Di rumah Maeda sudah hadir seluruh anggota PPKI ditambah para pimpinan Pemuda pimpinan pergerakan dan dan anggota Chuo Sangi semuanya berjumlah sekitar 50 orang sementara di depan rumah banyak pemuda yang berkumpul untuk menunggu hasil pertemuan tersebut Bung Hatta Soekarno dan Soebardjo bersama Sukarni juga Sayuti Melik pindah ke sebuah ruang tamu kecil mereka duduk mengelilingi sebuah meja untuk membuat teks proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak ada seorangpun dari mereka membawa teks proklamasi yang pernah dibuat pada tanggal 22 Juni 1945 Aska itu kemudian dikenal dengan nama piagam Jakarta.
Aku mempersilahkan Bung Hatta menyusun teks ringkas itu karena ku anggap bahasanya yang terbaik diantara kita setelah itu baru kita bahas kata Bung Karno mengusulkan. Bung Hatta menjawab karena saya harus memikirkan bunyi teksnya sebaiknya Bung Karno saja yang menulis dan aku yang mendiktenya.
Dimulailah pekerjaan bersejarah itu menulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia setelah melalui perdebatan kecil akhirnya teks proklamasi selesai dibuat Teks itu singkat tetapi isinya cukup mewakili perasaan bangsa Indonesia yang telah lama menginginkan kemerdekaan tanah air tercinta setelah teks proklamasi dibuat ternyata muncul masalah baru masalah itu mengenai siapa yang akan menandatangani teks proklamasi itu Bung Hatta mengemukakan usulnya
“bila semua sudah setuju sebaiknya kita semua yang hadir disini menandatangani naskah Proklamasi Indonesia merdeka ini sebagai suatu dokumen bersejarah ini penting bagi anak cucu kita mereka harus tahu siapa yang ikut memproklamasikan kemerdekaan Indonesia naskah kemerdekaan Amerika Serikat ditandatangani oleh semua yang memutuskan.”
Semua terdiam semua orang merasa ragu dengan usul Bung Hatta itu setelah suasana ruangan Hening beberapa saat Sukarni berdiri
“ bukan kita semua yang hadir disini yang harus menandatangani naskah itu kata Soekarno dengan suara lantang Cukup dua orang saja menandatangani Atas Nama Rakyat Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta.” ucapan itu disambut tepuk tangan oleh semua orang yang hadir semua setuju dengan hal itu.
Bung Hatta merasa agak kecewa tetapi apa mau dikata suara terbanyak tentulah Harus dipatuhi Soekarno dan Bung Hatta pun menandatangani naskah Proklamasi. Sebelum rapat dibubarkan Soekarno mengingatkan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 naskah itu akan dibacakan di hadapan rakyat di halaman rumahnya Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
Pagi ini adalah hari yang sangat amat lah bersejarah. Hari ini, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dibacakan. Bung Hatta pun bergegas berangkat ke Pegangsaan Timur Nomor 56 bisa dikatakan Bagaimana perasaanmu saat itu haru gembira dan entah apalagi bercampur menjadi satu dalam dadanya. Bung Hatta tiba di Pegangsaan Timur sekitar 5 menit sebelum acara dimulai semua orang sudah berkumpul tetapi tidak ada seorangpun termasuk sukarrno yang mencemaskan ketidak hadiran bung Hata, mengapa ia tidak datang lebih pagi karena mereka semua mengenal Bung Hatta sebagai orang yang selalu tepat waktu.
Hari itu pun mengatakan tidak terlambat menghadiri acara yang begitu penting bagi kehidupannya, juga bangsanya pukul 10 Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan suara lantang dan tegas, semua yang hadir mendengar dengan sungguh-sungguh mereka yang tidak dapat hadir di Pegangsaan Timur mendengarkan pembacaan teks proklamasi itu dalam radio, semua orang merasa terharu kemudian bendera merah putih dinaikkan sebagai tanda bangsa Indonesia telah merdeka dan berdaula, ketika lagu Indonesia Raya dikumandangkan semua orang ikut menyanyi ketika lagu Berakhir semua bersorak gembira. Ada yang saling berpelukan dan menangis bahagia Betapa telah lama saat seperti ini dirindukan oleh seluruh rakyat Indonesia, maka hari ini tak bisa dikatakan Seperti apa perasaan bangsa Indonesia. Menjelang sore hari Bung Hatta pulang dan merasakan perasaan yang sangat amat gembira dan terharu perjuangan panjangnya bersama teman-temannya telah membuahkan hasil hari ini akan terus dikenang oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai hari paling bersejarah negeri yang telah bertahun-tahun dijajah ini Akhirnya bisa memproklamasikan kemerdekaannya.
baru 5 menit Bung Hatta duduk diantara anggota keluarganya, Insinyur Ahmad datang. Ia datang dengan perasaan sangat terharu Bung Hatta dipeluk kuat sekali Insinyur surachman menangis tersedu-sedu ia merasa sangat terharu sampai tak bisa berkata-kata, membalas pelukan Insinyur surachman Ia juga larut dalam perasaan haru dalam hati mengucapkan syukur tak terhingga kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas semua yang telah terjadi hari ini hanya atas kehendak tuhan lah kemerdekaan yang telah lama diimpikan oleh bangsa Indonesia bisa terwujud.
Setelah kemerdekaan diproklamasikan, Hatta bisa segera beristirahat.Negara Republik Indonesia yang baru saja terbentuk masih harus diurus. Banyak yang masih harus disusun, Seperti dasar negara dan susunan pemerintahan. Esok harinya tanggal 18 Agustus 1945, Sidang Panitia Persiapan digelar. Sekitar pukul 9.30 pagi Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan ( PPKI ) Dibuka oleh ketuanya Ir.Soekarno.