Itu sms yang aku terima dari Nandi. Ternyata dia punya gebetan juga di sekolah ini, hatiku jadi hancur. Apa maksudnya dia nyuruh aku nganter cewek itu? Pamer atau dia sendiri tidak mau mengantar tu cewek? Tau ah, banyak kemungkinan untuk alasan insiden ini. Di temani Yosa, aku menghampiri cewek yang pastinya adik kelas kita. Dia tersenyum kepada kita, aku akui aku memang tak sebanding dengan dia, tapi hati ini lebih tulus di banding dia.
“Nunggu Nandi, ya?” tanya Yosa sok akrab.
“Iya, Nandi udah keluar kelas kan?” suaranya mengalir lembut.
“Udah, dia lagi sakit. Mending kamu samperin deh, ini kunci motornya. Mana kuncinya, Nin?” Yosa menyenggol tubuhku. Ku berikan kunci motor yang ku pegang, aku masih ternganga dengan kejadian ini.
“Terimakasih ka..” dia berjalan meninggalkan kita.
“Tunggu, kalau boleh tau kamu siapanya Nandi?”
Dia hanya tersenyum, lalu berkata “Sebaiknya, tanya sama Nandi aja.” #jleb langsung terpanah racun, aku tak sadarkan diri.
Malam harinya, tak seperti biasanya dia absen lagi di salah satu jejaring sosial. Pasti dia sedang kesepian atau memang butuh aku.
Nin, lagi sibuk nggak?
itu inbox yang dia kirim
nggak emangnya ada apa?