Dua orang cowok tiba-tiba datang menghampiri. Siswa-siswi itu langsung terdiam, seperti segan dan ketakutan.
"Gila kalian semua!!"
Semuanya diam tak ada yang melawan saat salah satu cowok itu berbicara. Cowok itu menarik lengan Sandra dan membawanya keluar dari kerumunan siswa-siswi itu, diikuti oleh teman si cowok yang tadi datang bersamanya.
Ardan dan Aji yang tidak sengaja sedang berada di kelas atas melihat kejadian tadi segera menghampiri dan menyelamatkan Sandra. Beruntung ada mereka, jika tidak, entah seperti apa lagi harga diri Sandra diinjak-injak.
"Kamu gapapa de?" tanya Aji memulai pembicaraan.
"Gapapa kak" jawab Sandra dengan lemas. Sandra tak habis pikir dengan kelakuan kakak-kakak kelasnya tadi, mereka jahat sekali.
"Jangan pernah deket-deket mereka lagi" ucap Ardan tiba-tiba.
"Pulang sekolah ditunggu di parkiran motor" lanjutnya.
Sandra merasa keheranan, namun tak menghiraukan Ardan dan tetap menatap kosong masih shock dengan kejadian tadi.
Sandra diantar sampai kelas, ia mengucapkan terimakasih lalu masuk tanpa basa-basi lagi. Kedua sahabatnya sempat bertanya-tanya tapi Sandra tak ingin dulu bercerita.
Bel pulang pun berbunyi. Sandra berjalan gontai menuju gerbang, tetap melamun dan memikirkan caci maki itu. Sakit sekali rasanya.
Suara motor mendekat, memecah lamunan Sandra.
"Kenapa ga nunggu di parkiran?" ucap cowok itu.
"Lupa kak" jawab Sandra dengan dingin.
"Cepet naik!"
"Hah ?"
"Naik buruan. Aku anter pulang"