Mohon tunggu...
Silvina Sindy
Silvina Sindy Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik dan Pendidikan Islam

19 Desember 2024   09:27 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3)Masyarakat

Masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam mendukung pendidikan. Masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu yang dipersatukan oleh nilai-nilai, keyakinan agama, dan norma sosial tertentu. Sebagai lingkungan eksternal, masyarakat memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan anak, terutama melalui interaksi sosial dan dukungan moral. Dalam pendidikan, masyarakat berperan sebagai lembaga independen yang melengkapi peran keluarga dan sekolah. Pendidikan yang diperoleh dari masyarakat meliputi berbagai aspek, mulai dari kebiasaan, pengetahuan, hingga pembentukan sikap, moral, dan nilai-nilai agama.

3.Pengelolaan Konflik di Lembaga Pendidikan Islam

Konflik adalah bagian dari dinamika yang tidak terhindarkan dalam lembaga pendidikan. Oleh karena itu, strategi yang tepat dan sikap yang tegas diperlukan untuk mengelola konflik dengan efektif. Lembaga pendidikan harus proaktif dalam mengantisipasi dan mengatasi konflik. Dengan keberagaman tenaga pendidik dan staf non-pendidik, perbedaan visi, tujuan, dan orientasi kerja sering menjadi pemicu konflik. Interaksi yang kompleks antara individu dalam organisasi memerlukan pengelolaan yang baik untuk menjaga harmoni dan keberlangsungan organisasi.

Lembaga pendidikan menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mengelola sumber daya manusia yang terdiri dari tenaga pendidik dan non-pendidik dengan beragam karakter. Perbedaan dalam visi, tujuan, dan orientasi kerja sering menjadi penyebab utama timbulnya konflik, baik antar individu maupun antara individu dengan organisasi. Memahami dinamika ini memungkinkan lembaga pendidikan merancang strategi yang efektif untuk menyelesaikan konflik. Langkah-langkah seperti meningkatkan komunikasi, menyelaraskan visi bersama, dan memperkuat kolaborasi antar anggota organisasi menjadi penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang harmonis akan mendukung tercapainya tujuan lembaga secara optimal.

Menurut Naf'ani, terdapat beberapa pendekatan strategis yang dapat diterapkan untuk mengelola konflik secara efektif di lembaga pendidikan Islam. Berikut penjelasan mengenai masing-masing model:

a.Model Kolaboratif

Pendekatan ini menitikberatkan pada upaya menciptakan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak dalam konflik. Siswa, guru, orang tua, dan manajemen sekolah diajak untuk bekerja sama dan berdialog guna menemukan solusi bersama. Negosiasi menjadi inti dalam pendekatan ini, di mana pihak-pihak yang terlibat diajak untuk saling memahami sudut pandang, belajar dari perbedaan, dan menghasilkan solusi yang inovatif serta memuaskan semua pihak.

b.Model Mediasi

Pendekatan mediasi melibatkan pihak ketiga yang netral sebagai fasilitator untuk membantu pihak-pihak yang berkonflik mencapai kesepakatan. Mediator harus memiliki integritas, independensi, dan wawasan luas. Dalam lembaga pendidikan Islam, mediasi sering digunakan untuk menyelesaikan konflik antara siswa, antara siswa dan guru, maupun antara orang tua dan staf sekolah. Metode ini efektif untuk menjaga hubungan jangka panjang antara pihak-pihak yang terlibat.

c.Model Transformasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun