b)Perjuangan untuk Bertahan Hidup. Darwin menjelaskan bahwa konflik adalah hasil dari perjuangan individu atau kelompok untuk mempertahankan eksistensi diri dalam kondisi kompetitif.
c)Ketidakadilan dalam Kepemilikan Alat Produksi. Menurut Marx, konflik disebabkan oleh ketimpangan kepemilikan dan akses terhadap alat produksi dalam masyarakat.
d)Perbedaan dalam Kekuasaan. Dahrendorf mengaitkan konflik dengan ketidaksetaraan distribusi kekuasaan di antara individu atau kelompok.
e)Hasrat untuk Menguasai Orang Lain. Freud menyatakan bahwa konflik dapat bersumber dari dorongan naluriah manusia untuk mendominasi orang lain.
Berbagai penyebab konflik yang telah disebutkan sebelumnya muncul dari naluri dasar manusia, perbedaan pandangan, serta benturan kepentingan dalam kelompok maupun masyarakat. Konflik juga dapat terjadi akibat ketidakseimbangan antara perubahan norma moral suatu masyarakat dengan keinginan, harapan, ketidakpuasan, dan tuntutan individu.
3.Jenis-Jenis Konflik
Pengalaman masyarakat menunjukkan bahwa konflik sosial memiliki berbagai jenis. Setiap bidang ilmu mempelajari konflik dari sudut pandang yang berbeda dengan fokus dimensi atau unit analisisnya masing-masing, seperti:
a.Sosiologi
Bidang ini mempelajari konflik yang terjadi dalam interaksi sosial, baik pada tingkat individu, keluarga, kelompok, masyarakat, bangsa, maupun antarbangsa (konflik internasional).
b.Pekerjaan Sosial
Fokusnya pada dampak kebijakan atau peraturan sosial terhadap tatanan masyarakat (social order), mencakup sistem sumber daya informal, formal, dan nonformal.