Julie mendatangi Leeteuk dengan tampang bingung, namun sedetik kemudian langsung mengerti.
"Itu..."
"Itu ommaku, Leeteuk oppa. ternyata oppa praktek disini," ucap Julie.
"Ne, benar. Julie, jangan khawatir. Omma-mu tidak apa-apa. Dia mungkin tadi tidak hati-hati dan terjatuh dari ranjang ya? Dia sudah dipindahkan ke kamar rawat inap. Dan ngomong-ngomong... apa selama ini omma-mu mendapat perawatan yang cukup?" Tanya Leeteuk.
"Ehm, omma sudah satu tahun terakhir tidak diperiksa, oppa, soalnya... omma tidak suka rumah sakit. Dia tidak pernah mau dibawa kesana."
"Apa dia makan obat?"
"Masih, secara regular."
"Tapi, bagaimanapun, Julie, dia harus tetap diperiksa secara berkala. Obat yang manjur setahun yang lalu belum tentu manjur lagi selewat beberapa bulan, karena pasti ada perubahan pada penyakitnya dan itu juga akan mengakibatkan perubahan pada obatnya," jelas Leeteuk, "kuharap kau mau membawanya ke rumah sakit secara berkala setelah dia kuperbolehkan pulang. Setidaknya aku ingin mengontrolnya tiga minggu sekali."
"Oppa ingin... mengontrol omma?"
"Tentu saja. Mana mungkin aku merelakan dokter lain yang mengontrol orang yang kukenal. Oke? Berjanjikah kau akan membiarkan aku mengontrolnya?"
"Oppa... oppa, terima kasih. Aku akan membawa omma untuk dikontrol oppa."