"Apa? Benarkah?"
"Ya, tentu! Air hujan... akan membuatmu bahagia."
"Hahaha.. Anda yakin dengan hal itu? Banyak orang merasa terganggu melakukan aktivitasnya saat hujan begini."
"Kau mau bermain dengan hujan, nona Nivea?"
"Apa katamu? Bermain?"
"Tentu! Bermain hujan bersamaku."
Nivea menelan ludah, melengos menghindari tatapannya dengan Matias.
"Apa kau mau, nona? Kalau kau mau, kita bisa keluar dari sini sekarang juga."
Nyaringnya suara hujan di telinga Nivea, membuatnya lupa diri. Dia pun tersihir oleh semesta dan tak sadar telah mengangguk, mengiyakan pertanyaan Matias.
Lelaki itupun tak menduga gadis yang disukainya itu ternyata bersedia menerima ajakannya bermain dengan hujan. Tanpa berpikir lama, Matias yang tersenyum itu langsung menarik pergelangan salah satu tangan Nivea dan menyeret langkah mereka keluar pintu.
Hujan yang tak lagi disertai angin dan petir itu, terasa sangat indah. Nivea baru menyadari bahwa aroma hujan dapat menenangkan hatinya. Namun, apakah dirinya akan merasakan hal yang sama jika dia bermain hujan seorang diri? Atau bersama orang lain selain Matias? Nivea belum berpikir sejauh itu. Dirinya hanya dapat menikmati saja apa yang tengah dirasakannya saat ini.