"Ini Neng, sudah."
"Oke Bang, makasih ya.." aku menyerahkan dua lembar uang kertas padanya kemudian berlalu melanjutkan perjalanan kakiku menuju ke rumah.
Hmm.. Senang sekali sekarang rambutku sudah pendek, terasa ringan dan nyaman. Aku tidak perlu lagi menarik-narik rambutku untuk dikuncir seperti kemarin-kemarin. Rambutku juga dapat bernafas lebih leluasa sekarang.
Terlihat Mama sedang menyirami tanaman ketika aku tiba di ambang pintu pagar rumah kami. Aku melangkah riang menghampiri Mama yang sedang berdiri menghadap ke arah tanaman-tanamannya seraya memegang selang yang airnya sedang mengalir cukup deras. Mama menoleh ke arahku manakala beliau mendengar langkah kakiku.
"Ih.. Anak siapa nih? Sudah gede kelakuannya lompat-lompat gitu."
"Hahaha.." aku mencium pipi kanan Mama.
Mama pun balas mencubit pipi kiriku. "Gitu dong dari kemarin..! Bagus kan dipotong gitu. Fresh."
Aku bertambah senang mendengar komentar Mama soal rambut baruku. Aku jadi tidak sabar untuk segera berangkat ke kedai besok pagi. Aku melangkah ke dalam rumah, menuju dapur untuk mencuci tangan kemudian membuka kedua buah bungkus ketoprak dan menyajikannya di piring untuk aku dan Mama. Tidak lupa dengan sendoknya.
Aku bergegas kembali ke teras dengan membopong dua piring beling berisi ketoprak di kedua tanganku. Kemudian aku meletakkannya pada meja bundar di teras.
"Mama.. Ayo kita makan Ma.." aku sudah duduk lebih dulu di kursi bundar dan telah siap melahap ketoprak telor yang ada di tanganku sekarang.
Mama menoleh padaku seraya menutup keran air di ujung taman dan meletakkan selang hijau itu melingkar di bawah keran air. Beliau bergegas menghampiri diriku, "Kamu jajan apa? Oh ketoprak.." langkahnya semakin mendekat kepada kursi bundar yang hendak didudukinya. "Haduh.." Mama mengeluh bersamaan dengan menjatuhkan dirinya ke kursi. Dan kemudian menyabet sepiring ketoprak miliknya.