Penelitian tersebut senada dengan pendapat Gold dan Roth (1993:35) "Studies have consistently reported that
burnout is more likely to occur in men than women". Pendapat tersebut menekankan bahwa kondisi burnout
lebih memungkinkan dialami oleh pria daripada wanita.
Konsep burnout pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Freudenberger seorang psikolog klinis yang
praktik di New York, istilah tersebut digunakan pada tahun 1973 dalam jurnal psikologi yang
membahas sindrom "burnout". Istilah 'burnout' telah digunakan pada tahun 1960 yang mengacu pada efek
dari penyalahgunaan narkoba oleh pengguna kronis. Dari semua pengalaman di New York, Freudenberger
mendefenisikan burnout sebagai sindrom yang termasuk ke dalamnya gejala kelelahan, pola mengabaikan
kebutuhan sendiri, berkomitmen dan berdedikasi untuk suatu alasan, bekerja terlalu lama dan terlalu intens,
merasa tekanan datang dari dalam diri sendiri, merasa ditekan, ingin cepat selesai (Gold dan Roth, 1993:30- 31).