Saat menerima telepon bibi chiharu terlihat sangat khawatir sampai-sampai menggigit kukunya.
Tak lama kemudian suara isakan keluar dari bibir bibi Chiharu.Â
Om Rai yang sudah sangat penasaran sekaligus khawatir pun hanya bisa menunggu bibi Chiharu menyelesaikan teleponnya.Â
Setelah menutup telepon, bibi Chiharu terlihat berbicara sesuatu dengan om Rai dalam bahasa Jepang.Â
Om Rai yang selesai mendengarkan cerita bibi Chiharu pun seperti memikirkan sesuatu, sampai akhirnya om Rai mengeluarkan suara.Â
"Kalian bisa ngga kalau kita tinggal?" tanya om Rai akhirnya.Â
Mereka berlima yang bingung dengan pertanyaan om Rai pun bertanya diwakilkan oleh Ken, "Maksudnya, Om?"
"Adik bibi Chiharu terkena kecelakaan barusan. Jadi, kita harus kembali ke Tokyo secepatnya. Kalian masih mau berada di Kyoto dan mengelilingi Kyoto, kan? Masih tersisa dua hari disini, kalian habiskan tanpa kami, ya? Sehabis dua hari nanti, kalian pulang ke Tokyo naik Shinkanse, tiketnya nanti om belikan. Kalian bisa telepon saya kalau ada apa-apa, bagaimana?"
"Oh, gapapa, om. Kita bisa kok, insyaallah," jawab Abe .Â
"Yasudah, om antar kalian ke Kyoto tower dulu sekarang. Untuk transportasi besok, kalian bisa pakai yang ada di sekitar, ya. Semoga kalian bisa menjaga diri."
"Santai, om! Kita mah udah biasa hidup sendiri, cuci baju sendiri, makan sendiri, apa-apa sendiri, ya, gak?" Alora langsung mencubit Ken yang berada di sampingnya. Bisa-bisanya bercanda disaat seperti ini.Â