Upacara selamatan dalam konteks ini lebih sederhana, difokuskan pada doa bersama yang dipimpin oleh seorang modin atau pemimpin agama. Praktik ini bertujuan untuk meminta keselamatan dan perlindungan dari Allah Yang Maha Kuasa.
c. Makan Bersama
Setelah doa, biasanya diadakan makan bersama yang bersifat sederhana, menekankan pada aspek kebersamaan dan syukur, tanpa melibatkan unsur-unsur yang bersifat ritualistik yang mencolok atau tradisional.
3. Perbedaan Pandangan
a. Pendekatan terhadap Tradisi
Kaum santri lebih memilih pendekatan yang murni dan sesuai dengan ajaran Islam yang resmi, sedangkan kaum Abangan lebih fleksibel dan terbuka terhadap integrasi tradisi lokal ke dalam praktik keagamaan mereka.
b. Kepatuhan Terhadap Ajaran Islam
 Kelompok Putihan lebih mementingkan kepatuhan pada hukum dan ajaran Islam, sementara kelompok Abangan lebih menerima kombinasi antara kepercayaan lama dan ajaran baru.
4. Implikasi Budaya
a. Identitas dan Komunitas
Perbedaan dalam praktik selamatan ini menciptakan identitas yang berbeda di antara kedua kelompok, di mana masing-masing memiliki cara unik dalam mengekspresikan kepercayaan mereka.