. Oleh kerena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema.
- Subjek 07
Kemampuan awal subjek 07 dalam menentukan tema pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal tersebut dikarenakan cukup adanya kesesuaian antara topik dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Berikut disajikan topik yang dipilih subjek 07.
- Perselisihan dengan Orang Tua
Kemampuan akhir subjek 07 dalam menentukan tema pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan cukup adanya keterkaitan antara topik dengan isi teks negosiasi yang dibuat. Berikut disajikan topik yang dipilih subjek 07.
- Negosiasi Antara Perusahaan Batik A dan Batik B
Berdasarkan deskripsi di atas, dapat disimpulakan bahwa pelaksanaan tes awal dan tes akhir subjek 07 sudah cukup mampu dalam menentukan tema yang akan dikembangkan menjadi teks negosiasi, namun subjek 07 tidak mengalami perubahan pada tes akhir.
- Subjek 08
Subjek 08 dalam menentukan tema pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dikarenakan cukup adanya kesesuaian antara tema dan judul sesuai dengan isi teks yang ditulis. Di bawah ini topik yang dilih subjek 08.
- Jajan pada Saat Jam Istirahat
Diketahui hasil tes akhir subjek 08 yakni berkategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahannya sudah tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci.
- Kesepakatan Naik Gaji Antara Karyawan dan Atasan
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 08 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 08 dinyatakan cukup mampu. Oleh kerena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema karena nilai yang diperoleh antara prates dan pascates sama.
- Subjek 09
- Pelaksanaan tes awal pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi subjek 09 termasuk pada katergori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan adanya cukup kejelasan dan kesesuaian antara topik yang dipilih dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, sebagaimana diketahui pada waktu pelaksanaan tes awal. Di bawah ini disajikan bukti dari tema yang dipilih subjek 09.
- Adu Tawar di Toko Sepatu
Kemampuan akhir subjek 09 dalam menentukan tema pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dengan adanya keterkaitan antara topik dengan isi teks negosiasi yang dibuat. Berikut disajikan topik yang dipilih subjek 09.
Tempat Produksi Dodol dan Produksi Asing
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 09 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 09 dinyatakan mampu. Oleh kerena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema.
- Â
- Subjek 10
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 10 dalam menentukan topik dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahannya sudah tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci.
Kepemilikan Kaset
Kemampuan akhir subjek 10 dalam menentukan tema pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan adanya keterkaitan antara topik dengan isi teks negosiasi yang dibuat. Berikut disajikan topik yang dipilih subjek 10.
Kesepakatan Bisnis Usaha Ikan Lele
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 10 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 10 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu, tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema karena nilai yang diperoleh antara prates dan pascates sama.
- Â
- Subjek 11
Subjek 11 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena cukup adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Hal ini terbukti dari tema yang dipilih.
Pembelian Baju
Kemampuan akhir subjek 11 dalam menentukan tema pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi berkategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cukup luas dan tidak terlalu sempit sehingga hasil tulisannya fokus pada permasalahan utama serta dapat dengan mudah dikembangkan.
Bisnis Pengembangan Usaha dengan Peminjaman Uang
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek 11 mengalami perubahan, dari kategori cukup mampu pada pelaksanaan tes awal ke kategori mampu pada pelaksanaan tes akhir.
- Subjek 12
Subjek 12 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, termasuk kategori cukup mampu  dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahannya sudah tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci.
Kesepakatan di Toko Buah
Subjek 12 cukup mampu yaitu dengan nilai 3 dalam pelaksanaan tes akhir atau pascates. Hal tersebut dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahannya masih bersifat umum, namun gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui secara jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang cukup rinci.
Kerjasama Perusahaan
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek 12 tidak terdapat perubahan, karena berdasarkan hasil prates dan pascates hasilnya sama yaitu berkategori cukup mampu dengan nilai 3.
- Subjek 13
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 13 dalam menentukan topik dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini terbukti kurang adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, sebagaimana diketahui pada waktu pelaksanaan tes awal. Di bawah ini disajikan bukti dari tema yang dipilih subjek 13.
Menjual Motor
Kemampuan akhir subjek 13 dalam menentukan tema pada pembelajaran memproduksi teks negosiasi berkategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini terbukti dari cukup adanya kesesuaian topik dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Di bawah ini disajikan topik yang dipilih subjek 13.
Bisnis Jual Beli Motor
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 13 terdapat perubahan kemampuan, dibuktikan dengan hasil pelaksanaan tes awal yaitu berkategori kurang mampu, sedang pada pelaksanaan tes akhir berkategori cukup mampu.
- Subjek 14
Subjek 14 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena cukup  adanya kejelasan antara tema dan judul yang cukup sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Hal ini terbukti dari tema yang dipilih.
- Membeli Handphone
Subjek 14 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes akhir termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena cukup adanya kejelasan antara tema dan judul yang cukup sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Hal ini terbukti dari tema yang dipilih.
Kesepakatan bisnis Perikanan
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 14 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 14 dinyatakan cukup mampu. Oleh kerena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema karena nilai yang diperoleh antara prates dan pascates sama.
- Subjek 15
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 15 dalam menentukan topik dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang cakupan permasalahannya sudah tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci.
Membeli Sepatu
Kemampuan tes akhir yang telah dilakukan, maka subjek 15 termasuk pada kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dikarenakan keterkaitan antara topik dan isi teks negosiasi yang dibuat kurang sesuai, sebab topik yang dipilih terlalu luas, sehingga membingungkan.
Bisnis
Berdasarkan deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek 15 tidak terdapat perubahan. Tes akhir berkategori kurang mampu, sehingga hasilnya tidak lebih baik dibanding tes awal yang berkategori cukup mampu.
- Subjek 16
Subjek 16 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik yang dipilih cukup sesuai dengan hasil tes negosiasi yang telah ditulisnya, serta topik yang dipilih cukup memperjelas isi teks yang dibuat. Berikut topik yang dipilih.
Pembelian Buku di Toko Terkenal
Subjek 16 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari topik yang dipilih cukup sesuai dengan hasil tes negosiasi yang telah ditulisnya, serta topik yang dipilih cukup memperjelas isi teks yang dibuat. Berikut topik yang dipilih.
Tawaran Manager PSGC
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek 16 tidak terdapat perubahan. Hasil dari pelaksanaan prates dan pascates dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi adalah sama yaitu cukup mampu.
- Subjek 17
Kemampuan awal subjek 17 dalam menentukan topik yang dapat dikembangkan agar menjadi teks negosiasi termasuk pada kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini terbukti tidak adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, sebagaimana diketahui pada waktu pelaksanaan tes awal. Di bawah ini disajikan bukti dari tema yang dipilih subjek 17.
Pergi Ke Pasar
Kemampuan akhir subjek 17 dalam menentukan topik yang dapat dikembangkan agar menjadi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini terbukti cukup adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, sebagaimana diketahui pada waktu pelaksanaan tes akhir. Di bawah ini disajikan bukti dari tema yang dipilih subjek 17.
Kerjasama dengan Perusahaan Peternakan Ayam
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 17 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 17 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema.
- Subjek 18
Subjek 18 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, termasuk kategori kurang mampu  dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang disajikan terlalu sempit sehingga sulit untuk dikembangkan. Selain itu cakupan permasalahannya tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui secara jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci.
Toko Gitar
Hasil tes akhir dalam pelaksanaan penentuan topik teks negosiasi yang telh dibuat subjek 18 berkategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan cukup sesuainya antara topik yang dipilih dengan isi teks yang ditulis. Berikut tema yang dipilih.
Keuntungan Ikan Cupang
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 18 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 18 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema.
- Subjek 19
Pelaksanaan tes awal pada subjek 19 diperoleh hasil yang menyatakan cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan topik yang dipilih, cukup sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Berikut topik yang dipilih.
- Pedagang Jeruk Keliling
Pelaksanaan tes akhir pada subjek 19 diperoleh hasil yang menyatakan cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan topik yang dipilih, cukup sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Berikut topik yang dipilih.
- Pembangunan PT Nata de Coco
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa hasil prates dan pascates adalah sama. Maka kemampuan subjek 19 pada prates dan pascates tidak terdapat perubahan, yaitu tetap dengan katergori cukup mampu.
- Â
- Subjek 20
Subjek 20 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, termasuk kategori kurang mampu  dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari topik berikut ini yang disajikan terlalu sempit sehingga sulit untuk dikembangkan. Selain itu cakupan permasalahannya sudah tidak bersifat umum melainkan khusus sehingga gagasan yang terkandung di dalam teks dapat diketahui secara jelas karena sudah diuraikan dengan topik yang rinci.
- Membeli Sayuran
Subjek 20 dalam menentukan tema pada waktu pelaksanaan tes akhir termasuk kategori mampu dengan nilai 4, karena adanya kejelasan antara tema dan judul yang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Hal ini terbukti dari tema yang dipilih.
- PT Jaya Maju dan PT Berkat Karunia
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 20 pada pelaksanaan tes awal dalam menentukan tema dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 20 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam membuat tema.
- Kemampuan Menyusun Kerangka Teks Negosiasi
- Kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi setelah proses menentukan topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, maka indikator selanjutnya adalah kemampuan menyusun kerangka teks negosiasi. Berdasarkan hasil prates dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian, ada 11 subjek dinyatakan cukup mampu menyusun kerangka teks yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, dan 9 subjek dinyatakan kurang mampu menyusun kerangka teks yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi.
- Berdasarkan hasil pascates dalam menyusun kerangka teks negosiasi yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, maka dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian, ada 3 subjek dinyatakan mampu, ada 16 subjek dinyatakan cukup mampu menyusun kerangka teks yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi, dan 1 subjek dinyatakan kurang mampu menyusun kerangka teks negosiasi.
- Berikut adalah pendeskripsian hasi prates dan pascates mengenai kemampuan menyusun kerangka teks negosiasi.
Subjek 01
Subjek 01 dalam menyusun kerangka teks negosiasi pada waktu pelaksanaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang sistematis, namun pada bagian penutup tidak dijelaskan secara rinci. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 01.
- Orientasi: "Tumben kamu datang jam segini? Ada tugas lho"
- Pengajuan : "Emang iya? Aku nyontek aja lah yaa" Â Â Â Â
- Penawaran:"Tolong dong naa, emang kamu tega liat aku dihukum", "tegalah, kenapa enggak?"; "sekali ini aja na"
- Persetujuan: "Ya udahlah terserah, kamu berisik!"
- Penutup : Â -
Pelaksanaan tes akhir dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 01 termasuk kedalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang sistematis, namun pada bagian penutup kurang dijelaskan secara rinci. Serta kurang sesuainya isi teks dengan gambar yang disediakan. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 01.
- Orientasi: "Selamat pagi pak"; "Iya, selamat pagi, ada yang bisa saya bantu"
- Pengajuan: Sebenarnya saya kesini ingin meminta kenaikan gaji pak, saya kan disini sudah bekerja lumayan lama"; "Tapi ini bukan saat yang tepat untuk menaikkan gaji karyawan, keadaan perusahaan sedang menurun"
- Penawaran: iya pak saya mengerti, tapi Bapak juga harus mempertimbangkan kerja keras saya selama bekerja disini"; "Ya sudah oke, tapi paling saya hanya bisa menaikkan gaji anda 10% dari sebelumnya"
- Persetujuan/kesepakatan: Ya sudah pak tidak apa-apa kalau begitu, terimakasih banyak atas pengertian bapak, saya pamit dulu"
- Penutup: Akhirnya pimpinan perusahaan hanya menaikkan 10% dari gaji sebelumnya.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 01 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 01 dinyatakan cukup mampu. Oleh kerena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi. Hal tersebut disebabkan oleh perolehan nilai prates dan pasctes yang sama.
- Subjek 02
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 02 dalam menyusun kerangka atau peta pikiran termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini terbukti pelukisan dan penggambaranya kurang sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, selain itu perincian mengenai kerangkanya kurang jelas. Â Di bawah ini disajikan bukti jawaban dari subjek 02.
- Orientasi:-
- Pengajuan : "bu saya mau beli rokok berapa harganya?"
- Penawaran: Apakah boleh kurang harganya bu?"; "Tidak bisa de"
- Persetujuan: "Oh iya atuh bu saya cuma nanya doang"
- Penutup :-
Subjek 02 dalam menyusun kerangka teks negosiasi pada waktu pelaksanaan tes akhir termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang sistematis dan  penggambaran kerangka cukup sesuai dengan teks negosiasi yang ditulisnya, namun pada bagian penutup kurang tepat gagasan yang disampaikan. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 02.
- Orientasi: "Selamat sore"; "Selamat sore, ada keperluan apa?"
- Pengajuan : "Perusahaan kami akan mengajak perusahaan anda untuk bekerja sama menjalankan bisnis Sasuke"
- Penawaran: "Bapak akan mendapatkan 40 % keuntungan"; "Bagaimana kalo 50% pak?
- Persetujuan: "Okelah kalau begitu saya terima keuntungan 40% dengan ikhlas"
- Penutup : Akhirnya perusahaan 1 menerima keuntungan 40% dengan ikhlas
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek 02 dalam menyusun kerangka teks negosiasi mengalami perubahan. Hasil prates berkategori kurang mampu, sedangkan pada hasil pascates termasuk kategori cukup mampu.
- Subjek 03
Hasil prates pada subjek 03 dalam menyusun kerangka teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan hasil dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang cukup sistematis dan penggambaran kerangka cukup sesuai dengan teks negosiasi yang ditulisnya. Namun pada bagian orientasi dan penutup kurang tepat gagasan yang disampaikan. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 03.
- Orientasi : Senin pagi, Ibu dan Kak Sugih sedang membicarakan uang jajan.
- Pengajuan :"Bu, aku ingin uang jajanku ditambah lagi, uang segitu mana cukup bu!"
- Penawaran: "Tapi bu, aku kan sering pulang sore", "Pengen Rp. 20.000,- bu"
- Persetujuan: "Oke ibu beri 20.000 buat uang jajan, tapi syaratnya kamu harus belajar dengan rajin, dan buktiin semester depan"
- Penutup : Akhirnya ibu pun memutuskan menambahkan uang jajan.
Hasil pelaksanaan tes akhir dalam menyusun kerangka teks negosiasi subjek 03 termasuk pada kategori mampu dengan nilai 4. Hasil ini dibuktikan dengan dari susunan kerangka teks berikut ini yang sistematis dan penggambaran kerangka sesuai dengan teks negosiasi yang ditulisnya. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 03.
- Orientasi : "Selamat siang pak"; "Selamat siang!, ada keperluan apa Anda kesini?"
- Pengajuan : "Saya ke sini untuk menawarkan sebuah pekerjaan bersama, dalam menjalankan bisnis Batu Bara yang berada di daerah Jawa dan Kalimantan"
- Penawaran : "Tapi pak, kami sedang membutuhkan perusahaan untuk bisa bekerja sama"; "Kami bisa menerima asalkan ada tambahan lebih untuk di Kalimantan"
- Persetujuan :"Oke pak saya akan tambahkan lebih untuk perusahaan bapak"
- Penutup : "Iya terimakasih pak atas kerja samanya"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan subjek 03 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 04
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 04 dalam menyusun kerangka termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hasil ini dibuktikan dari pelukisan dan penggambaranya kurang sesuai dengan struktur teks negosiasi yang diharapkan. Selain itu, bagian orientasi kurang dijelaskan.
- Orientasi:-
- Pengajuan  : "Saya ingin membeli buku Negeri Van Orange karya Olivia"
- Penawaran: "Menurutmu ini toko boleh hutang tidak ya?"
- Persetujuan: "Ya sudah besok kita kesini lagi"
- Penutup : "Ya sudah, ayo pulang"; "Ayo
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 04 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hasil ini dibuktikan dari pelukisan dan penggambaranya cukup sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya, namun pada bagian penawaran tidak terjadi proses tawar menawar, langsung saja disetujui.
- Orientasi: "Selamat siang pak"
- Pengajuan: "Kami dari perusahaan Online Shop OLX ingin bertukar barang dengan perusahaan anda, saya harap Anda tidak keberatan dengan tawaran kami"
- Penawaran: -
- Persetujuan: "Saya sangat setuju dengan tawaran dari perusahaan Anda"
- Penutup: "Terimakasih atas kerjasamanya, selamat bergabung Pak"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan subjek 04 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Â
- Subjek 05
Hasil tes awal subjek 05 cukup mampu menyusun kerangka teks negosiasi dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang sistematis, namun pada bagian orientasi kurang tepat gagasan yang disampaikan. Hal ini tampak pada kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 05 berikut ini
- Orientasi: Hari Senin pagi, Emul ingin membeli LKS di Sekolah
- Pengajuan : "Bagaimana ini aku sangat ingin membeli LKS, karena jika tidak membeli aku tidak bisa mengerjakan tugas bu!"
- Penawaran: "Gak mau ibu malu, bagaimana kalau ibu kasih saya uang 5000 lagi, besok ibu tinggal potong uang jajanku"
- Persetujuan: "Ya sudah ini 5000 lagi, besok uang jajanmu ibu potong"
- Penutup : "Iya bu, makasih"
Tes akhir dalam menyusun kerangka teks negosiasi diperoleh hasil bahwa subjek 05 cukup mampu dengan nilai 3. Hasil ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang cukup sistematis dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Hal ini tampak pada kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 05 berikut ini
- Orientasi  : "Selamat siang pak"
- Pengajuan : "Pak saya ingin bekerja sama dengan perusahaan bapak, bapak akan mendapatkan keuntungan 30%"
- Penawaran: "Bagaimana kalau 50%" ; "Itu terlalu besar pak, nanti bisa-bisa perusahaan saya rugi, bagaimana kalau 35%?"
- Persetujuan: "Baiklah saya setuju dengan tawaran Anda"
- Penutup : Â "Saya senang bekerja sama dengan Anda, terimakasih atas waktunya"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan subjek 05 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Â
- Â
- Subjek 06
Kemampuan awal siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi subjek 06 termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan siswa yang hanya terdiri dari  pengajuan, penawaran, dan persetujuan sehingga sulit untuk dianalisis. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 06
- Orientasi  :-
- Pengajuan : "gimana ini? Aku sangat ingin membeli tas itu"
- Penawaran: oh kalau begitu, Rp.100.000 aja mba saya dan teman saya hanya membawa uang Rp.100.000"
- Persetujuan: "Ya udahlah ambil tasnya"
- Penutup :-
Hasil tes akhir dalam menyusun kerangka teks negosiasi subjek 06 termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangkanya yang kurang sistematis dan jelas. Serta tidak terdapat penawaran. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 06
- Orientasi: "Selamat siang pak"
- Pengajuan : "Mari liat Laboratorium Butik, bagaimana dengan modalnya?"
- Penawaran:-
- Persetujuan: "Jadi begitu, nanti akan saya baca"
- Penutup : "Oh iya terimakasih"
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 06 dalam menyusun kerangka teks negosiasi, hasil prates dan pascates berkategori kurang mampu. Oleh karena itu, hasil prates dan pascates terhadap kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi tidak terdapat perubahan, karena hasil prates dan pascates sama.
- Subjek 07
Subjek 07 dalam menyusun kerangka teks negosiasi pada tes awal termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dengan susunan kerangka teks yang cukup sistematis dan jelas sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun bagian penutup gagasan yang disampaikan kurang jelas. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 07
- Orientasi: Malam minggu kemarin aku ada janji
- Pengajuan : "Malam-malam begini mau kemana?"; "Aku ada janji dengan temanku bu"
- Penawaran: "Yakk! Sekali ini saja. Aku tidak akan pulang larut malam kok, janji"
- Persetujuan: Siap, nanti jam 9 sudah ada di rumah. Temanku sudah menunggu di depan, aku berangkat dulu ya bu"
- Penutup: -
Pelaksanaan tes akhir dalam menyusun kerangka teks negosiasi diperoleh hasil bahwa subjek 07 termasuk kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini terbukti pelukisan dan penggambaranya sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Di bawah ini disajikan bukti jawaban dari subjek 07.
- Orientasi: Â "Selamat siang!, saya ingin bertemu dengan manajer dari perusahaan ini"
- Pengajuan:"Saya Toni dari rumah batik A, maksud kedatangan saya kesini untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan Anda yaitu ingin mengenalkan batik ke pasar Internasional"
- Penawaran: kami ingin mengembsngksn batik menjadi tren dunia dengan alasan membantu pengusaha"; kita bisa mencari sponsor dalam persuhaan-perusahaan besar"
- Persetujuan: "Baiklah pak, saya terima tawaran kerja sama Anda"
- Penutup:"Terimakasih pak, saya akan bekerja lebih keras lagi. Terimaksih atas kerjasamanya pak. Selamat siang"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek 07 dalam menyusun kerangka teks negosiasi mengalami perubahan. Hasil prates berkategori cukup mampu, sedangkan pada hasil pascates termasuk kategori mampu.
- Subjek 08
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 08 dalam menyusun kerangka termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang hanya terdiri dari pengajuan, penawaran, dan persetujuan. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 08.
- Orientasi:-
- Pengajuan: "Ini berapa Harganya Jek?"
- Penawaran: "ohh.. kirain 1000 Jek, berarti kurang dong uangnya"
- Persetujuan: "Ya udah Jek aku bawa uang dulu ke kelas"
- Penutup:-
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 08 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup tersusun secara sistematis, namun pada bagian penutup masih kurang jelas. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 08. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 08.
- Orientasi: "Selamat siang"; "Ada yang bisa saya bantu?"
- Pengajuan:"Sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu bapak. Kedatangan saya kesini, saya ingin minta naik gaji"
- Penawaran: "Mana cukup pak, apa boleh 25%?"
- Persetujuan: "Ya udah pak kalau begitu saya setuju gaji saya ditambah 15%"
- Penutup : Â Akhirnya karyawan itu pun setuju untuk dinaikan gajinya 15%"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil prates berkategori kurang mampu, sedangkan hasil pascates berkategori cukup mampu. Dengan demikian, kemampuan subjek 08 dalam menyusun kerangka teks negosiasi terdapat perubahan.
- Subjek 09
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 09 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun pada bagian orientasi dan penutup gagasannya kurang jelas. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 09.
- Orientasi: Resa dan Riska berniat untuk pergi ke Toko Sepatu
- Pengajuan: "Riska aku ingin membeli sepatu yang itu! Coba liat lucu ya dan sepatunya ada dua pasang"
- Penawaran: "coba tanyakan pada penjual tokonya. Mba apa bisa sepatu yang ini, dari harga Rp. 300.000,- perpasang menjadi Rp. 250.000 perpasang dan kami akan membelinya dua pasang"
- Persetujuan: "mmm.. harusnya sih Rp. 270.000,-/pasang, tapi tidak apa-apa. Ya sudah Rp. 250.000/pasang
- Penutup: "Iya sama-sama"
Hasil tes akhir subjek 09 dalam menyusun kerangka teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang sistematis, namun pada bagian penutup tidak dijelaskan. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 09.
- Orientasi: "Permisi Ibu, perkenalkan name is Charles. I am come from Jerman. I datang ke sini mau bertemu ibu"
- Pengajuan: "I dateng kesini ingin mengajak bekerja sama dengan ibu untuk berjualan dodol di perusahaan saya yaitu di Jerman"
- Penawaran:"Tenang saja ibu, biar dodol ibu saya yang urus, biar karyawan-karyawan saya yang jual nanti. Ibu tinggal terima hasilnya saja. Dan ibu menjual barang hasil produksi perusahaan kami. Apakah setuju?"
- Persetujuan:"Baiklah saya setuju, nanti kita bagi hasil saja ya!"
- Penutup :-
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 09 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 09 dinyatakan cukup mampu. Oleh kerena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 10
Hasil tes awal subjek 10 dalam menyusun kerangka teks negosiasi termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang hanya terdiri dari orientasi, pengajuan, dan persetujuan. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 10.
- Orientasi:Angga dan Ambon mengunjungi toko kaset
- Pengajuan: "Aku ingin mencari kaset God of War seri ke 3, aku sudah punya seri ke 1 dan 2. Apakah kamu menemukannya?"
- Penawaran:-
- Persetujuan: "Ya udah deh buat kamu saja"
- Penutup:-
Hasil tes akhir subjek 10 dalam menyusun kerangka teks  negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang cukup sistematis, namun pada bagian penutup gagasannya kurang tepat. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 10.
- Orientasi: "Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa kami bantu?"
- Pengajuan: "Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha ikan Lele saya"
- Penawaran: "Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai 300 juta, dengan bunga 4%"; "Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas produksi"
- Persetujuan: "yah, sepertinya kami hanya menyanggupi 350 juta"
- Penutup: akhirnya nasabah setuju atas pinjaman bank
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 10 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 10 dinyatakan cukup mampu. Oleh kerena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 11
Subjek 11 dalam menyusun kerangka teks negosiasi pada waktu pelaksanaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang cukup sistematis dan cukup sesuai dengan penggambaran isi teks negosiasi yang ditulisnya, namun pada bagian orientasi kurang dijelaskan secara rinci. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 11.
- Orientasi: Pergi ke toko baju
- Pengajuan: "mba baju yang ini berapa harganya?"
- Penawaran: "Iya memang benar bagus, tapi apakah harganya bisa kurang?"
- Persetujuan: "Baiklah mba saya beli baju yang ini saja"
- Penutup: "Terimakasih"
Subjek 11 dalam menyusun kerangka teks negosiasi pada waktu pelaksanaan tes akhir termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang cukup sistematis dan cukup sesuai dengan penggambaran isi teks negosiasi yang ditulisnya, namun pada bagian orientasi kurang dijelaskan secara rinci. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 11.
- Orientasi: "Selamat siang pak"
- Pengajuan: "Begini pak, saya akan mengembangkan usaha saya, jadi saya ingin meminjam uang"
- Penawaran: "Apa tidak bisa lebih dari itu pak?"
- Persetujuan: "baiklah, akan saya ambil. Kapan uang itu dapat dicairkan?"
- Penutup: baiklah kalau begitu, terimakasih atas kerja samanya, saya permisi pak"
- Â
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 11 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 11 dinyatakan cukup mampu. Oleh kerena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 12
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 12 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 12.
- Orientasi: "Permisi pak"
- Pengajuan: "saya ingin membeli strobery"
- Penawaran: "Apa tidak bisa kurang pak"
- Persetujuan: "oh, ya sudah gak papa, saya ambil 1 kg!"
- Penutup: "Terimakasih ini uang nya"
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 12 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 12.
- Orientasi: "Siang pak"
- Pengajuan: "Saya selaku pimpinan dari perusahaan sebelah, bertujuan untuk menhajak bapak bekerja sama dengan saya dalam menjalankan sebuah perusahaan, bagaimana pak?"
- Penawaran: -
- Persetujuan: "terimakasih atas penawarannya, tapi mohon maaf perusahaan saya sedang maju tanpa bekerja sama dengan perusahaan lain"
- Penutup: "oh iya tidak apa-apa, maaf telah mengganggu. Saya permisi pak"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 12 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 12 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 13
Subjek 13 dalam menyusun kerangka teks negosiasi pada waktu pelaksanaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang cukup sistematis dan cukup sesuai dengan penggambaran isi teks negosiasi yang ditulisnya, namun pada bagian orientasi kurang dijelaskan secara rinci dan pada bagian penutup terlalu singkat. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang di susun oleh subjek 13.
- Orientasi: saya tertarik pada motor Vario
- Pengajuan: "berapakah harga Vario Techno 150 cc pak?
- Penawaran: "segitukah harga mentoknya, apa bisa menjadi 15,5 juta?"
- Persetujuan: "Baiklah saya turunkan menjadi 15,5 juta"
- Penutup: "terimakasih"
- Â
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 13 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 13.
- Orientasi: "Assalamualaikum pak"
- Pengajuan: "saya ingin menawarkan bisnis jual beli mobil kepada Anda?"
- Penawaran: "Baiklah saya turunkan menjadi 350 juta"
- Persetujuan: "senang berbisnis dengan Anda"
- Penutup: "terimakasih"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 13 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 13 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 14
Hasil tes awal subjek 14 dalam menyusun kerangka teks negosiasi termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks berikut ini yang cukup sistematis dan cukup sesuai dengan penggambaran isi teks negosiasi yang ditulisnya, namun pada bagian penutup gagasannya kurang jelas. Di bawah ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 14.
- Orientasi: Pada hari Sabtu aku dan kakakku akan membeli hape
- Pengajuan: "Mas ada hape Xiami?"
- Penawaran: "Ah tidak, Rp. 4.300.000, bagaimana?"; "Ya sudah kalau tidak saya akan cari Konter yang lain"
- Persetujuan: "Nah gitu dong mas, saya beli ya.."
- Penutup: akhirnya aku bisa menawar Hape Xiami yang aku inginkan
Pelaksanaan tes akhir dalam menyusun kerangka teks negosiasi diperoleh hasil bahwa subjek 14 termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini terbukti pelukisan dan penggambaranya cukup sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Di bawah ini disajikan bukti jawaban dari subjek 14.
- Orientasi: "Permisi pak"
- Pengajuan: "saya akan membeli beberapa kg Ikan Mas. Kira-kira 50 kg berapa?"
- Penawaran: "Begini saja, besok bapa datang lagi kesini. Besok stok ikan Mas kurang lebih 50 kg"
- Persetujuan: "Baiklah saya akan besok, saya mohon simpan ikan Mas untuk saya 50 kg"
- Penutup: "Ya sudah sampai berjumpa lagi besok, saya pamit dulu"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 14 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 14 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Â
- Â
- Subjek 15
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 15 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 15.
- Orientasi: "Selamat pagi, silahkan pilih-pilih dulu"
- Pengajuan: "Harga sepatu Adidas berapa pak?"
- Penawaran: "penawaran terakhir Rp. 200.000,-"
- Persetujuan: "boleh"
- Penutup: terima kasih
- Â
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 15 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun pada bagian penutup tidak dijelaskan. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 15.
- Orientasi: "Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu?"
- Pengajuan: "saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang usaha ikan Gurame saya."
- Penawaran: "tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat menguntungkan karena pesanan kami sangat banyak."
- Persetujuan: "maaf pak, hanya 150 juta yang bisa kami sanggupi"
- Penutup:-
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 15 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 15 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 16
Hasil tes awal subjek 16 dalam menyusun kerangka teks negosiasi termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang hanya terdiri dari  pengajuan, penawaran, dan persetujuan. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 16.
- Orientasi:-
- Pengajuan: "bagaimana ini?, aku ingin membeli buku yang bagus"
- Penawaran: "ya sudah buku itu adanya minggu depan lagi, bagaimana kalau belinya minggu depan?"
- Persetujuan: "iya saya janji, saya antar beli buku itu"
- Penutup:-
Pelaksanaan tes akhir dalam menyusun kerangka teks negosiasi diperoleh hasil bahwa subjek 16 termasuk kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini terbukti pelukisan dan penggambaranya sesuai dengan isi teks negosiasi yang ditulisnya. Di bawah ini disajikan bukti jawaban dari subjek 16.
- Orientasi: "Selamat pagi"
- Pengajuan: "Begini, pemain saya kebetulan lagi membutuhkan pemain yang memiliki kelincahan dan kecepatan. Jadi, saya bermaksud untuk mengajak Anda bergabung ke pemain PSGC"
- Penawaran: "Saya berani menggaji Anda sebesar Rp. 10.000.000,-/ bulan dan Rp. 200.000.000/ tahun"
- Persetujuan: "Oh oke saya setuju"
- Penutup: "Baiklah, terimakasih"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 16 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 16 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 17
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 17 dalam menyusun kerangka termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang kurang sitematis dan kurang jelas. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 17.
- Orientasi: saya beli tas ke pasar
- Pengajuan: "bu ada tas Pallazo yang dibawa harga Rp. 100.000,-?
- Penawaran: "bu bisa ditawar?"
- Persetujuan: "bisa"
- Penutup: terimakasih bu
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 17 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun pada bagian penutup kurang dijelaskan. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 17.
- Orientasi: "Selamat pagi bu?"
- Pengajuan: "Begini bu, ibu kan memiliki peternakan Ayam dan saya memiliki perusahaan pakan ayam. Jadi, saya ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan Ibu.
- Penawaran: "Kalau ibu mau bekerja sama dengan kami, setiap pembelian pakan lebih dari 10 kg, pihak kami akan memberikan potongan harga 20%"
- Persetujuan: "sebenarnya itu cukup menggiurkan, tapi perusahaan saya sudah memiliki langganan pembelian paka yang sudah cukup lama"
- Penutup: "oh ya tidak apa-apa"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 17 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 17 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 18
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 18 dalam menyusun kerangka termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang kurang sitematis dan kurang jelas. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 18.
- Orientasi:-
- Pengajuan: "Bu saya mau beli gitar ini, berapa harganya?"
- Penawaran: "600 ribu aja bu. Gimana?
- Persetujuan: "kalau harganya segitu, gak bisa de"
- Penutup: "makasih bu"
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 18 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun pada bagian penutup kurang tepat. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 18.
- Orientasi: "Selamat pagi pak"
- Pengajuan: "Saya ingin berbisnis ikan Cupang"
- Penawaran: "Apakah bisa naik 50%"
- Persetujuan: "Kalau begitu, saya tidak jadi berbisnis dengan bapak"
- Penutup: akhirnya si bapa tidak sepakat berbisnis ikan Cupang
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 18 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 18 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Subjek 19
Kemampuan awal siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi subjek 19 termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan siswa yang hanya terdiri dari orientasi, pengajuan, dan penawaran, sehingga sulit untuk dianalisis. Di bawah
ini disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 19
- Orientasi: Datanglah pedagang buah jeruk keliling
- Pengajuan: "jeruk neng?"
- Penawaran: "Mahal mang"
- Persetujuan: -
- Penutup:-
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 19 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun pada bagian penutup tidak dijelaskan. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 19.
- Orientasi: "Selamat siang Pak, apa benar ini dengan rumahnya pak Zaenal?"
- Pengajuan: "Begini pak, kedatangan kami kesini. Kami ingin mengajukan pembelian tanah untuk pembangunan Pabrik Nata The Coco."
- Penawaran: "jika bapak menyetujui untuk menjual tanah itu, kami akan memberikan keuntungan kepada bapak berupa pemberian uang sebesar 1.500.000,- setiap 3 bulan sekali selama pabrik berproduksi"
- Persetujuan: "Maaf pak, tanah itu adalah tanah wakaf yang akan dibangun mesjid. Jadi tidak bisa diperjualbelikan.
- Penutup: "oh iya"
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 19 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 19 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi.
- Â
- Subjek 20
Kemampuan awal yang dimiliki subjek 20 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun pada bagian orientasi tidak dijelaskan. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 20.
- Orientasi:-
- Pengajuan: "Ini terong sama kacang panjang berapa harganya?"
- Penawaran: "Saya tawar terong 6000 dan kacang 3000 gimana?
- Persetujuan: "iya silahkan, saya kasih sesuai keinginan neng"
- Penutup: "terimakasi pak"
- Â
Kemampuan akhir yang dimiliki subjek 20 dalam menyusun kerangka termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari susunan kerangka teks negosiasi yang cukup sitematis dan cukup lengkap serta sesuai dengan isi teks yang ditulis. Namun pada bagian persetujuan kurang tepat. Berikut disajikan bukti kerangka teks negosiasi yang disusun oleh subjek 20.
- Orientasi: "Selamat siang pak, kami perwakilan dari perusahaan PT Jaya Maju"
- Pengajuan: "Kedatangan kami kesini ingin mengajukan suatu kerja sama bisnis dengan perusahaan PT Berkah karunia"
- Penawaran: "Maka bapak akan menjadi staf manajer perusahaan. Selain itu pihak bapak akan mendapatkan keuntungan 25% dari hasil pendistribusian.
- Persetujuan: Oh iya, kalau begitu saya setuju dengan kerja sama ini.
- Penutup: "semoga kerja sama ini dapat berjalan lancar.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 20 pada pelaksanaan tes awal dalam menyusun kerangka teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 20 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kerangka teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Sesuai dengan Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
- Kemampuan memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi adalah indikator terakhir yang hendak dicapai agar siswa mampu memproduksi teks negosiasi. Berdasarkan hasil prates dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian, ada 3 subjek dinyatakan mampu memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks, 12 subjek dinyatakan cukup mampu memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks, dan 5 subjek dinyatakan kurang mampu memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks.
- Berdasarkan hasil pascates dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian, ada 8 subjek dinyatakan mampu memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks, 11 subjek dinyatakan cukup mampu memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks, dan 1 subjek dinyatakan kurang mampu memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks. Hal ini dapat dilihat dari deskripsi berikut.
- Subjek 01
- Subjek 01 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi pelaksanaan tes awal termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 01 dalam mengembangkannya sudah melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Namun, pada bagian penutup kurang sesuai dalam keterangannya serta beberapa penulisan kata yang kurang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
- Pagi2 sekitar pukul 06.45 seperti biasa aku sudah sampai disekolah. Bel sudah hampir bunyi tetapi Ega belum juga kelihatan yang biasanya suka paling pagi sampai ke sekolah. Akhirnya Ega datang pukul 06.55.
- Ana: Tumben kamu baru datang jam segini?
- Ega: Iya aku kesiangan gara-gara nyari buku b.Indonesia
- Ana: Memangnya buku kamu kemana?
- Ega: Itu dia aku juga gak tau
- Ana: Makanya jangan pelupa jadi orang, ada tugas lho
- Ega: Emang iya?
- Ana: Iya
- Ega: Aduh gimana dong ini..
- Ana: Yaa gak tau itu derita kamu, siapa suruh jadi pelupa
- Ega: Aku nyontek aja lah yaa
- Ana: Ih enak aja, aku juga cape kali ngerjainnya
- Ega: Tolong dong naa
- Ana: Gak mau!
- Ega: Emang kamu tega liat aku dihukum?
- Ana: Tegalah, kenapa enggak
- Ega: Kamu gitu banget sih jadi temen
- Ana: Biarin
- Ega: Sekali ini aja naa
- Ana: Yaudahlah terserah, kamu berisik!
- Akhirnya Ana memberikan tugasnya kepada Ega
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 01 termasuk dalam kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Suatu pagi di suatu perusahaan besar, salah seorang karyawan sedang membicarakan tentang kenaikan gaji kepada pimpinan perusahaan.
Karyawan: Selamat pagi Pak
Pengusaha: Iya selamat pagi, mari silahkan duduk!
Karyawan: Terimakasih Pak
Pengusaha: Apa ada yang bisa saya bantu?
Karyawan: Â Sebelumnya saya mohon maaf, kedatangan saya kesini ingin membicarakan hal penting kepada bapak
Pengusaha: Hal penting? maksud Anda?
Karyawan: sebenarnya saya kesini ingin meminta kenaikan gaji pak, sekali lagi saya minta maaf
Pengusaha: Kenaikan gaji?
Karyawan: Â Iya pak, saya sudah bekerja lumayan lama di perusahaan ini, apakah gaji saya tidak ada kenaikan sama sekali?
Pengusaha: Tapi ini bukan saat yang tepat untuk menaikkan gaji karyawan, keadaan perusahaan sedang menurun
Karyawan: Â Iya pak saya mengerti, tapi bapak juga harus mempertimbangkan kerja keras saya selama bekerja di sini"
Pengusaha: Ya sudah, tapi saya hanya bisa menaikkan gaji Anda 10% dari gaji sebelumnya"
Karyawan : Apa tidak bisa lebih pak? Apa bapak tidak memikirkan dampak kenaikan BBM pada keluarga saya?
Pengusaha: Bukan seperti itu pak, bapak juga jangan hanya mementingkan keluarga bapak, keadaan perusahaan saat ini juga harus bapak pahami.
Karyawan: Kalau begitu, ya sudah pak tidak apa-apa. terimakasih atas pengertiannya, saya permisi dulu pak!
Pengusaha: Oh ya silahkan
Akhirnya pimpinan pengusaha hanya menaikkan gaji 10% dari gaji sebelumnya.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 01 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 01 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 02
Subjek 02 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes awal termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang tidak jelas dengan karena percampuran bahasa daerah, kurang sesuai dengan ciri teks negosiasi yang benar serta kurang sesuai dengan kaidah bahasa teks negosiasi.
Saya     : bu saya mau beli rokok berapa harganya?
Pedagang : Oo... kalau yang itu harganya 18.000 ribu de
Saya     : Apakah boleh kurang harganya bu?
Pedagang : Ow ow ow tidak bisa de itu udah harga dari pasarnya segitu
Saya     : OH iya atuh bu saya Cuma nanya doang
Pedagang: Sirit sia ngan babangus hungkul dasar tangkorak
Subjek 02 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes akhir termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks negosiasi berikut ini yang cukup sesuai dengan kaidah bahasa dan struktur teks negosiasi.
Perusahaan 1: Selamat sore pak
Perusahaan 2: Selamat sore, silahkan duduk
Perusahaan 1: Iya terimakasih, maaf mengganggu sebentar
Perusahaan 2: Iya tidak apa-apa, ada keperluan apa Anda datang kesini?
Perusahaan 1: Kami bermaksud untuk mengajak perusahaan Anda untuk bekerja sama menjalankan bisnis Sasuke
Perusahaan 2: Jika saya bekerja sama dengan perusahaan Anda, maka saya akan mendapatkan keuntungan berapa?
Perusahaan 1: Bapak akan mendapatkan keuntungan sebesar 40%
Perusahaan 2: Bagaimana kalau 50% Â pak?
Perusahaan 1: Ow ow tidak bisa pak, kalau keuntungan sebesar itu perusahaan kami bisa rugi
Perusahaan 2: Okelah kalau begitu, saya terima keuntungan 40% dengan ikhlas
Perusahaan 1: Saya senang bisa berbisnis dengan Anda. Semoga berhasil, terimakasih atas kerjasamanya
Perusahaan 2: Sama-sama, hatur thank you
Akhirnya perusahaan 1 menerima keuntungan 40% dengan ikhlas
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 02 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 02 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 03
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 03 termasuk dalam kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Senin pagi, Ibu dan Kak Sugih sedang berada di ruang makan, dan membicarakan uang jajan yang Kakak inginkan.
Kak Sugih: Bu ada yang ingin aku bicarakan
Ibu      : Iya, membicarakan apa?
Kak Sugih: Begini bu, aku ingin uang jajanku ditambah lagi, uang segitu mana cukup bu
Ibu      : Kamu kan keperluannya masih sedikit, cukuplah uang segitu buat jajan
Kak Sugih: Tapi bu, aku kan sering pulang sore
Ibu      : Memang ingin berapa sih uang jajan kamu?
Kak Sugih: Ingin Rp. 20.000,- bu"
Ibu      : Oke ibu akan memberi Rp. 20.000,- buat uang jajan kamu, tapi ada syaratnya!
Kak Sugih: Asik! Makasih bu, tapi apa syaratnya?
Ibu      : Kamu harus rajin belajar dengan rajin, dan buktikan di semester depan
Kak Sugih: oke bu, janji!. Makasih ya bu!
Ibu      : Iya sama-sama
Akhirnya, ibu pun memutuskan untuk menambah uang jajan, dan Kak Sugih pun berjanji untuk belajar dengan rajin
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 03 termasuk dalam kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Perusahaan 1: Selamat siang pak
Perusahaan 2: Selamat siang kembali
Perusahaan 1: Perkenalkan saya perwakilan dari perusahaan 1
Perusahaan 2: Oh iya silahkan duduk, ada keperluan apa Anda kesini?
Perusahaan 1: Saya ke sini untuk menawarkan pekerjaan bersama dalam menjalankan bisnis
Perusahaan 2: Bisnis apa yang akan dijalani?
Perusahaan 1: Sebuah bisnis batu bara yang berada di daerah Jawa & Kalimantan
Perusahaan 2: Oh maaf, kalau di Kalimantan saya tidak bisa
Perusahaan 1: Tapi pak, kami sedang membutuhkan perusahaan untuk bisa bekerja sama
Perusahaan 2: Kami bisa menerima, asalkan ada tambahan lebih untuk di Kalimantan
Perusahaan 1: Oke pak saya akan tambahkan lebih untuk perusahaan bapak
Perusahaan 2: Ya sudah, terimakasih atas penawaran bisnisnya
Perusahaan 1: Iya terimakasih kembali pak. Senang bekerja sama dengan bapak
Perusahaan 2: Iya senang juga bekerja sama dengan Anda
                Â
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 03 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 03 dinyatakan mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 04
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 04 termasuk dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks negosiasi berikut ini yang isinya cukup sesuai dengan struktur teks hanya saja kurang dalam hal orientasi. Berikut hasil tulisan teks negosiasi yang dibuat siswa.
Hari Minggu pagi, Shena dan Dindha mempunyai janji pergi ke salahsatu toko Buku. Sesampainya disana ternyata mereka membawa uang Rp. 100.000,-. Padahal mereka ingin membeli Buku kesukaan mereka masing-masing.
Shena  : Bagaimana ini? Saya ingin membeli buku Negeri Van Orange karya Olivia. Aku sudah memimpikannya sejak dulu, ini edisi terbatas. (Sambil menunjukkan bukunya)
Dindha: Tapi aku juga sangat ingin membeli buu London Love Story karya Prisca.
Shena  : Memang berapa sih harga novel itu?
Dindha: Harganya Rp. 55.000,-. Punyamu?
Shena  :  Sama, Rp. 55.000,- juga. Jadi Gimana?
Dindha: entahlah aku sangat ingin itu" (sambil cemberut)
Shena  : (Menopang dagu) "Menurutnu ini toko boleh hutang tidak ya?
Dindha: Hahaha, ya tidak lah ini kan toko terkenal
Shena  : yasudah besok kita kesini lagi.
Dindha: ya sudah, ayo pulang
Shena  : ayo!
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 04 termasuk dalam kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Perusahaan OLX Â : Selamat siang pak
Perusahaan Lazada: Selamat siang!
Perusahaan OLX Â : Kami dari perusahaan Online Shop OLX, ingin bertukar barang dengan perusahaan Anda. Kami harap Anda tidak keberatan dengan tawaran kami
Perusahaan Lazada: Ooh tentu tidak, saya sangat setuju dengan tawaran dari perusahaan Anda
Perusahaan OLX Â : Terimakasih pak, selamat bergabung dengan bisnis ini pak. Kami harap perusahaan Anda senang dengan bisnis ini
Perusahaan Lazada: Iya sama-sama pak
Perusahaan OLX  : Kalau begitu  kami pamit dulu pak
Perusahaan Lazada: Oh iya silahkan, terimakasih telah menawarkan bisnis ini
Perusahaan OLX Â : Iya sama-sama, mari pak!
Perusahaan Lazada: Mari
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 04 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 04 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 05
Subjek 05 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Namun, masih kurang benar dalam penulisan huruf kapital. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks negosiasi berikut ini.
Hari Senin pagi, emul ingin membeli lks di sekolah, ternyata dia hanya punya uang 10.000. Padahal lks yang dibeli harganya sama, dia bingung. Jika membeli lks dia tidak akan jajan di sekolah.
Emul : Bagaimana ini? Aku sangat ingin membeli lks. Karena jika tidak membeli aku tidak bisa mengerjakan tugas Ibu!
Ibu   :  emang berapa sih harganya?
Emul : 10.000 bu" (sambil mengulurkan tangan)
Ibu   : Kan tadi ibu sudah kasih kamu uang!!
Emul : Mana cukup bu, nanti aku tidak akan jajan di sekolah
(sambil cemberut)
Ibu   :  kalau begitu hutang dulu aja
Emul : Â Â Â Â Â Gak mau ibu malu, bagaiamana kalau ibu kasih saya uang 5000 lagi, besok ibu tinggal potong uang jajanku
Ibu   : bener emul?
Emul : bener ibu
Ibu   : Ya sudah ini 5000 lagi, besok uang jajanmu ibu potong
Emul : Iya ibu, makasih
Ibu   : sama-sama emul
Akhirnya ibu dan emul memutuskan untuk memotong uang jajan emul sebesar 5.000.
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi subjek 05 termasuk dalam kategori mampu memproduksi teks negosiasi dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks  berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
A: Selamat siang pak
B: Selamat siang, silakan duduk!, ada yang bisa saya bantu?
A: Begini pak, kedatangan kami ke sini ingin melakukan kerja sama dengan perusahaan bapak
B: Kerja sama? Apa yang akan perusahaan kami dapatkan jika bekerja sama dengan perusahaan bapak?
A: Iya pak, jika perusahaan bapak berkenan untuk bekerja sama dengan perusahaan kami, maka Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar 30%
B: Â Wah, hanya 30%? Bagaimana kalau 50%?
A: Mohon maaf pak, kalau bapak meminta keuntungan sebesar 50% itu terlalu besar. Nanti bisa-bisa perusahaan kami akan rugi. Bagaimana kalau 35%?
B: Mmm.. kalau 35% Â baiklah kami setuju dengan tawaran Anda
A: Oh, terimakasih pak, ini kontrak yang perlu bapak tanda tangani
B: Â ini?
A: Iya pak, senang bekerja sama dengan bapak. Terimakasih atas waktunya
B: Iya senang juga bekerja sama dengan Anda
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 05 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 05 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 06
Subjek 06 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes awal termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Namun, ada beberapa kesalahan dalam penulisan huruf kapital. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks negosiasi berikut ini.
Hari jumat Siang saya dan teman saya Pergi ke toko tas bersama. Sesampai di toko tas saya dan teman saya langsung masuk untuk liat-liat tas, ehh ternyata teman saya hanya membawa uang Rp. 100.000,-. Padahal dia ingin membeli tas itu.
Wilda   : gimana ini? Aku sangat ingin membeli tas itu
Saya    : Tapi aku hanya membawa uang Rp. 100.000,-.
Wilda   : Memang harga tas itu berapa sih?
Sipenjual: harga tas itu Rp. 150.000,- itupun bisa nego!
Saya    : oh iya kalau begitu. Yaudah Rp. 100.000,- Aja mba. Soalnya saya dan teman saya hanya membawa uang Rp. 100.000.
Wilda   : Ya udah mba Rp. 100.000,- aja nanti saya dan teman saya beli mba!"
Sipenjual: Ya udah, ambil tasnya
Saya    : Iya mba, ini uangnya
Akhirnya saya dan teman saya membeli tas itu.
Subjek 06 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes akhir termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Namun, kurang terjadi proses tawar menawar dan ada kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan beberapa kalimat yang kurang sesuai dengan jalan cerita. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks negosiasi berikut ini.
Siang hari, di Sebuah Pameran butik yang diadakan di Salatiga, seorang Pengusaha Perusahaan butik bernama Ibu nunung sedang duduk sambil memegang hp. Dia terlihat lelah dan bosan karena Stand miliknya sedang sepi. Tiba-tiba ada yang menghampiri ibu nunung, ternyata dia juga merupakan salah satu Perusahaan butik di Salatiga.
Perusahaan 1 Â : Selamat siang
Perusahaan 2 Â : Selamat siang bu
Ibu Nunung   : Selamat siang
Perusahaan 2 Â : Mari liat Laboratorium butik, bagaimana dengan modalnya?
Ibu Nunung   :mmm sebenarnya, kami sedang kesulitan dalam mendapatkan modal, karena penjualan kami menurun
Perusahaan 2 Â :Oh rupanya begitu! Berapa harga setiap potong baju yang ibu jual?
Ibu Nunung   : Harganya di atas Rp 200.000,"
Perusahaan 1 Â :Kalau ibu berkenan kita dapat bekerja sama dalam memajukan butik ini. Ibu dapat memasok barang dari perusahaan kami dan kami akan bantu dalam pendistribusiannya. Nah ini surat kontraknya ibu baca dulu, kalau setuju ibu bisa hubungi kami ke no ini
Ibu Nunung   : Jadi begitu, nanti akan saya baca
Perusahaan 1 Â : Oh iya, terimakasih bu atas waktunya
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 06 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 06 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 07
Hasil tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiaasi, subjek 07 termasuk dalam kategori mampu memproduksi teks negosiasi dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Malam Minggu kemarin, aku ada janji dengan temanku untuk bermain. Setelah aku sudah siap berangkat, ibuku bertanya padaku.
Ibu  : Malam-malam begini mau kemana? (sambil memandangku dari atas sampai bawah)
Aku : Aku ada janji dengan temanku bu
Ibu  : Mau kemana? Main? Dengan siapa? Mau naik apa? (nada suara ibu yang keras)
Aku : Ibu tenang saja, aku pergi dengan temanku, dia perempuan
Ibu  : Pokoknya tidak boleh!
Aku : Yakk! Ibu, sekali ini saja. Aku tidak akan pulang larut malam kok, janji
Ibu  : Pokoknya jam 9 harus sudah ada di rumah, ibu tidak mau tahu
Aku : Siap!. Nanti jam 9 sudah ada di rumah. Temanku sudah menunggu di depan. Aku berangkat dulu bu!"
Ibu  : Iya, jam 9 ya? Hati-hati di jalan
Aku : Iya bu, aku janji. Makasih ya bu
Akhirnya aku bisa pergi dengan temanku tanpa ada larangan dari ibuku.
Subjek 07 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes akhir termasuk kategori cukup mampu dengan nilai 3. Namun, ada beberapa kesalahan dalam penulisan huruf yang tidak sesuai dengan EYD. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks negosiasi berikut ini.
Suatu hari, ada seorang pengusaha dari perwakilan rumah batik A yang ingin bekerja sama dengan rumah batik B.
A: Selamat siang, saya ingin bertemu dengan manajer dari perusahaan ini
B: Â Selamat siang, baik pak. Silahkan tunggu sebentar
Setelah manajer perusahaan datang.
M: Selamat siang pak. Ada yang bisa saya bantu?
A: Selamat siang saya oni dari rumah batik A. Maksud kedatangan saya kesini untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan anda
M: Kerja sama dalam hal apa?
A: Â Saya ingin mengenalkan batik ke pasar Internasional. Maka dari itu, saya ingin mengajak perusahaan anda untuk bekerja sama dengan rumah batik kami
M: Tapi itu bukanlah hal yang mudah. Banyak investor lebih memberi dana untuk bisnis lain dari pada batik. Kebanyakan mereka berfikir bahwa batik adalah warisan budaya, bukan untuk konsumsi dunia
A: Â Kami ingin mengembangkan batik menjadi tren dunia dengan alasan membantu pengusaha-pengusaha batik yang ingin mngembangkan produksinya ke pasar Internasional
M: Untuk melakukan bisnis, kita perlu banyak biaya
A; Â Kita bisa mencari sponsor dalam perusahaan-perusahaan besar
M: Bagaimana cara melakukannya?
A: Â itulah tugas kita untuk meyakinkan setiap perusahaan bahwa kerja keras kita akan berhasil
M: Baiklah pak. saya terima tawaran kerja sama anda.
A: Â Terimakasih pak, saya akan bekerja lebih keras lagi. Terimakasih atas kerja samanya pak. selamat siang
M: Selamat siang
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 07 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 07 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates lebih besar dibanding hasil pascates.
- Subjek 08
Subjek 08 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes awal termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang tidak jelas karena percampuran bahasa daerah, kurang sesuai dengan ciri teks negosiasi yang benar serta kurang sesuai dengan kaidah bahasa teks negosiasi.
Pada hari Senin saat istirahat haris jajan atau membeli makanan. Sesampainya di sana ternyata haris cuma membawa uang Rp. 1.000,-. Pada hal harga makanan itu harganya Rp. 2000,-.
Haris          : Ini berapa harganya Jek?
Jek (Pedagang) Â : ini harganya 2000 ris
Haris          : ooh... kirain 1000 Jek, berarti kurang dong uangnya
Jek (Pedagang) Â : Iyah ris kurang uangnya
Haris          : Yaudah Jek aku bawa uang dulu ke kelas
Akhirnya Haris membawa uang dulu ke kelas nya untuk membawa uang tersebut.
Subjek 08 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes akhir termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang kurang jelas dan terlalu singkat, serta kurang sesuai dengan ciri teks negosiasi. selain itu kurangnya penggunaan tanda baca.
Pada suatu hari ada seorang karyawan yang ingin naik gajih demi memenuhi kebutuhan hidupnya
Karyawan: selamat siang
Atasan   : selamat siang, ada yang bisa saya bantu
Karyawan: Â Sebelum nya saya mohon maaf telah mengganggu bapa kedatangan saya kesini saya ingin minta naik gaji
Atasan   : Boleh saja asalkan naik gaji kamu 10%
Karyawan: Â mana cukup pa segitu, apa boleh 25%
Atasan   : kalau 25% terlalu besar bagaimana kalau 15%
Karyawan: Yaudah Pa kalo begitu saya setuju gaji saya ditambah 15%
- Akhirnya karyawan itu setuju untuk dinaikkan gaji nya 15%
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 08 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 08 dinyatakan kurang mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 09
- Subjek 09 dalam tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes awa termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 09 dalam mengembangkannya sudah melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
- Hari Sabtu malam, Resa dan Riska berniat untuk pergi ke Toko sepatu bersama. Sesampai di sana, ternyata mereka hanya membawa uang Rp. 500.000,00. Padahal mereka berdua ingin membeli sepatu yang sama.
- Resa        :   Riska aku ingin membeli sepatu yang itu! Coba liat lucu  ya dan sepatunya ada dua pasang.
- Riska       :   Iya, aku juga sama suka sepatu yang itu bagus warnanya, cocok kalau di pakai buat main.
- Resa        :   Coba liat harganya!! Wah, ternyata harganya Rp. 300.000,00 perpasang sedangkan uang yang kita bawa kan Rp. 500.000,00.
- Riska       :   Apa bisa kita membelinya?
- Resa        :   Coba tanyakan pada penjual tokonya. Mba apa bisa sepatu yang ini, yang tadinya Rp 300.000,00 perpasang menjadi 250.000,00 perpasang dan kami membelinya 2 pasang.
- Penjual toko : Â Â mmmh... harusnya sih Rp. 270.000,00 perpasang. Tapi, tidak apa-apa, ya sudah Rp.250.000,00 perpasang
- Riska       :   Ya, sudah mba kami jadi membeli yang ini 2 pasang Rp 500.000,00.
- Penjual toko : Â Â Iya de, ini barangnya. Terima kasih, telah membeli barang di toko kami.
- Resa & Riska  : Iya sama-sama.
- Akhirnya Resa dan Riska mendapatkan sepatu yang mereka inginkan dan mereka langsung pulang kerumahnya masing-masing.
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 09 termasuk dalam kategori mampu mamproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dengan perolehan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks  berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Pada hari Senin tanggal 27 Mei 2001, perusahaan asing ingin bekerja sama dengan ibu Maryati yang mempunyai tempat produksi dodol di Garut. Orang asing itu bernama Charles dan dia pergi ke Indonesia untuk melakukan bisnis.
Charles    : Permisi bu, perkenalkan name is Charles. I am come from Jerman. I dateng kesini mau bertemu ibu.
Ibu Maryati: Oh iya, ada apa Tuan jauh-jauh kesini ingin bertemu dengan saya?
Charles    : I dateng ke sini ingin mengajak bekerja sama dengan ibu untuk berjualan dodol di perusahaan saya yaitu di Jerman.
Ibu Maryati: Mmmmhh... begitu, tapika pak Jerman itu jauh. Saya ingin-ingin saja bekerja sama dengan bapak, tapi apakah bapak dapat dipercaya?
Charles    : Tenang saja ibu, biar dodol ibu saya yang urus, biar karyawan-karyawan saya yang jual. Nanti ibu tinggal terima hasilnya saja. Dan ibu menjual barang produksi dari perusahaan kami. Apakah setuju?
Ibu Maryati: Baiklah saya setuju, nanti kita bagi hasil saja ya!
Charles    : Oke bu, besok saya datang ke sini lagi untuk membawa dodol dan memberikan barang dagangan I ke ibu.
Ibu Maryati: Baiklah, saya akan tunggu ya!
Charles    : Oke!, terimakasih. Kalau begitu saya permisi dulu
Ibu Maryati: Iya, silahkan!
Akhirnya antara dua perusahaan mulai melakukan kerja sama dengan baik dan hasilnya sangat menguntungkan bagi mereka berdua.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 09 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 09 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 10
Hasil tes awal subjek 10 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks berikut ini yang belum memenuhi karakteristik teks negosiasi dan makna yang terkadung di dalam teks juga kurang jelas.
Hari Sabtu sore, Angga dan Ambon mengunjungi toko kaset. Sesampainya disana, mereka melihat kaset God of war, yaitu kaset yang dicari mereka.
Angga : Aku ingin mencari kaset God of war seri ke 3, Aku sudah punya seri ke 1, dan 2 nya. Apkah kamu menemukannya?
Ambon: Ya, saya menemukannya, tapi baru yg seri 1
Angga : Coba sini saya lihat kasetnya,
Ambon: Nih, yang ini bukan?
Angga : Â iya, aku sangat menginginkannya, apakah kamu menemukan juga seri ke 2nya?
Ambon: sebentar ya, saya cari dulu  sebentar siapa tahu ada.
Angga : oh iya deh, eh tapi sebentar dulu deh kayanya aku nemuin nih seri ke 2 nya?
Ambon: Iya memang yang itu ga seri keduanya
Angga : Ah aku mau membeli ke duanya.
Ambon: Apakah masih ada lagi kasetnya? Aku juga sangat ingin
Angga : sepertinya hanya tinggal 2 saja deh, gimana dong?
Ambon: Yah, yaudah deh buat kamu saja!
Angga : jangan sedih, kamu bisa meminjamnya ko.
Ambon: benarkah?
Angga : ya, tentu saja.
- Tes akhir subjek 10 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 10 dalam mengembangkannya sudah cukup melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
- Pegawai bank : Selamat pagi Pak, silahkan duduk. Ada yang bisa kami bantu?
- Nasabah      : selamat pagi bu. Ya, terima kasih. Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha ikan lele saya.
- Pegawai bank : Maaf, bisa saya lihat Proposalnya?
- Nasabah      : Ini bu, silahkan.
- Pegawai bank : Sebenarnya proposal ini sangat bagus, tidak ada masalah. Cuma kami dari pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 400 juta.
- Nasabah      : Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa bu?
- Pegawai bank : setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai 300 juta, dengan bunga 4%.
- Nasabah      : tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas produksi.
- Pegawai bank : tunggu dulu pak, saya hitung ulang dahulu.
- Pegawai bank : Yah, kami hanya sanggup memberikan 350 juta.
- Nasabah      : Wah apakah tidak bisa dinaikkan lagi bu?
- Pegawai bank : maaf pak, tidak bisa.
- Nasabah      : iya deh bu saya setuju.
- Akhirnya nasabah setuju atas pinjaman bank 350 juta
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 10 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 10 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 11
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 11 termasuk dalam kategori mampu mamproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dengan perolehan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks  berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Hari Minggu pagi, saya pergi ke toko baju. Sesampainya di toko baju tersedia berbagai macam baju. Saya pun melihat baju yang menarik perhatian saya.
Penjual: Mau cari apa teh?
Nizsa  : Mba, baju yang ini berapa harganya?
Penjual: Kalau yang ini harganya Rp. 170.000,-
Nizsa  : Wah, ko mahal ya Mba?
Penjual: Â Iya memang benar, soalnya bahannya bagus dan juga bajunya bermerek baru.
Nizsa  :  Iya sih Mba memang bagus. Tapi apakah harganya bisa kurang?
Penjual: Baiklah saya kurangi jadi Rp. 160.000,-
Nizsa  :  Masa hanya berkurang segitu mba, apakah bisa kurang sedikit lagi mba?
Penjual: Gak bisa teh itu sudah paling murah
Nizsa  : Baiklah mba. Saya beli baju yang ini saja
Penjual: oh iya. Terus mau membeli apa lagi teh?
Nizsa  : Tidak ini saja mba. Ini uangnya, terimakasih mba
Penjual: Oh iya terimakasih, jangan bosan mampir kesini lagi ya teh?
Nizsa  : Iya mba. Mari!
Penjual: Ya
Akhirnya saya bisa juga membeli baju tersebut dengan harga yang cukup lumayan murah.
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 11 termasuk dalam kategori mampu mamproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dengan perolehan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks  berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Di siang hari seorang pengusaha ingin meminjam uang sejumlah Rp. 200 juta ke pihak bank.
Pengusaha  : Selamat siang Pak
Pihak bank : Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?
Pengusaha  : Iya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit
Pihak bank : Mari saya antar
(menuju ke ruang kepala bagian kredit)
Pengusaha  : Begini pak, saya akan mengembangkan usaha saya. Jadi saya berniat untuk meminjam uang
Pihak bank : Berapa jumlah uang yang Anda butuhkan?
Pengusaha  : Saya membutuhkan dana sebesar Rp. 200.000.000,00. Bisakah saya meminjamnya?
Pihak bank : Maaf pak, pinjaman bapak terlalu besar. Pihak bank hanya bisa memberikan Rp. 100 juta.
Pengusaha  : Apa tidak bisa lebih dari itu pak?
Pihak bank : Baiklah untuk bapak saya berikan Rp. 150 juta
Pengusaha  : Baiklah, akan saya ambil. Kapan uang itu dapat dicairkan?
Pihak bank : Secepatnya akan saya cairkan.
Pengusaha  : Lalu bagaimana selanjutnya?
Pihak bank : Saya akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk bapak.
Pengusaha  : Baiklah kalau begitu, terimakasih atas kerja samanya. Saya permisi Pak
(Sambil bersalaman)
Pihak bank : Iya, silahkan pak
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 11 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 11 dinyatakan mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 12
- Tes Awal subjek 12 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 12 dalam mengembangkannya sudah cukup melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
- Minggu pagi, saya pergi ke salah satu toko buah yang berada di ujung jalan untuk membeli beberapa buah Strobery. Saya memerlukan Strobery untuk dibuat Jus.
- Risa      : Permisi pak!
- Pedagang : Iya, cari apa de?
- Risa      : Saya ingin membeli buah Strobery
- Pedagang : Mau beli berapa kilo de?
- Risa      : Satu kilo aja, berapa pak?
- Pedagang : Rp. 20.000,- saja de!
- Risa      : Apa tidak bisa kurang pak?
- Pedagang : Maaf de, harganya sudah pas
- Risa      : Oh ya sudah ga papa, saya beli 1 kg
- Pedagang : Siap, ini de!
- Risa      : Terimakasih pak, ini uangnya!
- Pedagang : ia dek, sama-sama
- Akhirnya, Risa pun selesai membeli buah, dan Risa pun kembali ke rumah.
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 12 termasuk dalam kategori mampu mamproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dengan perolehan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks  berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
Pada suatu hari di salah satu perusahaan, ada beberapa yang sedang merundingkan sebuah perusahaan yg di laksanakan. yg dirundingkan oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan. di temani dua rekan laki-laki.
Perempuan : Siang pak!
Laki-laki   : Siang, ada perlu apa?
Perempuan : Boleh minta waktunya sebentar?
Laki-laki   : Iya boleh, silahkan!
Perempuan : Saya selaku pimpinan dan perusahaan sebelah, bertujuan untuk mengajak bapak bekerja sama dengan saya dalam menjalankan sebuah perusahaan, bagaimana pak? apakah bapak setuju?
Laki-laki   : Terimakasih atas penawarannya, tapi mohon maaf perusahaan saya sekarang sedang maju tanpa bekerja sama dengan perusahaan lain, sekali lagi maaf ya mungkin perusahaan lain bisa bekerja sama dengan Anda.
Perempuan : Oh, Ia pak tidak apa-apa, maaf telah mengganggu, saya permisi kembali ke kantor ya pak, terimakasih
Laki-laki   : Iya silahkan, terimakasih kembali
Akhirnya perempuan tersebut kembali ke kantornya, dan kesepakatannya tidak di setujui.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 12 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 12 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 13
Hasil tes awal subjek 13 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks berikut ini yang belum memenuhi karakteristik teks negosiasi dan makna yang terkadung di dalam teks juga kurang jelas.
Pada hari kamis, saya pergi ke Dealer motor, Disana saya tertarik pada motor vario. Lalu saya menanyakan harganya.
Ryan  : berapakah harga vario techno 150 cc pa?
Dealer : harganya 17 juta
Ryan  : apa tidak bisa kurang pak?
Dealer : Bisa Bisa, paling harganya menjad 16 juta.
Ryan  : segitu kah harga mentoknya, apa bisa menjadi 15,5 juta?
Dealer : baiklah saya turunkan menjadi 15,5 juta
Ryan  : terimakasih
- Pelaksanaan tes akhir subjek 13 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 13 dalam mengembangkannya sudah cukup melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
- Pihak 1: Assalamualaikum pak
- Pihak 2: Waalaikumsalam pak
- Pihak 1: Ada apa datang kemari?
- Pihak 2: Saya ingin menawarkan bisnis kepada Anda
- Pihak 1: Bisnia apa?
- Pihak 2: Bisnis jual beli mobil
- Pihak 1: memangnya Anda memiliki modal berapa?
- Pihak 2: 300 juta
- Pihak 1: modalnya harus di atas 400
- Pihak 2: Tolong beri saya keringanan
- Pihak 1: Baiklah saya turunkan menjadi 350 juta
- Pihak 2: Oke, saya setuju
- Pihak 1: Senang berbisnis dengan Anda
- Pihak 2: Senang juga berbisnis dengan Anda
- Pihak 1: Terima kasih
- Pihak 2: sama-sama
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 13 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 13 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 14
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 14 termasuk dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah cukup memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi. namun ada beberapa kesalahan dalam penulisan kalimat/kata.
Pada hari Sabtu aku dan kakak ku akan membeli hape di Conter hape Agung celuler. Sesampainya di sana aku segera menanyakan hape yang aku ingikan.
Aku       : Mas ada hape Xiomi?
Mas Conter: Ada dek, mau beli?
Aku       : Iya, harganya berapa?
Mas Conter: 4.900.000 dek
Aku       : Apa tidak bisa kurang?
Mas Conter: Ya sudah 4.700.000,00
Aku       : Ah tidak, 4.300.000,00, bagaimana?
Mas Conter: Tidak bisa dek
Aku       : 4.500.000
Mas Conter: Bagaimana ya dek!!
Aku       : Ya udah kalau tidak bisa, saya akan cari conter yang lain   Â
Mas Conter: Jangan de. Ya sudah silahkan ambil dengan harga 4.500.000,-
Aku       : Nah gitu dong Mas, saya beli ya!
Mas Conter: Iya de, sebentar saya bawakan dulu
Aku       : Iya silahkan Mas. Makasih ya Mas
Mas Conter: Iya sama-sama de. Garansinya 1 tahun ya de
Akhirnya aku bisa menawar Hape Xiomi yang aku inginkan.
- Subjek 14 dalam tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 14 dalam mengembangkannya cukup melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
Pada suatu hari, seorang bapak datang ke perternakan ikan untuk membelu kg ikan.
Pembeli  : Permisi pak, saya akan membeli beberapa kg Ikan Mas. Kira-kira 50 kg berapa?
Penjual  : Tetapi, baru saja ada pemborong yang membeli beberapa kg Ikan Mas. Sisa Ikan Mas sekarang hanya 25 kg. Bagaimana?
Pembeli  : Tetapi saya membutuhkan Ikan Mas 50 kg
Penjual  : Begini saja, besok bapak datang lagi ke sini. Besok stok Ikan Mas kurang lebih 50 kg.
Pembeli  : Baiklah, besok saya akan datang lagi ke sini. Saya mohon simpan Ikan Mas untuk saya 50 kg.
Penjual  : Iya, saya akan sisakan untuk bapak
Pembeli  : Ya sudah sampai berjumpa lagi besok. Saya pamit dulu
Penjual  : Iya silahkan Pak, hati-hati
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 14 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 14 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Subjek 15
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 15 termasuk dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah cukup memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi. Namun ada beberapa kesalahan dalam penulisan kalimat/kata.
Pada hari minggu, saya pergi ke toko sepatu. Sesampainya disana saya hanya membawa uang Rp. 200.000,00. Saya ingin membeli sepatu kesukaan saya.
Penjual  : Selamat pagi, silahkan pilih-pilih dulu
Pembeli : Harga sepatu Adidas berapa pak?
Penjual  : Sepatu Adidas harganya Rp. 250.000,-
Pembeli : Mahal sekali, biasanya Rp. 150.000,-
Penjual  : Maaf harga segitunbelum bisa, paling harga segitu bisa dapat sepatu dog
Pembeli : Sudahlah Rp. 170.000,-, gimana?
Penjual  : Maaf harga segitu juga belum bisa
Pembeli : Penawaran terakhir Rp. 200.000,- gimana?
Penjual  : Boleh
Pembeli : Terimakasih
Penjual  : Sama-sama
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 15 termasuk dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah cukup memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi. namun ada beberapa kesalahan dalam penulisan kalimat/kata.
K: Â Selamat pagi pak, silahkan duduk. Ada yang bisa saya bantu?
N: Â Selamat pagi bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha Ikan Gurame saya.
K: Â Maaf bisa lihat proposalnya?
N: Â Ini ibu, silahkan!
K: Â Sebenarnya proposal bapak bagus, tetapi kami dari pihak Koperasi tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 100 juta
N: Â Jadi kira-kira pihak Koperasi mampu memberikan berapa bu?
K: Â Setelah saya pelajari proposal ini dan saya hitung kami hanay menyanggupi sampai 70juta dengan bunga 5%
N: Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat menguntungkan, sebab penjualan untuk Ikan gurame sangat tinggi, selain itu pesanan kami sangat banyak.
K: Â Yah, sepertinya segitu pak, kami hanya mampu memberikan 70 juta
N: Â Wah, apakah tidak bisa dinaikkan lagi bu? Gimana kalau 90 juta?
K:  Maaf pak, pihak kami hanya bisa menyanggupi segitu  pak"
N: Â Iya deh bu, tidak apa-apa, kalau begitu saya setuju. Terimaksih Pak
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 15 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 15 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 16
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 16 termasuk dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah cukup memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi. namun ada beberapa kesalahan dalam penulisan kalimat/kata dan salah penempatan tanda baca.
Hari Jumat saya dan nizsa mau mmebeli buku di toko. Sesudah sampai di toko, saya dan nizsa membawa uang 50.000,-. Padahal saya ingin membeli buku kesukaannya.
Nizsa: Bagaimana ini aku ingin membeli buku yang bagus?
Saya : Memangnya harganya berapa buku itu.
Nizsa: Harganya 30.000,-. Jadi gimana?
Saya : Entahlah, saya juga bingung
Nizsa: memangnya buku itu tidak bisa ditawar?
Saya : Â HaHaHa, ini adalah toko terkenal. Jadi tidak boleh hutang.
Nizsa: Yasudah, buku itu adanya minggu depan lagi, bagaimana kalau belinya minggu depan?
Saya : Ya sudah, nanti minggu depan antar membeli buku itu.
Nizsa: Janji yah, minggu depan antar beli buku itu.
Saya : Iyah saya janji, saya antar beli buku itu
Nizsa: Ya sudah, kita pulang
Saya : Ayo!
Akhirnya, saya dan nizsa membeli bukunya minggu depan.
Pelaksanaan tes akhir pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 16 termasuk dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah cukup memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi. namun ada beberapa kesalahan dalam penulisan kalimat/kata.
Suatu hari ada seorang bapak-bapak datang kerumah saya. Saya mempersilahkan masuk, bapak* yg memakai Jas.
Manajer : Selamat pagi
Andi    : Selamat pagi kembali pak.
Manajer : Saya manajer perusahaan PSGC.
Andi    : Oh, iya ada keperluan apa?
Manajer : Begini, Tim saya kebetulan lagi membutuhkan pemain yang memiliki kelincahan dan kecepatan. Jadi saya bermaksud untuk mengajak anda bergabung ke pemain PSCG
Andi    : Oh begitu, memang saya akan digajih berapa, perbulan dan pertahun?
Manajer : Saya berani gaji Anda sebesar Rp. 10.000.000,- /bulan dan Rp. 200.000.000,-/tahun
Andi    : Okeh, saya setuju pak
Manajer : Baiklah, besok datang ke lapangan Stadion. Setelahnya Adna boleh berlatih dengan pemain lainnya.
Andi    : Baiklah, terimakasih
Manajer : Iyah, sama-sama. Selamat bergabung!
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 16 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 16 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 17
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 17 termasuk dalam kategori cukup mampu dengan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang sudah cukup memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
- Pada hari Minggu, Saya beli Tas ke Pasar. Sesampainya disana saya membawa uang Rp. 100.000,-, saya ingin membeli Tas kesukaan saya.
- Penjual  : Selamat sore
- Pembeli  : Bu, ada tas Pallazo yang di bawah harga Rp. 100.000
- Penjual  : Gak ada, adanya juga Rp.110.000,-
- Pembeli  : Bu, bisa ditawar gak?
- Penjual  : Bisa
- Pembeli  : Rp. 70.000,- bisa gak bu?
- Penjual  : Gak bisa, paling bisa Rp. 90.000.
- Pembeli  : Rp. 80.000 gimana bu?
- Penjual  : Mmmm, sebenarnya sih belum bisa. Tapi bolehlah
- Pembeli  : Bener bu? Makasih bu
- Tes akhir subjek 17 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 17 dalam mengembangkannya sudah cukup melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
Pihak 1: Selamat pagi bu!
Pihak 2: Pagi
Pihak 1: Begini bu, ibu kan memiliki peternakan Ayam dan saya memiliki perusahaan pakan ayam. Jadi, saya ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan Ibu.
Pihak 2: Oh iya memang benar saya memiliki peternakan ayam. Tapi kerja sama bagaimana?
Pihak 1: Kerjasama tentang pembelian pakan Ayam. Kalau ibu mau bekerja sama dengan kami, setiap pembelian pakan lebih dari 10 kg, pihak kami akan memberikan potongan harga 20%
Pihak 2: Sebenarnya itu cukup menggiurkan, tapi perusahaan saya sudah memiliki langganan pembelian pakan yang sudah cukup lama
Pihak 1: Oh ya tidak apa-apa kalau ibu sudah memiliki langganan pembelian pakan
Pihak 2: Maaf ya Pak
Pihak 1: Ya tidak apa-apa, terimakash atas waktunya. Saya permisi dulu
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 17 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 17 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Â
- Â
- Subjek 18
Pelaksanaan tes awal subjek 18 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 18 dalam mengembangkannya sudah cukup melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Namun, ada beberapa kesalahan dalam penulisan huruf kapital. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
Pada Hari sabtu, saya pergi ke toko gitar untuk memBeli gitar.
- Yayan : Â Permisi bu, saya mau beli gitar ini, berapa harganya?
- Penjual: Â Kalau yang ini harganya Rp. 750 ribu
- Yayan : Â Harganya Boleh kurang Nggak Bu Harganya?
- Penjual: Â Mmmm. Boleh. Mau nawar berapa dek?
- Yayan : Â Rp. 600.000,- aja bu. Gimana?
- Penjual: Â Wah, kalau harga segitu belum bisa de.
- Yayan : Â Kalau Rp. 625 ribu. Bisa ya bu?
- Penjual: Â Ya sudah boleh deh!
- Yayan : Â Makasih bu
- Penjual: Â Ya sama-sama.
- Hasil tes akhir subjek 18 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 18 dalam mengembangkannya sudah melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Namun, pada bagian penutup kurang sesuai dalam keterangannya serta beberapa penulisan kata yang kurang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
- A: Â Selamat pagi pak!
- B: Â Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?
- A: Saya ingin mengajak untuk bekerja sama dalam bisnis Ikan Cupang
- B: Jika saya berbisnis dengan bapak. Berapa keuntungan yang akan saya dapatkan?
- A: Â Bapak akan mendapatkan keuntungan 10%
- B: Â Apa tidak bisa lebih. Bagaimana kalau 50%?
- A: Maaf Pak, kalau 50% tidak bisa. Nanti pihak saya bisa rugi.
- B: Oh begitu, tapi pihak saya menginginkan 50%. Kalau pihak Anda tidak menyetujui maka kami mohon maaf tidak dapat berbisnis dengan pihak Anda.
- Akhirnya si Bapak itu tidak sepakat Berbisnis Ikan Cupang
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 18 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 18 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi, karena hasil prates dan pascates adalah sama.
- Subjek 19
Subjek 19 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes awal termasuk kategori kurang mampu dengan nilai 2. Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan teks berikut ini yang tidak jelas karena percampuran bahasa daerah, kurang sesuai dengan ciri teks negosiasi yang benar serta kurang sesuai dengan kaidah bahasa teks negosiasi.
Siang itu, Rena dan Reni pergi ke rumah ibu Kaput bernama ibu Ami. Rena dan Reni berniat untuk merombak sebuah baju. Tak lama kemudian datanglah pedagang buah Jeruk keliling. Pedagang itupun langsung mengahmpiri rumah ibu Ami.
- Pedagang    : Jeruk neng?
- Rena  : Berapa mang 1 kilo nya?
- Pedagang    : 8 rebu neng
- Rena  : Mahal gening mang?
- Pedagang    :  Ya udah 6 ribu mau neng?
- Rena  : Mahal mang
- Tes akhir subjek 19 dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi termasuk pada kategori cukup mampu dengan nilai 3, karena subjek 19 dalam mengembangkannya sudah cukup melukiskan orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Hal ini tampak pada kutipan teks negosiasi siswa di bawah ini.
- Perwakilan Pabrik: Selamat siang Pak, apa benar ini dengan rumahnya pak Zaenal?
- Pak Zaenal       : "Selamat siang!, iya benar, saya sendiri pak Zaenal. Silahkan masuk. Ada apa ya?
- Perwakilan Pabrik: Begini pak, kedatangan kami kesini. Kami ingin mengajukan pembelian tanah untuk pembangunan Pabrik Nata The Coco.
- Pak Zaenal       : Tanah yang mana?
- Perwakilan Pabrik: Tanah yang di pinggir jalan ada pohon besarnya. jika bapak menyetujui untuk menjual tanah itu, kami akan memberikan keuntungan kepada bapak berupa pemberian uang sebesar 1.500.000,- setiap 3 bulan sekali selama pabrik berproduksi
- Pemilik Tanah      : Maaf pak, tanah itu adalah tanah wakaf yang akan dibangun mesjid. Jadi tidak bisa diperjualbelikan.
- Perwakilan Pabrik   : Oh ya
- Â
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 19 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan kurang mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 19 dinyatakan cukup mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
- Â
- Subjek 20
Pelaksanaan tes awal pembelajaran memproduksi teks negosiasi, subjek 20 termasuk dalam kategori cukup mampu mamproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dengan perolehan nilai 3. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks negosiasi berikut ini.
Sore hari yang sangat cerah Ida dan Asih pergi ke Pasar. Untuk membeli sayur-sayuran. Sesampainya di pasar Asih dan Ida pun langsung memilih-milih sayuran.
Asih     : Ini terong dan kacang panjang berapa harganya?
Pedagang : Â Terong harganya 1 kg Rp. 7.500,00. Kalau kacang 1 iket Rp. 4.500,-
Asih     : Bisa kurang?
Pedagang : Bisa turun sedikit
Asih     : Saya tawar terong 6000 dan kacang 3000 gimana?
Pedagang : Wah tidak bisa neng.
Asih     : Oh ya udah kalau gak dikasih mah mau mencari dulu.
Pedagang : Mmm.. Iya silahkan saya kasih sesuai keinginan neng.
Asih     : Terima kasih Pak.
Pedagang : Sama-sama
Subjek 20 dalam memproduksi teks negosiasi pada waktu pelaksanaaan tes akhir termasuk kategori mampu dengan nilai 4. Hal ini dibuktikan dari  hasil tulisan teks  berikut ini yang sudah memenuhi kriteria penulisan teks negosiasi.
- PT Jaya Maju     : Selamat siang, Pak.
- PT Berkat Karunia : Oh selamat siang, silahkan duduk!.
- PT Jaya Maju     : Ya terimakasih. Kami perwakilan dari perusahaan PT Jaya Maju
- PT Berkat Karunia : Ada yang bisa saya bantu?
- PT Jaya Maju     : Kedatangan kami kesini ingin mengajukan suatu kerja sama bisnis dengan perusahaan PT Berkat karunia
- PT Berkat Karunia : Kerja sama bagaimana?
- PT Jaya Maju     : Begini pak, kami bermaksud untuk membangun cabang perusahaan di kota Bandung. Nah jika bapak berkenan untuk membantu pembangunan cabang ini dengan menjadi salah satu investor. Maka bapak akan menjadi staf manajer perusahaan. Selain itu pihak bapak akan mendapatkan keuntungan 25% dari hasil pendistribusian. Bagaimana?
- PT Berkat Karunia : Perusahaan cabang masih sama bidangnya tentang Kayu?.
- PT Jaya Maju     : Iya pak. kami berencana untuk mengembangkan usaha ini.
- PT Berkat Karunia : Apakah jika kami menjadi salah satu investor di perusahaan cabang dapat menjadi pengelola utama?
- PT Jaya Maju     : Maaf pak, kalau untuk menjadi pengelola utama itu, kita lihat dulu berapa besar modal yang perusahaan bapak simpan di perusahaan cabang ini. Bapak bisa baca dulu kontraknya!
- PT Berkat Karunia : Oh iya, kalau begitu saya setuju dengan kerja sama ini.
- PT Jaya Maju     : Kalau begitu, di sebelah sini pihak perusahaan bapak menandatangi kontrak sebagai tanda kerja sama. Terimakasih atas waktunya, dan semoga kerja sama ini dapat berjalan lancar.
- PT Berkat Karunia : Ya sama-sama. Kami harapkan pun begitu.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek 20 pada pelaksanaan tes awal dalam memproduksi teks negosiasi dinyatakan cukup mampu dan pelaksanaan tes akhir subjek 20 dinyatakan mampu. Oleh karena itu terdapat perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi.
Berdasarkan deskripsi mengenai analisis hasil kemampuan siswa dari tiga indikator yang telah ditentukan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada kelas eksperimen. Dapat disimpulkan bahwa penilaian tersebut belum selesai, maka berikut adalah hasil rekapitulasi dari perhitungan nilai akhir yang didasarkan pada kriteria penilaian peserta didik, maka diperoleh hasil rekapitulasi prates dan pascates sebagai berikut.
- Tabel 4.13.
- Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Rekapitulasi Kemampuan Prates SiswaÂ
- dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi
- dengan Menggunakan Model Examples Non Examples
- No
- Subjek
- Skor Prates
- Skor Total
- Nilai
- Kategori
- Indikator Kemampuan
- 1
- 2
- 3
- 1
- 01
4
3
3
10
83,33
Mampu
- 2
- 02
2
2
2
6
50
Tidak mampu
- 3
- 03
3
3
4
10
83,33
Mampu
- 4
- 04
4
2
3
9
75
Cukup mampu
- 5
- 05
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 6
- 06
3
2
3
8
66,67
Cukup mampu
- 7
- 07
3
3
4
10
83,33
Mampu
- 8
- 08
3
2
2
7
58,33
Kurang mampu
- 9
- 09
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 10
- 10
3
2
2
7
58,33
Kurang mampu
- 11
- 11
3
3
4
10
83,33
Mampu
- 12
- 12
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 13
- 13
2
3
2
7
58,33
Kurang mampu
- 14
- 14
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 15
- 15
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 16
- 16
3
2
3
8
66,67
Cukup mampu
- 17
- 17
2
2
3
7
58,33
Kurang mampu
57
51
58
166
1383,33
M
2,85
2,55
2,9
8,3
69,17
- Â
- Tabel 4.14.
- Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Rekapitulasi Kemampuan Pascates SiswaÂ
- dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi kelas Eksperimen
- No
- Subjek
- Skor Pascates
- Skor Total
- Nilai
- Kategori
- Indikator Kemampuan
- 1
- 2
- 3
- 1
- 01
3
3
4
10
83,33
Mampu
- 2
- 02
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 3
- 03
3
4
4
11
91,67
Mampu
- 4
- 04
4
3
4
11
91,67
Mampu
- 5
- 05
3
3
4
10
83,33
Mampu
- 6
- 06
4
2
3
9
75
Cukup mampu
- 7
- 07
3
4
3
10
83,33
Mampu
- 8
- 08
3
3
2
8
66,67
Cukup mampu
- 9
- 09
4
3
4
11
91,67
Mampu
- 10
- 10
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 11
- 11
4
3
4
11
91,67
Mampu
- 12
- 12
3
3
4
10
83,33
Mampu
- 13
- 13
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 14
- 14
3
3
3
9
75
Cukup mampu
- 15
- 15
2
3
3
8
66,67
Cukup mampu
- 16
- 16
3
4
3
10
83,33
Mampu
- 17
- 17
3
3
3
9
75
Cukup mampu
64
62
67
193
1608,33
M
3,2
3,1
3,35
9,65
80,42
- Â
Berdasarkan pada kriteria penilaian peserta didik, maka hasil rekapitulasi prates dan pascates di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan, hasil kemampuan siswa kelas eksperimen dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples pada tahap pascates lebih baik dibandingkan dengan prates/sebelum dilakukan perlakuan. Hal ini dibuktikan hasil prates dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian ada 1 subjek yang dinyatakan tidak mampu, 6 subjek dinyatakan kurang mampu, 9 subjek dinyatakan cukup mampu, dan 4 subjek dinyatakan mampu. Sedangkan hasil pascates dari 20 subjek yang dijadikan objek penelitian ada 10 subjek yang dinyatakan cukup mampu dan 10 subjek dinyatakan mampu.
- Rekapitulasi Perubahan Kemampuan Siswa dalam Memproduksi Teks Negosiasi
- Penilaian pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples dilaksanakan dalam dua kali penilaian, yaitu prates dan pascates. Begitu pula dengan penilaian pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada kelas kontrol yang menggunakan model concept sentence sebagai pembanding. Kedua penilaian tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa, sehingga akan diketahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples dan bagaimana perubahan kemampuan siswa setelah pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi baik dengan menggunakan model examples non examples pada kelas eksperimen maupun model concept sentence pada kelas kontrol/pembanding. Berikut disajikan rekapitulasi perubahan kemampuan siswa terdapat pada halaman berikut.
Tabel 4.15.
Rekapitulasi Perubahan Kemampuan Siswa
- Model yang digunakan
- Nilai rata-rata prates
- Nilai rata-rata pascates
- Selisih
- Perubahan kemampuan siswa
- Examples Non Examples (Gambar)
- 69,17
- 80,42
- 11,25
- Ada perubahan
- Concept Sentence (Kata Kunci)
- 65,42
- 75,00
- 9,58
- Ada perubahan
Berdasarkan tabel di atas dapat dideskripsikan rekapitulasi perubahan kemampuan siswa sebagai berikut.
- Pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada kelas eksperimen dengan menggunakan model examples non examples, perolehan hasil rata-rata nilai prates 69,17 sedangkan pascates diperoleh rata-rata nilai 80,42. Dengan demikian terdapat perubahan kemampuan siswa yang dibuktikan dengan selisih nilai antara prates dan pascates sebesar 11,25
- Pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada kelas kontrol dengan menggunakan model concept sentence, perolehan hasil rata-rata nilai prates 65,42 sedangkan pada pascates diperoleh rata-rata nilai 75,00. Dengan demikian terdapat perubahan kemampuan siswa yang dibuktikan dengan selisih nilai antara prates dan pascates sebesar 9,58.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples terjadi perubahan dan lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence.
- Analisis Data Berdasarkan Hasil Prates dan Pascates
Hasil penilaian pembelajaran memproduksi teks negosiasi baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol telah diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah proses analisis data untuk mengetahui bagaimana perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi khususnya pada kelas eksperimen. Untuk membuktikan perubahan tersebut signifikan atau tidak digunakan uji t. Berikut ini hasil perhitungan penilaian belajar siswa berdasarkan prates dan pascates.
- Analisis Uji Signifikasi Prates dan Pascates pada Kelas Eksperimen
Tabel 4.16.
Uji Signifikasi Prates dan Pascates
Pembelajaran Memproduksi Teks NegosiasiÂ
dengan Menggunakan Model Examples Non Examples
Â
Â
No.
X
Y
1
83,33
83,33
2,91
14,17
8,49
200,74
2
75
50
-5,42
-19,17
29,38
367,30
3
91,67
83,33
11,25
14,17
126,49
200,74
4
91,67
75
11,25
5,83
126,49
34,05
5
83,33
75
2,91
5,83
8,49
34,05
6
75
66,67
-5,42
-2,50
29,38
6,24
7
83,33
83,33
2,91
14,17
8,49
200,74
8
66,67
58,33
-13,75
-10,83
189,15
117,33
9
91,67
75
11,25
5,83
126,49
34,05
10
75
58,33
-5,42
-10,83
29,38
117,33
11
91,67
83,33
11,25
14,17
126,49
200,74
12
83,33
75
2,91
5,83
8,49
34,05
13
75
58,33
-5,42
-10,83
29,38
117,33
14
75
75
-5,42
5,83
29,38
34,05
15
66,67
75
-13,75
5,83
189,15
34,05
16
83,33
66,67
2,91
-2,50
8,49
6,24
17
75
58,33
-5,42
-10,83
29,38
117,33
18
75
58,33
-5,42
-10,83
29,38
117,33
19
75
58,33
-5,42
-10,83
29,38
117,33
20
91,67
66,67
11,25
-2,50
126,49
6,24
1608,33
1383,33
-0,07
0,03
1288,19
2097,22
- M
80,42
69,17
-0,003
0,0017
64,41
104,86
Â
Keterangan:
X Â = Pascates
   Y  = Prates
   = Jumlah
   M = Rata-rata
- Menentukan rata-rata nilai prates dan pascates
- Menentukan simpangan baku (standar deviasi)
- Menentukan derajat kebebasan atau dree of freedom (df)
- df = (n1-1) + (n2-1)
- df= (20-1) + (20-1)
- df= 19 + 19
- df= 38 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Nilai dari df  38 adalah 1,68
- Menentukan thitung
- t =Â
Â
- Penafsiran data
Perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples mengalami perubahan yang signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, maka hasil uji t adalah nilai  artinya ada perubahan yang signifikan karena nilai  lebih kecil dari nilai thitung.
- Analisis Uji Signifikasi Prates dan Pascates pada Kelas Kontrol
Tabel 4.16.
Uji Signifikasi Prates dan Pascates
Pembelajaran Memproduksi Teks NegosiasiÂ
dengan Menggunakan Model Concept Sentence
Â
Â
No.
X
Y
1
91,67
75
16,67
9,58
277,89
91,78
2
83,33
66,67
8,33
1,25
69,39
1,56
3
58,33
66,67
-16,67
1,25
277,89
1,56
4
83,33
75
8,33
9,58
69,39
91,78
5
75
58,33
-7,09
50,27
6
83,33
66,67
8,33
1,25
69,39
1,56
7
75
75
9,58
91,78
8
58,33
58,33
-16,67
-7,09
277,89
50,27
9
66,67
66,67
-8,33
1,25
69,39
1,56
10
75
58,33
-7,09
50,27
11
66,67
58,33
-8,33
-7,09
69,39
50,27
12
83,33
83,33
8,33
17,91
69,39
320,77
13
66,67
58,33
-8,33
-7,09
69,39
50,27
14
83,33
66,67
8,33
1,25
69,39
1,56
15
66,67
50
-8,33
-15,42
69,39
237,78
16
75
75
9,58
91,78
17
83,33
66,67
8,33
1,25
69,39
1,56
1500
1308,33
-0,01
-0,07
1666,33
1566,19
- M
75
65,42
-0,0005
-0,0035
83,32
78,31
Keterangan:
X Â = Pascates
   Y  = Prates
   = Jumlah
   M = Rata-rata
- Menentukan rata-rata nilai prates dan pascates
- Menentukan simpangan baku (standar deviasi)
- Menentukan derajat kebebasan atau dree of freedom (df)
- df = (N1-1) + (N2-1)
- df= (20-1) + (20-1)
- df= 19 + 19
- df= 38
Nilai dari df  38 adalah 1,68
- Menentukan thitung
- t =Â
Â
- Penafsiran data
Perubahan kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence mengalami perubahan yang signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, maka hasil uji t adalah nilai  artinya ada perubahan yang signifikan karena nilai  lebih kecil dari nilai thitung.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t terhadap pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples (gambar) pada kelas eksperimen, dan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci) pada kelas kontrol maka keduanya mengalami perubahan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh yakni nilai thitung > dibandingkan dengan nilai ttabel. Namun, perolehan hasil perhitungan pada kelas eksperimen nilai thitung =3,87, sedangkan kelas kontrol thitung=3,37. Hal tersebut membuktikan bahwa kelas eksperimen dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples lebih baik dibanding dengan kelas kontrol yang menggunakan model concept sentence. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai  artinya ada perubahan yang signifikan untuk kelas eksperimen karena nilai  lebih kecil dari nilai thitung.
- Pembuktian Hipotesis
Ha diterima dan Ho ditolak apabila nilai thitung > dari ttabel. Hipotesis (Ha) yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah "Terdapat perubahan kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples pada siswa kelas X SMK Miftahul Ihsan". Untuk pembuktian, hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan statistik. Setelah dilakukan penelitian dan hasilnya dianalisis, maka hipotesis nol (Ho) ditolak karena model pembelajaran examples non examples dapat mengubah kemampuan siswa dalam memproduksi teks negosiasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai  artinya ada perubahan yang signifikan karena nilai  lebih kecil dari nilai thitung pada kelas eksperimen.Â
ÂÂ
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
- SimpulanÂ
Setelah melaksanakan penelitian terhadap bentuk perencanaan, langkah-langkah pelaksanaan dan tes kemampuan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples maka diperoleh simpulan sebagai berikut.
- Perencanaan pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang terdiri dari: (1)identitas Sekolah: dalam penelitian ini adalah SMK Miftahul Ihsan (2)identitas mata pelajaran: Bahasa Indonesia.; (3) kelas/semester: X RPL dan TSM semester 2; (4)materi pokok yang diajarkan adalah  memproduksi teks negosiasi; (5) kompetensi inti terdiri dari KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4; (6) kompetensi dasar: Memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan; (7) indikator pencapaian kompetensi: target utama dalam penelitian ini, adalah 1) membuat topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi; 2) menyusun kerangka teks negosiasi; 3) memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi; (8) tujuan pembelajaran: 1) melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat membuat topik-topik dan menentukan tokoh-tokoh yang terlibat hingga dapat dikembangkan menjadi teks negosiasi; 2) melalui kegiatan mencoba dan diskusi, peserta didik dapat menyusun kerangka teks negosiasi; 3) melalui kegiatan mencoba dan diskusi, peserta didik dapat memproduksi teks negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi; (9) materi pembelajaran: fakta: teks negosiasi berjudul "Negosiasi antara Penjual dan pembeli di Pasar Seni Sukawati" halaman 135-136, konsep: 1) mengetahui teks negosiasi dan langkah-langkah penulisan teks negosiasi; 2) membuat tema dan menentukan pihak yang terlibat dalam teks negosiasi; 3) penyusunan kerangka teks negosiasi; 4) memproduksi teks negosiasi, prinsip:  1) struktur teks negosiasi; 2) kaidah kebahasaan teks negosiasi, prosedur: langkah-langkah memproduksi teks negosiasi; (10) metode pembelajaran: metode diskusi dan penugasan;  pendekatan: saintifik atau pendekatan ilmiah, model pembelajaran: examples non examples; (11) media, alat dan sumber belajar: contoh teks negosiasi, powerpint, buku Kemdikbud, 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Serta Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya. (12)langkah-langkah pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti yang dipadukan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, mempertanyakan, mengeksplorasi, mengasosiasi dan menggomunikasikan serta diterapkan model examples non examples; (13)penilaian pembelajaran dilakukan dalam bentuk tes awal (prates) dsn tes akhir (pascates).
- Langkah-langkah pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples adalah sebagai berikut. (1) Langkah kegiatan awal meliputi: guru mengucapkan salam, guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai, guru memeriksa kehadiran peserta didik, guru memberikan apresiasi dan motivasi dengan maksud supaya siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan berpegang teguh pada konsep dasar belajar dan berlatih, guru menyampaikan kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah  pembelajaran yang akan dilaksanakan, guru menugaskan peserta didik  memproduksi teks negosiasi sebagai tes awal (prates), peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya. (2) Langkah kegiatan inti meliputi: (Mengamati): peserta didik membaca contoh  teks negosiasi, peserta didik mencermati contoh teks negosiasi yang diberkaitan dengan  struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan atau ketidakpuasaan)). (Mempertanyakan): mempertanyakan struktur isi teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, kesepakatan (kepuasaan/ketidakpuasan)), membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks negosiasi. (Mengeksplorasi): peserta didik mengidentifikasi  struktur isi teks negosiasi yang dibaca, peserta didik mengidentifikasi  ciri bahasa  teks negosiasi yang dibaca, peserta didik mencoba menyusun langkah-langkah membuat teks negosiasi dengan jujur, guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan lewat OHP/ infocus, geserta didik mencermati  gambar yang telah ditempelkan oleh guru, peserta didik diminta untuk memikirkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan gambar yang ditempelkan, peserta didik diminta untuk menentukan topik berdasarkan gambar yang ditempelkan, peserta didik diminta untuk menuliskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gambar, peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi dengan memanfaatkan topik dan tokoh-tokoh yang tersedia sesuai dengan gambar yang telah ditempelkan, peserta didik mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi teks negosiasi yang utuh. (Mengasosiasi): guru meminta peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks negosiasi yang telah dibuat. (Mengomunikasikan): peserta didik membacakan teks negosiasi dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, peserta didik yang tidak persentasi memberikan komentar/sanggahan. (3) Langkah kegiatan akhir: guru memberikan tes akhir (pascates) untuk mengetahui apakah ada perubahan kemampuan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan model examples non examples, peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran, peserta didik dibantu guru menyimpulkan pembelajaran, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Kemampuan siswa setelah proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis yang menunjukkan perolehan hasil prates nilai rata-ratanya adalah 69,17, sedangkan nilai rata-rata pascates adalah 80,42. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi.
- SaranÂ
Berdasarkan simpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran untuk meningkatkan hasil pembelajaran sebagai berikut.
- Sebelum pembelajaran dilaksanakan diharapkan guru membuat perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum/ tuntutan standar kompetensi lulusan (SKL), agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan terarah, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
- Pelaksanaan pembelajaran yang baik harus berpegang pada rencana pembelajaran yang telah disusun. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang harus sesuai dengan materi yang akan dibelajarkan serta sesuai dengan karakteristik siswa. Oleh karena itu, guru harus pandai memilih model yang terbaik agar siswa dapat menyerap ilmu dengan  baik serta mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.
- Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran examples non examples ini efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi pada siswa kelas X RPL dan TSM. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa khususnya dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi.
- DAFTAR PUSTAKA
- Abidin, Yunus. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.
- Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.
- Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
- Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rhineka Cipta.
- Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
- Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Jogyakarta: Pustaka Pelajar.Â
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud.
- Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
- Kusmana, Suherli. 2007. Menulis Karangan Ilmiah Kajian dan Penuntun dalam Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Depok: Arya Duta.
- Kusmana, Suherli. 2014. Kreativitas Menulis.Yogyakarta: Ombak.
- Mulyono, Nono. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press.
- Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.
- Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
- Setiawan, Surya. 2015. 5 Poin Penting dalam Bernegosiasi. [online]. Tersedia di http://www.bisnisbook.com/2015/02/5-poin-penting-dalam-bernegosiasi.html. Diakses pada tanggal [6 Februari 2016].
- Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
- Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Buana Pustaka.
- Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Jakarta: Prenadamedia group.
- Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan  Bahasa. Bandung: Angkasa.
- Zariah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
- Â
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Â
Ales Tiara Fadilah, 31 Agustus 1993. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, yaitu dari pasangan Bapak Miskam Sarip Hidayat dan Ibu Taryati. Penulis tinggal di Jalan Husein Kartasamita, Dusun Cisauheun RT 07/5, Kel. Situbatu, Kecamatan Banjar, dan Kota Banjar.
Riwayat pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis aantara lain: SD Negeri 2 Babakan tahun 2005,  jenjang SMP ditempuh di SMP Islam karangpucung tahun 2008, kemudian pendidikan SMA di SMK Negeri 1 Banjar tahun 2011. Tahun akademik 2011/2012 melanjutkan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP Siliwangi Bandung. Selama menempuh pendidikan penulis mengikuti berbagai organisasi semenjak memulai debutnya di dunia pendidikan. Sejak menduduki bangku SMK penulis pernah menjadi  anggota PMR (Palang Merah Remaja) (2009/2011)
Penulis pernah mengikuti Antologi Puisi (2019), serta pernah tergabung dalam grup Komunitas Bisa Menulis dalam kegiatan Pekan Indonesia Kreatif  "Bulan Bahasa" (2019). Pengalaman dalam bidang penulisan buku yaitu menulis Kumpulan Puisi Pernah patah (2019). Penulis melakukan penelitian dan menulis karya tulis ilmiah dengan judul Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Examples Non Examples (Eksperimen pada Siswa Kelas X RPL dan TSM SMK Miftahul Ihsan Kota Banjar)
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190