Sosok Wookie yang masuk ke ruangan membuatku lega karena tadi pikiranku sudah sempat melayang kemana-mana.
"Wookie, ada apa, kok tiba-tiba datang? Juga tidak mengabariku dulu?"
"Tadi aku dari luar, jadi sekalian kesini. Aku Tanya satpam di bawah, katanya hyung belum pulang," jawab Wookie, "aku mau minta bantuan hyung."
"Wae, Wookie? Aku pasti akan membantumu."
"Ayo, kita ke toko anjing. Aku mau membeli anjing."
"Anjing? Kenapa tiba-tiba... ahh, apakah setelah Hangeng hyung-Xili, Shindong hyung-Manshi, sekarang kau dan Yifang juga kepingin punya anjing?"
"Bukan itu hyung, tapi aku mau membelikannya untuk Yesungie hyung. Dia terus membeli kura-kura, dan sekarang Ddangkoma sudah makin besar. Aku takut kalau dia kesepian dia akan membeli kura-kura lagi, dan apartemen akan jadi museum kura-kura nantinya."
Aku mendengus, tapi merasa perkataan Wookie ada benarnya. Yesung hyung kami memang agak aneh, ah bukan, seleranya unik, dia senang sekali memelihara kura-kura. Kurasa jika Yesung hyung, Yifang, Manshi dan Xili tinggal bersama, apartemen mereka akan jadi museum kura-kura, karena yeoja yang baru saja aku sebutkan itu juga penggemar kura-kura.
"Kau benar juga sih, Wookie, lagipula kalian semua kan suka anjing? Mau membeli malam ini?" tanyaku.
"Apa hyung tidak lelah habis lembur begini?"
"Tidak, untukmu aku akan selalu ada waktu. Ayo, aku tau toko anjing yang bagus."