Beberapa detik mereka saling bertatap-tatapan sampai akhirnya terdengar suara seperti kepala seseorang yang terantuk yang sepertinya berasal dari bawah meja makan.Â
Kini semua tatapan mengarah pada kolong bawah meja makan yang tertutupi kain.Â
Dan, keluarlah sosok yang sedari tadi dicari oleh Alora.Â
Abe, sepupunya yang paling tidak suka keramaian dan sangat menyukai game. Namun, walaupun sangat suka bermain game, ia adalah cucu kakek yang nilai akademisnya paling tinggi, sama dengan Alora yang terkadang menjadi saingannya. Â
Dan, kini mereka kembali hanya saling bertatap-tatapan. Masih canggung sepertinya.Â
Namun, kali ini tidak bertahan lama karena deheman dari kakek yang menyadarkan mereka.Â
"Ekhemm! Kakek mau ngomong sesuatu sama kalian. Ayo ke depan!" ajak kakek yang langsung diikuti oleh semua cucunya.Â
Mendengar perintah kakeknya, Ale terburu-buru mematikan laptop yang ia gunakan untuk menonton film dan menaruh wadah kosong yang tadinya terisi penuh anggur ke wastafel.
Ken yang sejatinya pecinta tempe, mencomot satu buah tempe dari piring yang ada di meja makan.Â
Mereka berjalan beriringan meninggalkan Mbak Asih sendirian di dapur, dengan Ale yang tiba-tiba merangkul Alora.Â
"Helaw! Lama gak ketemu kita," sapa Ale sambil merangkul Alora.