d.Konflik Antar Kelompok (Intergroup)
Konflik antar kelompok adalah konflik yang terjadi antara dua atau lebih kelompok. Konflik ini biasanya disebabkan oleh saling ketergantungan, perbedaan persepsi, tujuan yang bertentangan, atau peningkatan tuntutan akan keahlian. Misalnya, konflik antara kelompok guru seni dan kelompok guru matematika. Guru seni mungkin merasa penting untuk melatih siswa menyanyi dengan suara keras, sedangkan guru matematika merasa hal tersebut mengganggu konsentrasi belajar siswa mereka.
e.Konflik Intraorganisasi
Konflik intraorganisasi adalah konflik yang terjadi antara bagian-bagian dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, konflik dapat terjadi antara bidang kurikulum dan bidang kesiswaan karena perbedaan prioritas atau pandangan kerja yang tidak selaras.
f.Konflik Antar Organisasi (Interorganisasi)
Konflik antar organisasi terjadi ketika dua atau lebih organisasi saling bergantung, tetapi salah satu organisasi melakukan tindakan yang berdampak negatif pada pihak lain. Misalnya, konflik antara sekolah dengan sebuah organisasi masyarakat yang merasa kepentingannya terganggu oleh kebijakan sekolah tertentu..
Menurut Bashori dan Manumanuso, lembaga pendidikan Islam secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1)Keluarga
Dalam Islam, keluarga dikenal dengan istilah al-usrah azzawjiyyah, yaitu sekelompok orang yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak yang belum dewasa. Hubungan dalam keluarga ini tidak hanya melibatkan tanggung jawab individu antara ayah atau ibu saja, tetapi juga melibatkan keduanya secara bersamaan, meskipun tanggung jawab utama sering ditekankan pada ayah. Hal ini terkait dengan aspek-aspek seperti warisan, nafkah, dan kewajiban terhadap anggota keluarga. Sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga berperan penting dalam memberikan pendidikan awal kepada anak-anak. Di dalam keluarga, anak belajar dari interaksi dengan anggota keluarga lainnya. Hubungan yang dekat antara orang tua dan anak memudahkan anak menerima pembelajaran serta membentuk karakter awal mereka.
2)Sekolah (Madrasah)
Sekolah merupakan institusi yang memiliki peran signifikan dalam proses pendidikan. Ketika individu tumbuh dan menghadapi kebutuhan yang lebih kompleks, sekolah menjadi tempat yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang tidak dapat dipenuhi sepenuhnya oleh keluarga. Oleh karena itu, sekolah berfungsi sebagai sarana strategis untuk membekali siswa menghadapi tantangan masa depan. Peran sekolah tidak hanya sebatas memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membantu dalam pembentukan kepribadian siswa secara holistik. Pengembangan karakter menjadi aspek penting karena mencerminkan peradaban dan kemajuan suatu bangsa.