"Hmm... pilihan yang bagus. Pohon ini pasti rindang."
"Ngomong-ngomong, hubunganmu dengan Raebyung..."
"Kau sudah tau kan kalau Raebyung itu keponakannya Sungmin hyung? dua tahun yang lalu, Raebyung dititipkan di apartemen kami selama tiga hari karena kedua orangtuanya berangkat. Kebetulan sekali waktu itu nyaris semua penghuni apartemen ini sibuk, jadi akhirnya kebanyakan akulah yang menemaninya," jelasku, "dan kau tau sendirilah betapa nakalnya dia. Tiga hari itu benar-benar jadi hari yang bagai neraka untukku."
"Oh, jadi begitu..."
"Ngomong-ngomong... apakah selain rindang... kau masih punya alasan lain untuk sering datang kesini?"
"Oh, ada. Aku sering curhat pada pohon ahjussi. Selain itu, lihat ini."
Aku berjongkok bersamanya di depan batang kokoh itu.
"Lihat ini? Tanda Mr. Smiley ini? Kupikir... siapapun yang mengukirnya, dia pastilah orang yang ceria dan baik. Melihat ukiran ini, aku jadi punya kekuatan untuk menghadapi sesusah apapun kehidupanku di TK ini," jelas Yensin.
Aku mendengus kecil.
"Oh ya, apa kau tau, Kyuhyun-sshi, pohon ahjussi sangat baik loh. Pernah suatu hari, aku kedinginan waktu tidur di bawah sini, dan dia memberiku jaket ini."
Yensin menunjukkan jaket oranye yang dipakainya. Aku kali ini benar-benar tertawa.