Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Putri Rembulan (Novel Klasik Keluarga)

26 Agustus 2018   16:44 Diperbarui: 3 September 2019   17:01 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

BAB XII

PERNIKAHAN PUTRA PUTRI RAJA 

            Maka diadakanlah pesta pernikahan antara putri Cempaka dan pangeran Naga Gledek serta  putri Rembulan. Kedua mempelai tampak berwibawa dan wanitanya tampak anggun. Para hadirin bersorak sorai.

            Ketiga pasang pengantin menjabat tangan para hadirin. Semua merasa senang. Betapa indahnya hidup putra putri raja. Tampaknya pangeran Naga Buana akan berpetualang ke negeri iparnya, pendekar Andi. Dia ingin melihat tempat dibesarkannya putri Delima, yang pada saat itu hadir. Suara menyambut pengantin berbunyi terus. Prosesi pernikahan akan segera berlangsung.  Raja duduk di singasananya. Ijab Kabul akan segera terlaksana. Pertama sekali pasangan putri Cempaka dan Tuan Muda Tanjung, kedua pasangan pendekar Andi dan putri Rembulan, dan yang ketiga pasangan pangeran Naga Gledek dan Melati Ayu.     

            Akhirnya pangeran Naga Gledek menyusul pernikahan menteri pertahanan. Sanak keluarga dari kedua belah pihak datang. Rakyat juga diperbolehkan melihat dari dekat. Ijab kabul berlangsung khidmat. Para mempelai pria dengan lancar mengucapkan akad nikah. Mereka memang sudah berlatih sebelumnya. Sang raja pun sudah berlatih juga.  Setelah akad nikah yang ketiga berakhir. Semua hadirin mengucapkan "Alhamdulillah"

            Maka para penari pun mulai menari. Ada beberapa tarian yang dibawakan. Semua pengunjung begitu memperhatikan, karena tarian yang dibawakan mengandung makna yang dalam, terutama mengenai keluarga.  Sang raja juga mmberikan nasehat bijak untuk pasangan baru, dan para hadirin yang sudah lama berkeluarga pun juga tetap mendengarkan dengan khidmat.  Raja juga mendoakan anak-anaknya bisa menjadi pasangan yang serasi dan bahagia sampai anak cucu, dan akan berpisah jika dipisahkan oleh maut.

            Selesai memberikan nasehat, para hadirin bertepuk tangan.  Diadakan juga  acara pencak silat, serta kungfu, dan perpaduannya. Para pendekar yang mengikuti acara ini merasa bangga, bisa mendapat kesempatan menunjukkan kemampuannya di acara yang sakral. Para hadirin yang perempuan sedikit yang merasa takut. Pasangannya pun menjaganya dengan baik. Oleh karena itu, arena yang digunakan cukup luas dan aman untuk para penonton. Acara yang lebih seru adalah ketika pengantin lelaki ikut menunjukkan ilmu silatnya. Para penonton merasa senang, karena pakaian yang dikenakan pengantin begitu indah. Pengantin pria dan wanita memakai perhiasan dari emas. Silat juga diperagakan oleh pasangan suami istri pangeran naga Gledek dan Melati Ayu. Indah sekali. Gerakan yang mereka tampilkan adalah kreasi mereka sendri. Gerakan ini juga kan diajarkan kepada para anggota laskar wanita.

            Oleh karena itu, pesta pernikahan tidak lepas dari rasa religius, karena raja memang orang yang taat. Jadi dengan pernikahan ini raja dan ratu mengajarkan rakyatnya untuk  lebih taat. Alunan lagu bukan hanya berasal dari kebudayaan melayu, tetapi juga dari kebudayaan arab berupa pujian kepada Allah SWT dan pujian kepada nabi Muhammad SAW. Shalawat terus dikumandangkan. Waktu terus berjalan. Malam hari pun para hadirin masih dipersilakan untuk hadir. Rakyat tidak sedikit yang turut hadir, bahkan yang jaraknya jauh dari istana. Malam harinya para pengantin berganti pakaian. Pasangan pendekar Andi dan putri Rembulan mengenakan pakaian bugis. Pasangan putri cempaka  memakai pakaian tiongkok. Pasangan naga Gledek memakai pakaian melayu yang lebih indah dari sebelumnya. Pesta akan diadakan selama dua hari. Jadi, stamina harus tetap terjaga.

            Raja dan ratu pun tetap semangat. Ini kesempatan yang sangat baik untuk bercengkerama untuk para keluarga. Para pengantin tidak pernah lelah untuk menyalami para hadirin, karena dibalik sikap simbolis tersebut ada makna dan doa yang baik untuk para mempelai.  Para mempelai tidak pernah lupa berdoa. Sholat lima waktu pun tetap ditegakkan.

            Dekorasi pelaminan juga begitu indah. Bunga-bunga yang menghiasi beterbangan dan wanginya semerbak mewangi. Semua orang terlena dengan situasi ini. Para pengawal tetap siap sedia. Mereka curi curi pandang melihat pengantin. Waah situasi ini sungguh luar biasa. Biasanya menikahkan satu orang. Ini yang dinikahkan ada tiga pasangan. Para mempelai pengantin didampingi oleh para pengikut, yang memakai baju pengantin juga.

            Ada beberapa tahap yang dilalui sebelum duduk di pelaminan berdasarkan adat istiadat Melayu. Dari merisik, meminang, berinai, tepung tawar, dan khatam quran. Merisik adalah adanya wakil mempelai pria yang menanyakan mengenai calon mempelai wanita kepada keluarganya. Ada juga namanya malam berinai. Malam berinai adalah ketika jari-jari tangan dan kaki mempelai wanita dan lelaki ditempeli suatu daun, yang akan memberi warna merah. Ini gunanya agar memberi pertanda bahwa kedua orang tersebut sudah dipersatukan dalam ikatan pernikahan.       

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun