kata terharu mendengar semangat Bupati Kabanjahe melindungi dirinya juga kagum para pemuda karo yang bersedia menghadapi pasukan Belanda demi keselamatannya Padahal mereka hanya memakai senjata tradisional tak terkira besarnya rasa Terima kasih atas pada pemuda yang belum pernah dikenal yaitu “ Baiklah kami akan berangkat sesuai dengan sasaran saudara mungkin kami akan menginap semalam di sidang kala di daerah Tapanuli Utara” kata hatta. rombongan langsung menuju sidang di sana mereka menginap semalam
esokan harinya Hatta menyempatkan diri untuk meninjau daerah sidang kalasi dangkal merupakan daerah yang sangat indah hawanya yang sangat sejuk Terasa sangat nyaman Untunglah pemerintah hindia-belanda belum sempat menjadikan daerah kolonisasi kaum Belanda Indo padahal itu sudah lama dibuat. pada pukul 10 pagi rombongan Hatta melanjutkan perjalanan ke Sibolga perjalanan kali ini terasa amat berat apalagi saat itu Hatta sedang berpuasa mereka harus melewati jalan jalan berkelok-kelok dan tidak rata bebatuan besar ditemukan dimana-mana badanku rasanya remuk redam di puncak guncang oleh keadaan ahn.jae terus melaju melewati segala macam rintangan anggota rombongan yang tidak berpuasa mulai merasa kelaparan tetapi mereka merasa tidak enak bila makan depan Apa yang sedang berpuasa akhirnya mereka pun ikut pula menahan lapar sepanjang perjalanan. Hatta dan rombongannya tiba di Sibolga sekitar pukul 6 sore bisa dikatakan lagi Bagaimana letih nya tubuh mereka tulang tulang terasa capek semua badan pun kotor bukan main keringat bercampur debu menutupi seluruh permukaan kulit yang tak terlindungi oleh pakaian
Hata menginap semalam di Sibolga, sebenarnya Hatta sudah sangat letih dan ingin segera tidur ternyata hal itu tidak bisa dilakukannya semalaman, ia mengadakan pertemuan dengan orang-orang penting di Sibolga mereka membicarakan masalah keselamatan harta yang selalu berusaha habis dilakukan untuk segera membawa harta ke Sumatera Barat keselamatan harus diutamakan semua orang ingin melindungi harta mereka sanggup melakukan apa saja untuk bisa membawa harta keluar dari Sumatera Utara yang sudah dimulai dikuasai Belanda, merasa amat sangat terharu menyadari betapa orang yang menyayanginya dan menginginkannya tetap hidup mereka sanggup mengorbankan nyawa untuk melindungi harta, setelah selesai membicarakan berbagai masalah apapun makan sahur saat itu hari sudah menjelang pagi selesai makan sahur Hatta langsung salat subuh sesudah salat subuh barulah kita punya kesempatan untuk tidur itupun hanya 2 jam saja lumayanlah daripada tidak sama sekali tak terkirakan lagi penatnya tubuh Hatta maka begitu berbaring atau langsung terlelap.
baru pada pukul 2 siang hari bisa melanjutkan perjalanan ke kotanopan di kota itu Hatta dan rombongannya beristirahat semalam, tidak banyak yang dilakukan Hatta di kotanopan ia bisa tidur agar lebih lama, Wah bukan main dalam masa perjuangan ini menjadi barang mewah tidak setiap saat haid bisa melakukannya maka begitu kesempatan itu ada kata tak mau menyia-nyiakan dia tidur dengan nyenyak sampai saat sahur tiba ketika bangun pada Pagi harinya Hatta merasa lebih segar rasa penata sedikit hilang, ia kelihatan begitu bersemangat perjalanan tinggal sedikit lagi sebenarnya tidak bisa dikatakan begitu Tetapi bila dibandingkan perjalanan yang ditempuh Ata maka perjalanan dari Novan sampai ke Bukittinggi tidaklah seberapa Hatta berdebar-debar Bukittinggi sudah terasa begitu dekat mudah-mudahan saja sisa perjalanannya ini tidak akan mengalami hambatan Hatta ingin semuanya anggota rombongan selamat sampai Bukittinggi.
Pada pukul 7.30 pagi Hatta melanjutkan perjalanan setelah menempuh perjalanan beratus-ratus kilo atau pun tiba di Bukittinggi pada hari Sabtu tanggal 29 Juni 1947 terkirakan besarnya rasa syukur harta bila mengingat perjalanan yang telah ditempuh sejak meninggalkan Jogja rasanya tidak mungkin ia bisa bertahan sampai hari ini hanya atas kehendak tuhan lah atau masih bisa menginjak Bukit Tinggi lagi. sebagai wakil presiden Hatta harus segera berada di ibukota negara tetapi rasanya tidak mungkin meneruskan perjalanan ke Jogja Karena perjalanan ke Jogja harus melewati Sumatera Selatan saat ini sebagian Sumatera sudah dikuasai Belanda. mencari hal itu kata merenung perjuangan yang belum selesai betapa banyak yang telah dilakukannya tapi masih banyak pula yang masih harus dilakukannya kini untuk kembali ke ibukota saja tidak bisa Baiklah sementara ini Hatta melanjutkan perjuangannya di Sumatera dulu perjuangan bisa dilakukan dimana saja di wilayah Republik Indonesia.
pada tanggal 15 Februari 1948 bandara sebuah pesawat terbang di lapangan udara Garut Bukittinggi ada orang yang menelepon dari Garut ke rumah kamu Agung. ia mengatakan bahwa ada pesawat itu ada Perdana Menteri Amir Syafrudin Syahrir Zainal Baharudin wakil Pemuda dan Prawoto dari Masyumi. HP gembira sekali mendengar kabar itu kedatangan orang-orang itu pasti bermaksud menjemputnya kata bersabar menanti kedatangan pejabat-pejabat Jogja itu Amir Syafrudin dan lainnya langsung datang ke rumah tamu agung kata menyambut kedatangan mereka dengan wajah gembira “ ikut kami ke Jogja”. kata Amir Syafrudin setelah berbasa-basi sejenak.” persetujuan Renville les sudah diterima oleh pemerintah tinggal disahkan oleh badan pekerja”. memang sudah lama ia menantikan kesempatan untuk bisa kembali ke Jogja akhirnya di Buatlah rencana keberangkatan Hatta ke Jogja sore hari nanti.
pukul 11 malam kembali Hatta didatangi oleh orang-orang utusan Amir Syafrudin kali ini mereka berjumlah 8 orang “ Bagaimana keputusan kalian sekarang?” Dia hanya bisa berharap Amir Syafrudin akan mengubah keputusannya” Kami tetap meminta pulang sedikit 9 kursi”. jangan salah satu orang dari mereka kata menghela nafas.” Baiklah saya pun tetap dengan keputusan saya satu kursi atau tidak sama sekali” kata-kata dengan suara tegas ia menatap ke delapan orang itu dengan pandangan tajam “ saya harus mendapatkan jawaban sekarang juga”. ke-8 orang itu tidak berani menjawab “ Kalau kalian tidak bisa menjawab sekarang pintu tertutup untuk kalian sebaiknya sekarang kalian pulang saja”
Habis sudah kesabaran Hatta Hatta memanggil pelayan dan 5 orang mengawalnya “ Bu mereka keluar dan Tutup pintunya”. perintah atap pelayanan dan para pegawai Hatta pun menarik ke-8 orang FDR itu mereka masih mencoba bertahan tetapi para pengawal Hatta lebih kuat kelimanya berhasil menarik mereka keluar dari ruang Hatta kemudian pelayan Hatta pun menutup pintu sepeninggal para pemimpin FDR Terhempas ke lahan ia merasa amat berduka Mengapa semua ini harus terjadi betapa beratnya perjuangan ini melawan bangsa asing saja sudah hampir kewalahan Kini harus menghadapi perlawanan dari dalam pula
Keesokan harinya pukul 10.00 Hatta mengumkan susunan kabinet dalam rapat badan pekerja harus saja para anggota FDR menentang semua nama yang disebutkan Hatta serta jabatannya Hatta tidak goyang menghadapinya Ia terus saja mengumkan susunan Kabinet tak peduli banyak suara yang mencemoohnya Hatta tahu suara-suara yang menentang itu hanya data dari para anggota FDR. kemudian para menteri memperkenalkan diri kepada para pejabat Kementerian yang akan mereka Pimpin, Selain itu menjadi perdana menteri Hatta juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan hal itu dilakukannya untuk membenahi kesalahan yang dilakukan oleh Amir Safarudin dengan mengeluarkan Panglima Besar Sudirman dan Jenderal Soeharto dari formasi kelenturan dengan jabatan sebagai Menteri Pertahanan, Hatta bisa mengangkat kembali Sudirman dan Urip sumaharjo keduanya akan kembali berkantor di Markas Besar Angkatan Darat Suryadarma yang diangkat sebagai kepala staf Angkatan Bersenjata oleh Amir Syafrudin untuk sementara akan berkantor di kantor Perdana Menteri ia selalu mendampingi Hatta dalam setiap pembicaraan mengenai angka perang.
kebetulan letak kantor Perdana Menteri dan Kantor Kementerian Pertahanan berdekatan. Hatta pun dengan mudah menyelesaikan pekerjaan sebagai Perdana Menteri dan menteri pertahanan memberhentikan Tono yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal Kementerian Pertahanan, ia pernah memimpin demonstrasi di depan Istana Presiden beberapa waktu yang lalu kini kursinya diduduki oleh Sumardi Hatta sudah lama mengenal Sumardi sejak masih belajar di negeri Belanda Sumardi banyak membantunya kini sembari akan selalu mendampingi Hatta dalam setiap rapat yang diadakan di kantor perdana menteri atau Markas Besar Angkatan Darat dengan orang-orang yang sangat dikenal serta diketahui dengan pasti kemampuannya kata berharap bisa membangun Republik Indonesia. kata sadar hambatan pasti akan Menghadang di depan sana tetapi Hatta tidak pernah menyerah akan ia kerahkan semua kemampuannya untuk menyelamatkan Negeri Ini dari kehancuran. akan dibuktikan seluruh hidupnya bagi kemakmuran Indonesia Tercinta.
Tahun berganti tahun hari berganti hari. Di malam hari bung Hatta duduk dikursi goyang yang ada dihalaman rumahnya sambil menikmakti indahnya langit dimalam hari yang dihiasi bintang bintang berhamburan, angin yang berhembus lumayan kencang membuat bulu kuduk bung karno berdiri layakya paskribraka yang sedang berbaris, menyadari dirinya tengah kedinginan ia segera mengambil jaket kedalam, tak disangka jaket yang dia ambil ternyata bersebelahan dengan jas yang selalu mendampinginya pada masa perjuangan. Disitu bung karno mulai bernostalgia, tak lama setelah mengambil jaket ia melihat cucu cucunya tengah bercanda gurau dihalaman tempat ia duduk tadi. Tanpa fikir panjang Bung Krno menghampiri cucu cucunya dan berkata ‘anak anak sini kake mau bercerita” saat semua cucunya sudah berkumpul bung karno memulai cerita nostalgianya mengenai perjuanganya untuk memerdekakan Indonesia ini. Bung karno berbicara sambil meneteskan air mata haru, begitupun cucunya mereka sangat terpukau mendengar cerita cerita kakenya yang sangat memukau, betapa bangganya mereka memiliki kakek yang berperan penting bagi bangsa Indonesia hingga dijuluki bapak pemikir bangsa.