***
Hujan masih turun dengan deras. Milea duduk dengan tubuh menggigil di halte. Salah dia tidak pulang sedari tadi. Kini sudah hampir jam sepuluh malam dan dalam kondisi hujan seperti ini, taksi ataupun angkutan umum sangat jarang.
Baterai ponselnya sudah habis dan dia tidak bisa menghubungi siapa pun. Milea duduk pasrah dan tidak memiliki ide lain selain menunggu.
Mendadak ada dua orang pria yang bertampang kasar berjalan ke arahnya. Milea mulai tidak nyaman. Terutama salah satu dari pria tersebut mulai menatapnya dengan pandangan mencurigakan.
“Hai, Cewek. Butuh ditemani?” sapanya terlihat beringas.
Lengkung senyum di bibir pria itu tampak memuakkan. Milea diam tidak merespon.
“Sombong banget! Kalo dipaksa pasti mau,” timpal teman satunya lagi.
Milea merapatkan tasnya di dada dan berdoa supaya ada taksi yang lewat.
“Coba sini abang bantu hangatkan!”
Pria yang bertampang sangar itu memeluk Milea dan seketika gadis itu memberontak.
“Lepasin!!” teriak Milea panik dan mencoba melawan sebisanya.