Mohon tunggu...
Theresia Rini Susanti
Theresia Rini Susanti Mohon Tunggu... Novelis - Penulis lepas

Penulis di platform novel online sejak 2019, setelah 20 tahun menekuni profesi Public Relations. Mencoba menikmati waktu menulis lebih banyak, di sudut kota kecil, Bawen ....

Selanjutnya

Tutup

Roman

Janji Pelangi

7 September 2023   12:00 Diperbarui: 7 September 2023   12:07 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mansy sudah berkarir dan bekerja di salah satu bank, tempat Loka kekasihnya juga bekerja. Adiknya Mina masih kuliah kedokteran, semester empat. 

Jarak mereka tidaklah terlalu jauh. Memiliki kedua orang tua yang sukses membuat beban tersendiri bagi Milea untuk mengikuti keberhasilan mereka.

“Ma, Milea mau keluar sebentar. Jangan tunggu makan malam, ya?” pamit Milea pada ibunya yang membuka praktek di rumah. 

Mamanya hanya mengangguk dan membiarkan Milea asyik dengan dunianya sendiri.

Milea segera bergegas ke kampus untuk mengumpulkan skripsi, supaya segera diperiksa oleh dosen pembimbing sebelum maju sidang. Cuaca agak mendung dan kini Milea khawatir karena tidak membawa payung. 

Setelah menyelesaikan urusan dengan dosen dan mendapatkan lampu hijau, Milea melenggang dengan senyum puas terukir. Tinggal sedikit lagi dan ia akan menjadi sarjana.

Waktu masih menunjukkan pukul tiga sore, Milea memutuskan untuk mengunjungi toko buku. Rasanya tidak pernah puas memilih dan membaca semua cerita yang dia temukan. Hobi membacanya menjadikan Milea kecanduan mencari kisah yang unik. 

Mungkin karena dia sendiri memiliki kisah yang luar biasa. Tidak ada yang tahu selain dia dan kedua orang tuanya. Bahwa sekitar lima belas tahun yang lalu, seorang wanita datang dan mengaku sebagai ibu kandungnya. Ia baru berusia tujuh tahun, tapi sudah memahami dengan baik apa yang terjadi. 

Tanpa gadis itu sadari, peristiwa tersebut adalah titik balik seorang Milea menjadi pribadi yang tidak pernah menuntut.

Tahu diri akan posisinya sebagai anak angkat, dia tidak boleh menyamakan diri dengan Mansy dan Mina. Mereka memiliki hak sepenuhnya, tapi tidak dengan dirinya.

Secara penampilan, Milea juga tampak berbeda dengan kedua saudara angkatnya. Siapa pun tahu jika Milea adalah putri yang tercantik. Berkulit putih dan bertubuh paling tinggi semampai. Itu yang sering membuat Mansy dan Mina iri padanya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun