Melihat Alora yang juga sibuk memotret bandara ini, Atlas pun mengarahkan kameranya pada Alora dan memotretnya.Â
Di lain sisi, Abe juga sibuk melihat-lihat sekeliling dengan sekali-sekali memotretnya juga.Â
Asik menikmati suasana di Bandara Haneda, mereka hampir lupa bahwa saudara kakek yang berada di Jepang akan menjemput mereka. Sampai akhirnya Abe mendapat telepon dari kakek, bahwa mereka sudah ditunggu oleh saudara kakek di depanÂ
Abe menepuk pundak Atlas yang tidak berhenti memotret. "Kita udah dijemput," ucap Abe pada Atlas yang didengar Alora dan juga Ken.Â
"Hah? Oh, jadi dijemput saudaranya kakek yang katanya tinggal di Jepang itu?" tanya Atlas pada Abe.Â
"Iyaa."
"Yaudah ayo ke depan!" ajak Alora yang langsung berjalan menuju keluar bandara diikuti Ken, Atlas, dan juga tentunya Abe.
Ale yang masih sibuk dengan handphonenya tidak menyadari bahwa keempat saudaranya sudah meninggalkannya.Â
Sampai di depan bandara, keempat remaja itu masih belum menyadari tidak adanya Ale. Mungkin karena mereka sudah terlalu lelah dengan perjalanan 18 jam ditambah mereka harus transit di dua bandar udara.
Sedangkan Ale yang baru tersadar karena tiba-tiba di sekitarnya hening hanya bisa menepuk dahi.Â
"Gue ditinggal nih ceritanya?" monolognya.Â