Mohon tunggu...
Kayla Difa Bilqis
Kayla Difa Bilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biqq

your life is as good as your mindset

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Harta Tahta Bung Hatta (Sebagai Pemikir Bangsa)

14 November 2021   20:01 Diperbarui: 18 November 2021   09:36 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“ untuk  apa kita dibawa ke sini?”  tanya pak camat bingung

“ kita disini ditawan para pemuda mereka mengadakan revolusi dengan mengemur dan menangkap Jepang yang ada di Jawa. Para pemuda sudah mulai berani karena Jepang sudah menyerah kepada sekutu.” kata Soekarno menjelaskan

Siang harinya Bung Hatta menyuruh pemuda yang menjaganya memanggil Sukarni pemuda itu langsung pergi Sukarni datang menemui Bung Hatta.

“ apa yang terjadi di Jakarta saat ini apakah 15000 orang yang akan menyerbu Jepang sudah memasuki kota.”  tanya Bung Hatta.

 “Saya belum bisa memperoleh kontak dengan Jakarta sehingga Jakarta pun tidak mengirim kabar.”  jawab Sukarni  lemah

“Kalau begitu revolusimu gagal buat apa kami beristirahat disini bila di Jakarta tidak terjadi apa-apa.” tanya Bung Hatta. Soekarni tidak menjawab ia pergi meninggalkanmu Hatta dengan kepala tertunduk

Sore harinya sekarang datang lagi dan memberitahu bahwa Soebardjo datang kedatangan Soebardjo itu atas perintah untuk membawa Soekarno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta. Bung Hatta langsung menanyakan keberadaan Jakarta pada Subarjo. Kata Soebardjo di Jakarta tidak terjadi apa-apa lalu ia menoleh kearah Sukarni. Buat apa pemimpin-pemimpin kita berada di sini sedangkan banyak hal yang harus segera dibereskan di Jakarta Katanya. Apa yang bisa mereka kerjakan saudara-saudara yang mengundang mereka tidak ada jalan. Sambil bercanda Bung Hatta mengatakan kalau aku lebih senang beristirahat di sini sampai besok pagi semuanya sudah terlambat pekerjaan yang seharusnya bisa kita selesaikan pagi-pagi tidak jadi kita kerjakan

Akhirnya Bung Hatta dan yang lainnya pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta. di tengah perjalanan, rombongan melihat kepulan asap dari kejauhan mobil-mobil pun langsung diberhentikan. Rakyat sudah mulai berontak mereka membakar rumah orang Tionghoa yang pro Belanda sebaiknya kita kembali ke Rengasdengklok kata Sukarni panik. Soekarno menyarankan untuk memeriksa terlebih dahulu sopir yang disuruh memeriksa kembali dan mengatakan hanya orang-orang membakar jerami katanya. Perjalanan ke Jakarta pun dilanjutkan Sesampainya di Jakarta Bung Hatta mendapat telepon dari tuan Yosi ia memberi selamat kepada Bung Hatta karena telah kembali dari Rengasdengklok dan meminta Bung Hatta dan Soekarno menemui Mayor Jenderal nishimura malam itu juga

Menjelang pukul 10 malam Soekarno datang ke rumah Bung Hatta selalu bersama Bung Hatta pergi ke rumah Admiral Maeda di sana Tuhan Yosi dan beberapa Jenderal Jepang lainnya sudah menunggu setengah jam kemudian Bung Hatta dan Soekarno berangkat ke rumah Mayor Jenderal nishimura Tuan Yosi dan Maeda ikut serta Mayor Jenderal nishimura menyalami Bung Hatta dan Soekarno selanjutnya perundingan pun dimulai Soekarno menyatakan bahwa ia akan meneruskan rapat PPKI yang tertunda karena dirinya diculik para pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok.

“Kalau saja rapat itu dilangsungkan tadi pagi sampai jam 1 siang tidak masalah kami telah menerima perintah atasan untuk melarang Perubahan status quo Kami tidak dapat lagi menolong menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang telah kami janjikan sejak tadi tentara Jepang tidak lagi bebas bergerak ini kami hanya Allah sekutu.” kata Mayor Jenderal nishimura

Bung Hatta dan Soekarno terkejut mendengar penuturan nishimura dengan tegas mereka mengingatkan di Shimura bahwa toko sudah mengakui kemerdekaan Indonesia dengan perantara Marsekal terauci PPKI sebagai pelaksana akan segera mendapatkan rapat untuk mewujudkan hal itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun