Bagian 4
Lega sekali rasanya baru bisa terbebas dari kemacetan jalan yang luar biasa. Kenapa hari Senin selalu seperti ini ya.. Hmm, aku heran. Aku meninggalkan kedai tepat pukul empat sore. Dan setiba di rumah langit sudah gelap, pukul enam lewat sepuluh menit. Blok M -- Pasar Minggu hampir dua jam. Hmm, bagus.. Lama-lama aku bisa tua di jalan.
Aku menghela nafas sekali lagi seraya duduk sejenak di depan televisi. Aku lihat, Mama baru saja beranjak ke dapur. Sepertinya, beliau akan mengambil sesuatu dari kulkas. Tampak ekspresi wajahnya terlihat dari samping, sedang mencari-cari sesuatu.
"Nah. Ini dia.. Kenapa aku geser ke dalam tadi." Mama sedang bicara pada dirinya sendiri ketika berhasil menemukan sesuatu yang dicarinya. Mama membopong gelas mug tinggi yang tembus pandang ke arahku. Terlihat isinya berwarna kuning dan ada cokelat-cokelat di atasnya.
"Apaan tuh Ma?"
"Nih, buat kamu. Smoothies tape oreo."
"Wih.. Seger.. Makasih Mama.." aku menerima gelas mug tinggi yang diberikan Mama kepadaku. Tepat sekali waktunya, benar-benar segar.
Aku menyisakannya setengah gelas dan mengembalikannya ke kulkas. Bisa kembung kalau langsung ku habiskan sekarang. Aku langsung pergi ke kamar mandi dan berniat merebahkan diri di ranjang setelah ku mandi.
Baru saja aku selesai dan masih berdiri di ambang pintu kamar mandi. Mama berteriak memanggilku. Aku menghampiri Mama yang berdiri di depan pintu kamarku.
"Iya Ma.. Kenapa?"
"Ada teman kamu. Cowok. Tuh di depan. Namanya He......"