Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selametan: Jejak Tradisi, Warisan Leluhur yang Penuh Makna

18 Oktober 2024   14:20 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Kolek

Berasal dari kata Khaliq, yang berarti "Tuhan Pencipta". Penganan ini melambangkan pengakuan atas keberadaan dan kekuasaan Tuhan.

c. Ketan

Dari kata khata-an, yang berarti "kesalahan" atau "dosa". Penyajian ketan dalam upacara selamatan mencerminkan kesadaran akan kesalahan dan kebutuhan untuk bertobat.

5. Makna Keseluruhan

Ketiga penganan tersebut—apem, kolek, dan ketan—jika dirangkai menjadi satu, mencerminkan permohonan ampun kepada Allah atas segala kesalahan. Ini menunjukkan bagaimana masyarakat Jawa mengintegrasikan konsep-konsep Islam ke dalam budaya lokal mereka. Penganan ini bukan hanya hidangan fisik, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam, mencerminkan permohonan keselamatan, pengakuan akan kesalahan, dan pengharapan akan rahmat Tuhan.

Melalui sajian-sajian ini, upacara selamatan tidak hanya menjadi perayaan sosial, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual, memperkuat ikatan komunitas, dan melestarikan warisan budaya yang kaya.

Unsur Islam yang terlihat pada acara-acara selamatan yang diadakan bersamaan dengan hari-hari besar Islam mencerminkan bagaimana tradisi lokal dan praktik keagamaan saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa acara selamatan yang dikaitkan dengan hari-hari besar Islam:

1. Muludan

a. Pengertian

Muludan adalah perayaan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun