Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gadis Barista (Bagian 4 - 5)

28 Desember 2023   12:05 Diperbarui: 28 Desember 2023   12:07 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Rupanya Mba Lidya baru saja tiba di depan pagar ruko, dia hendak berbelok memasuki pagar ruko. Aku secara refleks menunduk ketika menyadari mobil itu melintas di hadapan kami. Henry masih terus mengajakku mengobrol, sehingga dia tidak menyadari bahwa mobil Mba Lidya telah melintas sesaat yang lalu. Aku yakin Mba Lidya melihat kami dari dalam, makanya aku menunduk, kali ini aku bukan berpura-pura bodoh. Tapi aku merasa bersalah telah menjalin hubungan yang cukup dekat dengan lelaki yang masih dicintainya.

Aku dan Henry melanjutkan perjalanan menyeberangi jalan raya. Aku menolak saat tangan kanannya hendak meraih tangan kiriku untuk digandengnya. Aku menghindari sambil tertawa agar dia tidak tersinggung.

"Eits.., aku ngga mau digandeng.."

Henry hanya menatapku dengan wajah datar.

"Emangnya aku anak kecil." masih sambil tertawa ku lanjutkan ucapanku untuk menghibur dirinya. Henry pun tersenyum simpul mendengar ucapanku.

Sudah sering sekali Henry berusaha menggandeng tanganku, namun aku selalu menepis tangannya dengan sopan. Mungkin setiap kali dia memboncengku di motornya, dia juga berharap aku akan melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya. Namun sejauh ini, selama aku pergi bersamanya, aku sama sekali tidak pernah melakukan itu. Dan dia, mungkin segan jika harus memintanya secara terang-terangan.

Sesampai kami di kedai bakso, seperti biasa kami langsung memesan. Kali ini kami duduk berhadapan, tidak berdampingan. Di sela-sela waktu kami menyantap gurihnya bakso ini, aku dan Henry berbincang-bincang singkat.

"Oh iya, nanti kamu bisa anter aku pulang atau mau lembur lagi?"

Henry mengangguk sambil menyeruput kuah baksonya, "Hmm.. Bisa.. Nanti aku anter pulang, kamu tunggu aja ya kaya biasa."

Aku mengangguk, "Oke." Sepertinya rencanaku untuk menjawab satu pertanyaan Henry akan segera terlaksana malam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun