Kehidupan Sandra memang berubah, tapi bukan berarti Ardan membawa pengaruh buruk padanya. Bahkan, Ardan yang selalu menyemangati Sandra dan meminta agar ia kembali ke sikapnya yang dulu. Setiap malam Ardan selalu mengajak Sandra pergi ke sebuah tempat. Dengan ini Ardan harap ia bisa menghibur Sandra. Ardan memang cuek, tak peduli dengan hal sekitarnya. Tapi ini beda, ia ingin menggali sesuatu dari Sandra, ia harus menyelesaikan misinya.
"Ngapain sih kak tiap hari kesini?" tanya Sandra.Â
Sandra merasa heran karena Ardan membawanya terus ke sebuah event seni yang dikenal dengan "Hiporia Festival"
"Hiporia Festival ini event yang jarang, cuma ada setahun sekali, terus hanya berlangsung tiga bulan aja" jawab Ardan
"Ya terus apa ?"
"Gapapa, semoga aja kamu bisa terhibur disini"
"Ya udah makasih" ucap Sandra ketus.
"Aku mau kamu berubah de, jadi kamu yang dulu. Kasihan orang tua kamu, jadi sedih gara-gara sikap kamu yang kayak gitu. Aku tahu kamu berusaha untuk merubah kembali sikap kamu, aku akan selalu dukung kamu. Kamu gak perlu merubah hidup kamu menjadi serba mewah, menjadi serba trend. Itu ga perlu San, buat apa coba"
Sandra terdiam, merenungi ucapan Ardan.
"Coba deh kakak pikir, mana ada orang yang tahan tiap hari diejek orang lain, dikatain miskin, dikatain anak pembantu, dikatain anak pengamen, dikatain ga pantes ada di sekolah itu. Dan buruknya lagi aku bukan anak kandung mereka, aku gatau orang tua aku dimana. Katanya aku culun, gak pernah sekeren penampilan mereka yang serba mahal itu. Aku tuh cuma penjual gorengan, ga pantes ada di sekolah itu bareng anak-anak orang kaya"
Sandra terus berbicara, mengeluarkan isi hatinya. Ia mengatakan semua hal yang membuatnya sakit hati. Dalam hatinya ia memang merasa bersalah karena melampiaskan kekesalannya di sekolah pada kedua orang tuanya.
"Udahlah, gak penting. Lagian ngapain kakak urusin aku, kakak bukan siapa-siapa aku. Ngapain kakak juga masih mau barengan aku kalau kakak bilang sikapku berubah sekarang" lanjut Sandra.
Sekarang Ardan yang terdiam. Sambil menatap langit malam ditemani suasana konser musik di Hiporia Festival. Ia seperti memikirkan sesuatu.
Ardan mengembuskan nafas perlahan.