Mohon tunggu...
Dara Ginanti
Dara Ginanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Sampoerna University - The University of Arizona

A Beginner in Writing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Naskah Drama "Mentari Warna-Warni"

3 November 2017   07:19 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:56 82509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hakim 2          : Anak tidak punya masa depan!

Alan Siregar    : Hehehehe... Aku kaya! Aku kaya! Kaya!

Semua tertawa cekikikan seakan -- akan sedang menertawakan Mentari. Lampu perlahan redup dan suara dialog melemah. Sorot lampu menyorot fokus di bagian sebelah kiri belakang. Di panggung bagian itu Reyhan dan Jovian berdiri tegap dan memulai dialog, sementara Mentari semakin gila.

Reyhan            : Jangan pergi, Mentari! (Mengulurkan tangan ke depan)

Jovian              : Kami menunggumu Mentari! Kami merindukanmu!

Reyhan            : Jadilah Mentari yang dulu, temani aku berangkat sekolah lagi!

Jovian              : Jadilah teman sebangku ku! Duduklah di sebelahku ketika di kelas Mentari!

Reyhan            : Aku inginkamu menjadi Mentari yang ceria dan bersemangat.

Jovian              : Mentari yang senyumnya selalu tulus ketika menatapku.

Reyhan            : Mentari yang sesungguhnya.

Jovian              : Seperti Mentari yang ku kenal.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun