Loki menunggu dengan raut cemas saat Milea berjalan keluar dari kamar.
"Maafkan, aku. Seharusnya sedikit bersabar dan pelan-pelan menjelaskan," sesal Loki.
Milea duduk di sebelahnya. Bangku sederhana di teras itu cukup menciptakan suasana yang nyaman untuk Milea mengakui semua. Ia sengaja mengundang Loki ke rumah untuk mendengar semua pengakuannya.
"Kamu benar, aku sakit dan rapuh. Aku pengen sembuh dan nggak lagi menyangkal. Maukah kamu membantuku?" cetus Milea dengan susah payah.
Loki tertegun lalu mengangguk cepat dengan haru. Dia merengkuh Milea dalam dekapan hangatnya.
"Aku akan selalu ada untukmu, percayalah," bisiknya dengan sungguh-sungguh.
***
Ingin tidak mempercayai, namun kisah cinta itu telah menjadi miliknya. Milea akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bahagia.
"Kamu nggak sendiri, Milea!" seru Loki saat berdiri di tengah taman kampus dengan kedua orang tuanya.Â
Pria itu sedang meyakinkan dirinya untuk melangkah menuju jenjang lebih serius. Dukungan segenap keluarga Loki untuk mereka.Â
Milea melangkah dengan wajah tegang, menuju Loki berada. Seluruh mahasiswa beserta rekan sesama dosen terdengar mendukung dengan teriakan antusias.