"Omona, Yifang, apa yang terjadi?" tanyaku, berputar mengitari bar.
"Si Kkoming memanjatiku terus waktu aku memandikannya, sepertinya dia terlalu senang," jawab Yifang sambil tersenyum senang, tangannya menggendong Kkoming kecil.
"Kalau tau begini, aku tidak akan membiarkanmu memandikannya."
Aku menarik Yifang pada tangannya dan membawanya masuk ke kamarku dan Yesungie hyung. aku langsung mengambil handuk untuk mengeringkan Yifang. Selama aku melakukan itu, Yifang tersenyum.
"Tenang saja, Wookie, aku tidak akan kenapa-kenapa. Kalau Kkoming yang basah dalam keadaan lama, dia bisa sakit."
"Oke, kita keringkan Kkoming sekarang."
Aku mengambil hair dryer Yesungie hyung yang paling gampang ditemukan, soalnya dia membiarkan benda itu tergeletak begitu saja di mejanya. Kkoming tidak bisa diam selama kami mengeringkannya, dia terus mengibaskan ekornya dan memanjati kami, lucu sekali. Dipikir-pikir, meski Kkoming ini anjingnya Yesungie hyung, dia seperti anjing milik kami semua yang di apartemen. Dia selalu bersikap ramah dan manis, dan kami sudah berencana mengajaknya masuk variety show di kesempatan mendatang.
"Aku pinjam bajumu saja, Wookie," pinta Yifang, mengibas-ngibaskan kaos putihnya.
Kami melepas Kkoming yang langsung keluar kamar, pasti mau mendatangi orang-orang lain yang ada di apartemen. Aku menuju lemari dan memilihkan kaosku yang paling kecil untuk dipakai Yifang. Begitu aku menoleh, aku kaget karena Yifang sudah berdiri tepat di belakangku sambil tersenyum.
"Wookie, gomawo..."
Dia kini memelukku erat-erat. Jujur saja, terkadang sampai sekarang aku masih suka gugup bersama Yifang, tapi aku tau pasti perasaan ini terjadi karena aku mencintainya.