Dirinya tak salah menduga, cuaca sepanjang perjalanan hari ini memang benar-benar cerah, namun tetap meneduhkan bagi siapa pun yang ingin menikmati harinya diluar rumah.
Hingga ketika putri Nicole telah berdiri di depan pintu kantor pengelola perkebunan, dirinya yang sedang berbincang dengan tuan Carlos menangkap keberadaan Matias di tengah sana. Gadis bergaun merah muda itu tertegun sejenak dan matanya tak ingin berkedip.
"Jadi, bagaimana tuan putri? Apakah tuan putri akan memetik anggur sendiri?"
Putri Nicole tak menjawab, kedua mata itu masih saja memandangi Matias.
"Maaf tuan putri..?"
"Ah, maaf tuan Carlos. Apa Anda bertanya sesuatu pada Saya?" putri Nicole tersadar dari lamunannya."
"Tentu yang mulia tuan putri. Apakah Anda jadi memetik anggur-anggur itu?"
"Ya! Tentu tuan Carlos. Tapi, siapa pekerjamu yang berada di tengah sana?"
"Ah, itu tuan Matias. Dia adalah putra dari count Antonio Lawrence."
"Oh, jadi begitu." ucapnya dengan sorot mata yang berbinar.
"Begitulah, tuan putri. Dia yang memimpin para pekerja di kebun ini."