Jungmin membuka gembok kandang, dan Wookie langsung menggendong si kecil. Aku ikut mengelus kepala anak anjing itu, dan kelihatannya si anak anjing tidak takut dengan kami. Dia malah mulai menjilati jari Wookie.
"Nah, kita bisa langsung membawanya pulang dan memberi kejutan untuk Yesungie hyung."
Aku mengangguk setuju, "benar, Wookie, aku ikut. Oh ya, Jungmin, ngomong-ngomong, bagaimana dengan bisnismu? Kulihat tokomu ini sudah maju dan sudah terlalu penuh untuk menampung anjing-anjing lagi."
"Memang sih, aku sudah membuka toko ini cukup lama juga, empat tahun," kata Jungmin, "aku ingin buka cabang sebenarnya, tapi ada sedikit masalah financial."
"Kau benar-benar berminat buka cabang? Bagaimana kalau aku ikut menanam modal?"
"Hah? Apa kau serius, Siwon?"
"Tentu saja. Kurasa bisnis ini cukup maju. Aku sudah lama kepingin punya bisnis di bidang ini tapi aku belum menemukan orang yang cocok untuk menjalankannya. Yah, aku hanya memberi usul kalau-kalau kau setuju."
Jungmin menepuk kedua bahuku dan tersenyum senang.
"Kau gila, Siwon! Aku juga sudah lama menunggu seorang investor! Kalau kau juga setuju, kurasa kerjasama ini bisa dimulai!"
"Tentu saja. Bagaimana kalau besok kau datang ke kantorku dan membicarakan masalah ini?"
"Baik. Mari kita bertukar nomor kontak."