Jujur saja aku sangat percaya kalau Jungmin yang menjadi boss untuk toko cabang yang baru, melihat toko yang ini sudah maju, akupun yakin toko cabang akan berkembang sama baiknya. Aku dan Wookie pulang malam itu ke apartemen mereka untuk mengantarkan si anjing. Begitu membuka pintu apartemen, kami melihat Kibummie sedang mondar-mandir di ruang tamu sambil membaca kertas-kertas tebal. Bisa kutebak itu scenario drama.
"Anyong, Siwon hyung, tumben kesini malam-malam. Aaah... Ryeowook hyung, anjing siapa itu?" Tanya Kibummie, menunjuk si anjing di pelukan Wookie.
"Yesungie hyung sudah pulang? Ini hadiah untuknya," jawab Wookie.
"Sudah, dia di kamar. Boleh aku gendong anjingnya?"
Wookie menyerahkan si anjing untuk Kibummie, sementara dia masuk ke kamarnya. Tidak berapa lama kemudian Yesung hyung keluar bersamanya.
"Taraaaa... selamat ulang tahun, hyung. Ini hadiah bersama aku dan Wookie," kataku sambil tersenyum.
Pandangan mata Yesung hyung terpancang pada sosok si anjing yang digendong Kibummie. Mulutnya kini ternganga.
"A... a... anjing?" tanyanya kaget.
"Iya. apa hyung tidak suka?" Wookie bertanya dengan nada cemas.
"Aniyo!!! Siapa bilang aku tidak suka? Whoaaa... Siwonnie, Wookie, gomawo... aku suka sekali!"
Tanpa menunggu aba-aba, Yesung hyung memeluk Wookie sampai mungkin nyaris membuatnya sesak nafas, lalu memelukku sambil menepuk punggungku juga. Akhirnya dia menggendong si anjing yang diberinya nama Kkoming. Syukurlah kalau dia suka. Kurasa sekarang selain memfokuskan perhatiannya dan rasa sayangnya pada Yifang, dia bisa membaginya dengan Kkoming yang notabene miliknya. Toh, Yifang bukan miliknya. Aku pulang ke rumah malam itu sekitar jam 11 malam, dan berniat menemui appa untuk membicarakan rencana bisnis baruku. Ternyata appa belum tidur, dia masih duduk di ruang kerjanya. Ketika aku mengetuk pintu ruang kerja, dia menyuruhku masuk.