1. Islam Abangan
a. Karakteristik Praktik
Kelompok Islam Abangan cenderung mengintegrasikan unsur-unsur kepercayaan tradisional ke dalam praktik keagamaan mereka. Upacara slametan mereka melibatkan doa-doa yang mencakup penyebutan dewa-dewa Hindu-Buddha, roh-roh, dan pengharapan akan perlindungan dari berbagai entitas spiritual.
b. Sinkretisme
Anggota kelompok ini menunjukkan sikap sinkretis, di mana mereka mempertahankan kepercayaan lama bersamaan dengan ajaran Islam. Hal ini membuat praktik selamatan mereka berwarna dan mencerminkan berbagai lapisan kepercayaan yang ada dalam budaya Jawa.
c. Makna Sosial
Selamatan bagi kelompok Abangan juga merupakan kesempatan untuk memperkuat hubungan sosial dengan komunitas, di mana ritual tersebut dihadiri oleh tetangga dan anggota keluarga, yang menciptakan solidaritas sosial.
2. Islam Putihan (Santri)
a. Penolakan Terhadap Unsur Syirik
Kelompok Islam Putihan, yang terdiri dari para santri, lebih ketat dalam praktik keagamaannya. Mereka berusaha menghindari unsur-unsur yang dianggap syirik, seperti penyebutan dewa-dewa dan roh-roh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
b. Praktik Doa Bersama