KYUHYUN'S POV
"Sebenarnya si Yensin itu babo atau memang tidak bisa mengajar sih?"
Aku duduk di bawah kerindangan pohon tua kesayanganku. Untunglah hari ini salju tidak turun, kalau tidak aku bisa mati beku disini. Tapi aku juga babo sih... ngapain aku disini mengurusi urusan orang? Aku harusnya bisa bersantai di apartemen sambil main game atau... tapi lucu juga sih melihat gadis babo seperti itu. kupikir aku cukup melihat Yifang yang menurutku sudah cukup babo, tau-tau ada orang yang lebih babo lagi dari dia...
"Dasar sial! Aku selalu sial!"
Ba... bagaimana si Yensin itu bisa berjalan kesini? Oh ani... ani... aku harus kabur...
"Tapi ucapan Choi Sonsaengnim ada benarnya juga sih," keluh Yensin.
Yensin berjalan menuju pohon tua dan berlutut di hadapan si pohon, sambil tangan kirinya menyentuh batang raksasanya.
"Pohon ahjussi, tadi Choi sonsaengnim bilang begini: Cho Yensin! Kau sudah bekerja hampir satu tahun disini, tapi kau tidak menunjukkan perkembangan apapun! Menurutmu apakah aku bisa memperpanjang kontrakmu untuk tahun depan?" ucap Yensin menirukan suara Choi Sonsaengnim, "pohon ahjussi, aku harus bagaimana..."
Yensin menjatuhkan dirinya, bersandar pada batang pohon.
"Kupikir aku akan sangat suka bekerja sebagai guru TK, tapi... lihatlah, aku selalu dalam kesulitan. Kurasa ahjumma memang benar, aku sama babo-nya dengan almarhum appa-ku..."
Yensin membalikkan tubuhnya dan menyentuh ukiran smile di daerah bawah batang pohon itu.