"Tidak juga, pasti kau lebih lelah. Oh ya, kenapa kau belum pulang?"
"Tadi menonton proses syutingmu."
"Oh... ngomong-ngomong... ada yang ingin kau lakukan malam ini?"
"Err... tidak ada. Waeyo?"
"Bagaimana kalau... kita pergi makan malam?"
Yensin kelihatan mengerutkan dahinya selagi berpikir. Aku melihat salju di rambut panjangnya yang hitam. Aku bangkit berdiri dan membersihkan salju-salju itu.
"Kau habis menemui pohon ahjussi ya?" tanyaku sambil tertawa ringan.
"Err..."
Tapi dia tidak menjawabku. Dia menundukkan kepalanya. Aku baru menyadari kalau Yensin cukup tinggi, seperti Xili tinggi badannya, jadi puncak kepalanya sekarang tepat di bawah daguku. Dia... sekarang terlihat manis. Aku meraih dagunya dengan tangan kananku. Kini aku bisa melihat wajahnya yang manis, begitu dekat denganku.
"Kyuhyun-sshi..."
"Ah, tunggu. Yoboseyo, Ryeowook hyung. m... mwo? Ne, aku akan pulang sekarang."