"Begini, hyung. dulu aku punya teman sekelas waktu High School yang bernama Park Jungmin. Sekarang dia adalah pemilik toko anjing Dr. Dog," jawabku langsung ke topic pembicaraan.
Aku bercerita bagaimana aku dan Jungmin berencana membuka toko cabang dan tentang rencana appa menjadikan Meifen sebagai penggantiku di toko itu. Selama aku bercerita, Hangeng hyung mendengarkannya dengan cukup tenang, sedangkan Meifen terkesiap. Aku tau dia ketakutan, mengingat apa yang pernah appa lakukan padanya dulu. Makanan sudah datang ketika aku selesai bercerita, jadi kami sekalian makan bersama.
"Hmm... aku mengerti kau khawatir, Siwonnie, tapi kupikir ada baiknya tetap menuruti kemauan Choi ahjussi. Pertama, kau tidak punya alasan kuat untuk membuatnya membatalkan keinginannya, kedua, sepertinya tidak ada maksud buruk di balik keinginannya, dan yang terakhir, ini memang kesempatan yang baik untuk Meifen."
"Benar juga, hyung, aku juga berpikir begitu. Keinginan appa nyaris tanpa cela sebenarnya."
"Tapi... tapi... bagaimana kalau aku tidak bisa apa-apa? Maksudku, bagaimana kalau aku gagal atau apalah, dan membuat bisnis itu berantakan?" Tanya Meifen ketakutan.
"Tenang saja, Meifen. Apa kau pikir aku akan membiarkanmu sendirian? Meski appa menjadi atasanmu langsung, kita kan tetap berhubungan dan aku bisa membantumu mengecek semuanya dari waktu ke waktu kalau kau merasa dalam kesulitan."
"Benar, kau tidak perlu takut, Meifen, kau tidak sendirian. Ini juga kesempatanmu untuk membuktikan padanya bahwa kau pantas menjadi Nyonya Choi," ucap Hangeng hyung, "Choi ahjussi orang yang ketat, jadi tunjukkan padanya bahwa kali ini kau benar-benar membuktikan kualitasmu, juga kualitas cinta kalian."
"Iya... oppa, oppa benar," ujar Meifen sambil mengangguk-angguk, "aku akan berusaha."
"Meifen hebat."
Dan setelah makan siang, aku langsung mengajak Meifen mampir ke kantorku. Baru saja kami duduk tidak sampai lima menit, sekretarisku menyampaikan bahwa Jungmin sudah datang. Aku langsung saja mempersilakannya masuk.
"Anyong, Siwon. Aku tidak terlambat kan?" Tanya Jungmin yang muncul sambil menebarkan senyumnya.