Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Putri Rembulan (Novel Klasik Keluarga)

26 Agustus 2018   16:44 Diperbarui: 3 September 2019   17:01 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

             Kerajaan Haru membawahi beberapa kerajaan. Salah satunya kerajaan Indraloka. Kerajaan ini memiliki keluarga seperti pelangi, karena penuh warna.  Karena suatu perjalanan putra putri raja bertemu dengan para saudagar dari Gujarat. Memang saat itu negeri ini banyak dikunjungi para saudagar dari Arab dan Gujarat.  Kerajaan Indraloka memiliki banyak kelebihan. Salah satunya,  negerinya banyak menghasilkan rempah-rempah. Sungai yang berkelok-kelok tersebut diberi nama sungai Rempah.

              Di dekat kerajaan Indraloka banyak rumah berasitektur negeri Tiongkok. Mata pencahariannya pun berdagang. Masyarakat hidup damai. Beberapa orang Tiongkok menikah dengan masyarakat setempat.  Mereka mengikuti adat istiadat sekitar. Bahkan ada satu pejabat  keturunan Tiongkok terkenal baik dan rendah hati. Mereka memiliki seorang putra yang sepertinya akan meneruskan keberhasilan bapaknya.

               Suatu waktu seorang perempuan dan lelaki berjumpa di suatu toko. Di toko tersebut ada tinggal satu jenis selendang yang sangat indah.  Perempuan dan lelaki serentak bertanya, "Berapa harganya?" Pemilik toko binggung dan melihat keduanya. "Hanya 10 sen." Perempuan menjawab,  "Mahal sekali."  Yang lelaki menjawab,  "Tidak perlu khawatir nona cantik, kau akan memiliki selendang itu."  "Tetapi aku tidak memiliki uang yang cukup." Perempuan tersebut bersedih hati. "Mohon maaf jika aku lancang, tetapi biarkan aku yang membayar dan menghadiahinya kepadamu." Perempuan terdiam sejenak dan mengangguk.  "Terima kasih," kata perempuan itu.  Mereka pun berpisah.  

                Namun anehnya beberapa bulan kemudian mereka berjumpa dalam suatu pesta kerabat. Mereka saling diperkenalkan oleh orang tuanya masing-masing. Singkat cerita mereka pun berjodoh . Ternyata ketika menawar selendang itu,  mereka sedang menyamar menjadi orang biasa.  Mereka mepunyai kebiasaan yang sama, yaitu sangat menyukai kehidupan orang-orang biasa.  

                Laki-laki dan perempuan itu adalah  Raja dan Ratu Indraloka. Ratu Indraloka pernah bermimpi akan memiliki seorang putri yang sangat cantik dan beberapa pangeran berbakat. Ada cahaya merah jambu yang akan menemani keluarga istana. Kerajaan ini penuh dengan warna. Sifa-sifat putra putri raja sangat beragam, tetapi semuanya berperilaku terpuji. Hanya putri pertama yang sedikit berbeda dan memiliki rasa iri dengan adiknya, tetapi raja dan ratu Indraloka tidak mau tinggal diam. Mereka selalu mengingatkan putri mereka, bahwa bersaudara harus saling menyanyangi.

\


 

BAB II

KERAJAAN INDRALOKA, PARA PANGERAN, DAN PARA PUTRI

            Alkisah sebuah kerajaan yang sangat makmur. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang sangat arif. Raja memiliki empat putra dan dua putri. Raja pun mengadakan sayembara untuk mencari menantu untuk putri pertamanya. Putri pertamanya cantik sekali. Putri pertamanya diberi nama Cempaka. Walaupun Cempaka berwajah cantik, tetapi perangainya kurang baik. Cempaka merasa iri dengan adiknya, Rembulan. Putri Rembulan memang tidak secantik kelihatannya, tetapi memiliki perangai yang baik.

            Raja dan ratu kerajaan Indraloka selalu memberi wejangan kepada putra dan putri mereka, agar selalu giat bekerja dan rajin belajar. Di antara keenam anak mereka, putri Rembulan yang paling giat. Putri Rembulan tidak pernah minder dengan tubuhnya yang kecil, dan daya tangkapnya yang kurang. Oleh karena itu, dia selalu mengulangi pelajaran dari gurunya. Maka, jadilah putri Rembulan yang tercerdas dibandingkan saudaranya yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun